Pembangunan Ekonomi Tanpa Mengabaikan Kelestarian Lingkungan dan Budi Pekerti

Jum'at, 26 April 2019 - 11:33 WIB
Pembangunan Ekonomi Tanpa Mengabaikan Kelestarian Lingkungan dan Budi Pekerti
Pembangunan Ekonomi Tanpa Mengabaikan Kelestarian Lingkungan dan Budi Pekerti
A A A
KALIMANTAN TENGAH - Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, optimis 60%-70% dari seluruh program pembangunan selama kepemimpinannya bisa berjalan dan dinikmati hasilnya oleh seluruh masyarakat Kalimantan Tengah.

Menurut Sugianto, sekurangnya ada empat program prioritas yang sedang dan akan terus digenjot untuk melayani masyarakat, yaitu pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan pertumbuhan ekonomi.

“Untuk mewujudkan empat program di atas kami bekerja harus melihat APBD , tanpa itu sulit terlaksana. Dalam 2 tahun terakhir ada kenaikan pendapatan dari batu bara. sebelumnya tidak pernah menyentuh Rp 400 miliar, sejak tahun 2017 ada kenaikan menjadi Rp1,7 triliun. Pada 2018 hampir meyentuh angka Rp 2 triliun. pendapatan ini bagi hasil, di mana 16% Pemerintah Provinsi, 32% kabupaten penghasil, sisanya untuk pusat,” papar Sugianto, jumat (12/4/2019).

“Untuk pembangunan infrastruktur tahun 2017-2020 kita melontarkan dana multiyears karena melihat sangat penting dalam membangun infrastruktur ini untuk menyambung akses dan melayani tempat yang kita anggap strategis karena dianggap dapat meningkatkan devisa negara dan APBD, maka kita keluarkan Rp 1, 350 triliun yang akan dibayar diakhir 2020, infrastruktuktur dibangun selesai tahun 2019 akhir. Membangun jembatan, meningkatkan fasilitas pendidikan sekolah, akses jalan, di tempat perekonomian yang strategis. Besaran alokasi anggaran untuk pembangunan infrastruktur dibutuhkan sebesar 37% dari APBD."

"Sedangkan alokasi anggaran untuk pendidikan juga naik. Sebelumnya untuk gaji guru honorer sebesar Rp 750 ribu/bulan dan itu tidak dibayar tiap bulan, bisa sampe 10 bulan, ke depan diharuskan dibayarkan sesuai waktu, yakni setiap bulan dan mulai 2017 kenaikan gaji guru honorer menjadi Rp. 1,5 juta/bulan,” kata Sugianto.

“Tahun 2019 gaji guru honorer sama dengan upah minimum provinsi , Rp 3 juta rupiah perbulan dan harus bayar tepat waktu,” ungkap Sugianto.

Untuk program Bidik Misi, Pemprov Kalteng memberikan kepada 2500 mahasiswa tidak mampu berupa dana pendidikan sebesar Rp. 5 juta per orang pada 2018. Tahun 2019 ada penambahan jumlah mahasiswa yang diberi santunan pendidikan yakni sebanyak 5000 mahasiswa dan santunan pendidikan yang diberikan sebesar Rp2,5 juta/orang.

“Perkiraan tahun 2020 ada 30 ribu mahasiswa di propinsi kalteng dimana dalam tahun tersebut ditargetkan 50% yang akan mendapatkan dana santunan pendidikan.

“Untuk siswa SMP-SMU yang berasal dari kalangan tidak mampu pada tahun 2020 diberikan kenaikan santunan pendidikan yang asalnya Rp. 1,25 juta menjadi Rp. 1,5 juta perorang” kata Sugianto.
Pembangunan Ekonomi Tanpa Mengabaikan Kelestarian Lingkungan dan Budi Pekerti

Dan sugianto juga berharap tidak ada lagi siswa yang putus sekolah. “di kalteng sendiri ada hampir 258 ribu siswa SD, dimana siswa yang dari kalangan tidak mampu diberikan tunjangan sebesar 300 ribu untuk keperluan beli buku, baju, sepatu dll
Di bidang kesehatan pada tahun 2020 Pemprov Kalteng berencana membangun RS Rujukan untuk semua rumah sakit di Kalteng, dengan anggaran Rp 1,6 triliun bekerjasama dengan pemerintah dan badan usaha.

“Tahun 2019 pengguna BPJS ada sekitar 90 ribu orang dan terus akan ditingkatkan penggunanya, kebijakan lain, setiap rumah sakit di seluruh wilayah provinsi kalteng, baik di kabupaten/kota maupun provinsi tidak boleh menolak masyarakat miskin yang berobat dengan mempergunakan fasilitas BPJS,” tegas Sugianto.

Perekonomian

Dari pertumbuhan ekonomi, Pemprov Kalteng mengembangkan industri sawit pada hilirisasi. Dua tahun kedepan ditargetkan peningkatan CPO 6-7 juta ton/tahun, dan akan menjadi salah satu penghasil CPO terbesar di Indonesia.

Juga ada tambang batubara. Selain untuk kebutuhan PLTU untuk listriknya, batu bara menghasilkan yang baru yaitu baja. Diusulkan pula untuk membangun pelabuhan laut sebagai pelabuhan ekspor. Supaya Kalteng bermartabat. “Bermartabat, elok, religius, amanah dan harmonis.

“Bermartabat kita harus memperkuat dari semua lini, politik, perekonomian,“ kata Sugianto.

Pemprov juga mengembangkan ide pembibitan coklat, dan kopi yang produknya nanti berlabel halal. “Tahun 2020 target penghasil gula sudah harus berjalan, diantaranya dihasilkan di wilayah kabupaten di Seruyan, Sampit, Katingan yang luas lahannya mencapai 80 ribu hektar.

Selain itu juga digalakan swasembada ternak sapi skala besar, yaitu dengan pembibitan, bukan import. Peternakan pembibitan sapi terintegrasi dengan perkebunan sawit yang saling menguntungkan, di mana kelapa sawit dapat digunakan sebagai pakan sapi yang berkualitas dan kotoran sapi dijadikan sebagai pupuk.

Kalteng juga membangun sektor eko wisata. Hal pertama yang di lakukan dengan pembenahan bandara yang sekarang sudah terealisasi. Ini menjadikan destinasi para wisatawan jadi lebih mudah. Setiap Kabupaten melakukan pembenahan tempat wisata yang bekerjasama dengan pengusaha setempat.

“Kami Mengusulkan ke Bappenas untuk membuatkan blueprint/rancang bangun guna memudahkan apabila ada investor dari luar negeri.”

Gubernur bertekat tidak sekedar tumbuh secara ekonomi, Kalimantan Tengah ingin menjadi provinsi bermartabat di segala bidang, baik politik ekonomi, infrastruktur, kesehatan, pendidikan, parawisata yang terus berkembang, dimana bisa bersaing di segala bidang dengan provinsi lainnya.

“Budaya, budi pekerti dijaga dan menghasilkan generasi yang berakhlak dan bermartabat,” kata Sugianto.

Penyerapan APBD Kalteng terus meningkat tiap tahun, hal ini menjadi sarana pendukung untuk pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi menjadi lebih maksimal. Semua program bisa terlaksana dengan bantuan semua masyarakat dan perangkat pemerintahan. Karena kepala daerah tidak bisa bekerja sendiri tanpa ada dukungan staff dan bawahan yang pintar, dan bekerja dengan cekatan.

Seorang kepala daerah harus bisa menciptakan kebijakan yang hebat yang harus seiring dengan bisa direalisasikan oleh bawahannya agar semuanya bisa terwujud.

Semua program-program itu harus berjalan tanpa mengorbankan sumberdaya alam. Supaya pembangunan berjalan secara sustainable.
(akn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6057 seconds (0.1#10.140)