Gunung Semeru Semburkan Abu Vulkanik, Pos Pengamatan: Terjadi 42 Kali Erupsi
loading...
A
A
A
Terakhir gunung terpantau mengeluarkan abu vulkanik pada pukul 08.49 WIB, dengan kondisi visual letusan tidak teramati karena tertutup kabut.
Sedangkan selama kurun waktu pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat gunung setinggi 3.676 Mdpl itu sudah terjadi 42 kali gempa letusan atau erupsi yang terekam seismograf di Pos PGA.
Getaran amplitudo gempa letusan mencapai 10-23 mm, dan lamanya mencapai 62-153 detik. Selain itu terjadi 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 54-137 detik.
"Tujuh kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 44-61 detik, dan dua kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 8-37 mm, S-P 19-23 detik dan lama gempa 45-129 detik. Tingkat Aktivitas Gunung Semeru Level III atau siaga," terang Petugas PGA Semeru lainnya yang bertugas, Yadi Yuliandi dalam laporannya.
Pos PGA Gunung Semeru mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
"Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.
Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Sedangkan selama kurun waktu pukul 00.00 hingga 06.00 WIB tercatat gunung setinggi 3.676 Mdpl itu sudah terjadi 42 kali gempa letusan atau erupsi yang terekam seismograf di Pos PGA.
Getaran amplitudo gempa letusan mencapai 10-23 mm, dan lamanya mencapai 62-153 detik. Selain itu terjadi 12 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-6 mm dan lama gempa 54-137 detik.
"Tujuh kali gempa hembusan dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 44-61 detik, dan dua kali gempa tektonik Jauh dengan amplitudo 8-37 mm, S-P 19-23 detik dan lama gempa 45-129 detik. Tingkat Aktivitas Gunung Semeru Level III atau siaga," terang Petugas PGA Semeru lainnya yang bertugas, Yadi Yuliandi dalam laporannya.
Pos PGA Gunung Semeru mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Di luar jarak tersebut, ia meminta masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas, dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak.
"Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," jelasnya.
Pihaknya juga meminta mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.
Sebagai informasi, Gunung Semeru merupakan gunung yang memiliki ketinggian 3.676 Mdpl. Lokasinya berada di antara Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, yang menjadi satu lokasi kawasan dari Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).