Mengulang Sejarah, KRI Dewaruci Merapat ke Sabang Aceh setelah Kunjungan Terakhir 70 Tahun Lalu
loading...
A
A
A
SABANG - Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Dewaruci mengulang sejarah dengan merapat kembali ke Pelabuhan Sabang, Aceh setelah 70 tahun lalu singgah pertama kalinya.
Kapal layar kebanggaan itu berlabuh di Pelabuhan CT-1 Kota Sabang dalam rangka Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) pada Minggu (23/6/2024).
Singgahnya KRI Dewaruci yang memiliki 3 tiang utama, 16 layar, dengan panjang kapal 58,30 meter dan lebar 9,5 meter itu mengulang sejarah.
Kala itu pada tahun 1954 KRI Dewaruci yang dinahkodai Roosenow, seorang pensiunan militer Jerman Barat untuk pertama kalinya berlayar di perairan Nusantara.
Teluk Sabang di Pulau Weh, Aceh menjadi kota pertama di tanah air yang disambangi KRI Dewaruci pada masa itu.
“Hari ini Dermaga CT-1 merupakan saksi sejarah di mana Teluk Sabang menjadi saksi kejayaan Kota Sabang di masa lalu. Merujuk dari berbagai literasi, di sini dulunya begitu banyak kapal yang singgah. Selain itu, ada aktivitas perdagangan yang membawa dampak luar biasa pada masanya untuk kemajuan perekonomian di Sabang,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi dalam upacara penyambutan di Kota Sabang, dikutip dari jalurrempah.kemendikbud, Selasa (25/6/2024).
Momentum ini menjadi pengingat generasi muda bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam perdagangan rempah di masa dahulu. Saat itu Sabang berperan penting dalam perdagangan cengkeh dan rempah-rempah yang menjadi komoditi utama perdagangan rempah.
Kapal layar kebanggaan itu berlabuh di Pelabuhan CT-1 Kota Sabang dalam rangka Muhibah Budaya Jalur Rempah (MBJR) pada Minggu (23/6/2024).
Singgahnya KRI Dewaruci yang memiliki 3 tiang utama, 16 layar, dengan panjang kapal 58,30 meter dan lebar 9,5 meter itu mengulang sejarah.
Kala itu pada tahun 1954 KRI Dewaruci yang dinahkodai Roosenow, seorang pensiunan militer Jerman Barat untuk pertama kalinya berlayar di perairan Nusantara.
Teluk Sabang di Pulau Weh, Aceh menjadi kota pertama di tanah air yang disambangi KRI Dewaruci pada masa itu.
“Hari ini Dermaga CT-1 merupakan saksi sejarah di mana Teluk Sabang menjadi saksi kejayaan Kota Sabang di masa lalu. Merujuk dari berbagai literasi, di sini dulunya begitu banyak kapal yang singgah. Selain itu, ada aktivitas perdagangan yang membawa dampak luar biasa pada masanya untuk kemajuan perekonomian di Sabang,” kata Penjabat (Pj) Wali Kota Sabang, Reza Fahlevi dalam upacara penyambutan di Kota Sabang, dikutip dari jalurrempah.kemendikbud, Selasa (25/6/2024).
Momentum ini menjadi pengingat generasi muda bahwa Indonesia memiliki peran penting dalam perdagangan rempah di masa dahulu. Saat itu Sabang berperan penting dalam perdagangan cengkeh dan rempah-rempah yang menjadi komoditi utama perdagangan rempah.