Jet Bisa Mendarat Lagi di Husein Sastranegara, Bandara Kertajati Makin Nyungsep

Jum'at, 21 Agustus 2020 - 14:49 WIB
loading...
Jet Bisa Mendarat Lagi di Husein Sastranegara, Bandara Kertajati Makin Nyungsep
Kebijakan pembukaan kembali sejumlah rute penerbangan menggunakan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara Bandung bakal membuat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) semakin mati suri. (Foto/SINDOnews/Dok)
A A A
BANDUNG - Kebijakan pembukaan kembali sejumlah rute penerbangan menggunakan pesawat jet dari Bandara Husein Sastranegara Bandung bakal membuat Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) semakin mati suri.

Dengan kebijakan tersebut, bandara kebanggaan warga Jawa Barat yang berlokasi di Kertajati, Kabupaten Majalengka itu tidak akan berkembang. Begitu juga upaya yang telah dilakukan untuk mengembangkan bandara tersebut menjadi percuma .

"Sangat disayangkan (kebijakan pembukaan kembali penerbangan pesawat jet dari Husein). Mulanya saya berharap Kertajati mendapat kado istimewa pada momentum Hari Kemerdekaan, lha kok kebijakannya jadi seperti ini," ujar Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Daddy Rohanady di Bandung, Jumat (21/8/2020).

Daddy berharap, keberadaan Bandara Kertajati tetap dioptimalkan dalam upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru (AKB) saat ini. Sehingga, Bandara Kertajati tetap hidup. (BACA JUGA: Dikecam Presiden, Departement Store Singapura Batal Larang Karyawan Pakai Jilbab)

"Kalau begini, pasti hanya akan memperpanjang mati suri. Mana mungkin Kertajati bisa berkembang jika rute-rute yang cukup banyak peminatnya tersebut justru berangkat dari Husein? Kalau kebijakannya seperti ini, pasti Kertajati tak akan berkembang sampai kapan pun," papar Daddy.

Meski begitu, dia mengakui, terdapat sejumlah kendala yang harus segera diselesaikan jika Bandara Kertajati akan dioptimalkan, di antaranya sarana dan prasarana layaknya bandara internasional, seperti rumah sakit, hotel, pertokoan besar atau mall.

"Apalagi, kalau bandara seluas 1.000 hektare tersebut akan menjadi embarkasi haji. Asrama haji yang sedang dibangun di Kabupaten Indramayu harus dipercepat pembangunannya," tegasnya.

Lebih lanjut Daddy mengatakan, dari sisi potensi, khususnya penerbangan haji, Bandara Kertajati sangat strategis. Pasalnya, setiap tahunnya, Jabar menjadi provinsi dengan jumlah jamaah haji terbesar di Indonesia, termasuk jamaah umrah. (BACA JUGA: Diperkenalkan di Paris Airshow, Tumbang saat Krisis Moneter dan Berakhir di Museum)

"Sayangnya, sekali lagi, hal itu terkendala masalah belum tersedianya sarana dan prasarana penunjang," imbuhnya.

Terakhir, tambah Daddy, pemerintah juga harus segera merampungkan pembangunan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) sebagai akses utama menuju Bandara Kertajati. Sehingga, waktu tempuh menuju Bandara Kertajati akan lebih singkat.

"Jadi, menurut saya, Tol Cisumdawu harus segera diselesaikan paralel dengan sarana dan prasarana lain yang dibutuhkan. Itu semua butuh goodwill pemerintah pusat," tandasnya.

Diketahui, Bandara Husein Sastranegara kembali diizinkan melayani sejumlah rute penerbangan potensial menggunakan pesawat berbadan besar atau jet per 20 Agustus 2020 sebagai bagian upaya pemulihan ekonomi dan pariwisata akibat pandemi COVID-19. (BACA JUGA: Gibran Dapat Lawan di Pilwalkot Solo, Ini Penantangnya)

Sebelumnya, rute penerbangan pesawat jet sempat dialihkan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati sejak Sabtu (15/6/2019).

Sejak saat itu, Bandara Husein Sastranegara hanya melayani penerbangan angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri jenis propeller, seluruh angkutan udara niaga berjadwal luar negeri, angkutan udara niaga tidak berjadwal luar negeri, angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam dan luar negeri, serta angkutan udara bukan niaga dalam dan luar negeri.

Sedangkan Bandara Kertajati melayani penerbangan angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri jenis jet, angkutan udara niaga tidak berjadwal dalam dan luar negeri, dan angkutan udara bukan niaga dalam dan luar negeri. agung bakti sarasa
(vit)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1213 seconds (0.1#10.140)