Parah! Demi Konten Medsos, Remaja Batang Tewas Dikeroyok Geng Motor
loading...
A
A
A
BATANG - Seorang remaja berinisial MG (16) asal Batang, Jawa Tengah ditemukan tewas terapung di Sungai Sambong pada Rabu (19/6) lalu. Tragedi ini bermula dari tawuran geng motor yang dilakukan demi konten di media sosial (medsos).
Wakapolres Batang, Kompol Hartono, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap dari laporan masyarakat mengenai penemuan mayat di alur Sungai Sambong. Sebelum ditemukan tewas, MG diketahui menghilang dari rumah selama tiga hari.
Polisi segera melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat tanpa identitas tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa MG tewas karena dikeroyok saat tawuran geng motor hingga terjun ke sungai.
“Korban merupakan korban penganiayaan secara bersama-sama oleh para pelaku,” kata Hartono dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).
Polisi telah menangkap 13 pelaku yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut, lima di antaranya masih berstatus pelajar. Saat penangkapan, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam dan sepeda motor.
Salah satu pelaku, IJ (18), mengaku bahwa geng motor yang terlibat tawuran tidak saling kenal dan tawuran tersebut berawal dari aksi saling tantang melalui media sosial. “Iya, tidak saling kenal, hanya melalui sosial media berkomunikasi. Ini memang demi konten,” kata IJ.
Wakapolres Batang, Kompol Hartono, mengungkapkan bahwa kasus ini terungkap dari laporan masyarakat mengenai penemuan mayat di alur Sungai Sambong. Sebelum ditemukan tewas, MG diketahui menghilang dari rumah selama tiga hari.
Polisi segera melakukan penyelidikan dan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi penemuan mayat tanpa identitas tersebut. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi menyimpulkan bahwa MG tewas karena dikeroyok saat tawuran geng motor hingga terjun ke sungai.
“Korban merupakan korban penganiayaan secara bersama-sama oleh para pelaku,” kata Hartono dalam keterangannya, Kamis (27/6/2024).
Polisi telah menangkap 13 pelaku yang diduga terlibat dalam penganiayaan tersebut, lima di antaranya masih berstatus pelajar. Saat penangkapan, polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk senjata tajam dan sepeda motor.
Salah satu pelaku, IJ (18), mengaku bahwa geng motor yang terlibat tawuran tidak saling kenal dan tawuran tersebut berawal dari aksi saling tantang melalui media sosial. “Iya, tidak saling kenal, hanya melalui sosial media berkomunikasi. Ini memang demi konten,” kata IJ.
(ams)