5 Hal Menarik tentang Munculnya CCTV Vina Cirebon, Asli atau Palsu?
loading...
A
A
A
BANYAK spekulasi dan kontroversi yang melingkupi munculnya screenshot CCTV Vina Cirebon, yang berkaitan dengan kasus pembunuhan ddan pemerkosaan brutal padaAgustus 2016 silam.
Roy Suryo, sosok Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB, ikut memberikan tanggapan terkait munculnya rekaman kamera CCTV dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Kasus Vina Cirebon yang terjadi delapan tahun lalu, tepatnya pada tahun 2016, tiba-tiba kembali mencuat di media.
Meskipun sudah lama berlalu, kasus ini kembali menjadi sorotan publik dengan munculnya screenshot CCTV yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. Pemberitaan yang terus-menerus ini menimbulkan pertanyaan tentang motivasi di balik pengungkapan ini.
Screenshot CCTV yang beredar di media sosial, seperti TikTok dan Instagram, belum dapat dipastikan keasliannya. Menurut Undang-Undang ITE Pasal 5 dan 6, untuk dapat dijadikan bukti, rekaman CCTV harus berupa video utuh, bukan hanya screenshot. Fakta bahwa screenshot ini berasal dari pihak ketiga menambah keraguan akan keasliannya.
Secara teknis, rekaman CCTV dalam DVR (Digital Video Recorder) biasanya hanya bertahan 1-2 bulan, tergantung kapasitas harddisk. Munculnya screenshot yang jelas dari peristiwa delapan tahun lalu menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang menyimpan rekaman tersebut dan mengapa baru sekarang muncul.
Kualitas rekaman yang cukup baik juga menjadi tanda tanya besar mengingat teknologi tahun 2016 belum sebaik sekarang.
Screenshot yang menampilkan adegan geng motor, sosok wanita selain Vina, dan detail-detail lainnya, memicu banyak spekulasi.
Ada dugaan bahwa bukti ini disimpan dan baru dikeluarkan sekarang untuk tujuan tertentu. Dalam kasus hukum, keabsahan bukti sangat penting, dan bukti yang muncul tiba-tiba setelah bertahun-tahun menimbulkan kecurigaan.
Fenomena pemberitaan yang berlebihan terhadap kasus Vina ini ditengarai sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu besar lainnya, seperti kasus korupsi timah, pemotongan TAPERA, dan putusan MA mengenai batas usia calon kepala daerah. Publikasi yang terus-menerus terhadap kasus ini mungkin bertujuan untuk menutupi isu-isu yang lebih krusial bagi masyarakat.
Munculnya screenshot CCTV Vina Cirebon mengundang banyak pertanyaan dan spekulasi. Keabsahan bukti, motif di balik pemberitaan, dan potensi pengalihan isu menjadi beberapa poin yang patut diperhatikan. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya validitas bukti dalam proses hukum dan bagaimana media dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap suatu kasus.
Apakah CCTV Vina Cirebon asli atau palsu? Hal tersebut belum dapat dipastikan, Hanya waktu dan penyelidikan yang dapat mengungkap kebenaran di balik kontroversi ini.
Roy Suryo, sosok Pemerhati Telematika, Multimedia, AI dan OCB, ikut memberikan tanggapan terkait munculnya rekaman kamera CCTV dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon.
Berikut adalah 5 hal menarik tentang kasus ini yang perlu ketahui:
1. Kasus Lama yang Kembali Mencuat
Kasus Vina Cirebon yang terjadi delapan tahun lalu, tepatnya pada tahun 2016, tiba-tiba kembali mencuat di media.
Meskipun sudah lama berlalu, kasus ini kembali menjadi sorotan publik dengan munculnya screenshot CCTV yang belum pernah ditampilkan sebelumnya. Pemberitaan yang terus-menerus ini menimbulkan pertanyaan tentang motivasi di balik pengungkapan ini.
2. Kontroversi dan Validitas Screenshot CCTV
Screenshot CCTV yang beredar di media sosial, seperti TikTok dan Instagram, belum dapat dipastikan keasliannya. Menurut Undang-Undang ITE Pasal 5 dan 6, untuk dapat dijadikan bukti, rekaman CCTV harus berupa video utuh, bukan hanya screenshot. Fakta bahwa screenshot ini berasal dari pihak ketiga menambah keraguan akan keasliannya.
3. Kualitas Rekaman CCTV dan Penyimpanan Data
Secara teknis, rekaman CCTV dalam DVR (Digital Video Recorder) biasanya hanya bertahan 1-2 bulan, tergantung kapasitas harddisk. Munculnya screenshot yang jelas dari peristiwa delapan tahun lalu menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang menyimpan rekaman tersebut dan mengapa baru sekarang muncul.
Kualitas rekaman yang cukup baik juga menjadi tanda tanya besar mengingat teknologi tahun 2016 belum sebaik sekarang.
4. Kemunculan Bukti Baru yang Diragukan
Screenshot yang menampilkan adegan geng motor, sosok wanita selain Vina, dan detail-detail lainnya, memicu banyak spekulasi.
Ada dugaan bahwa bukti ini disimpan dan baru dikeluarkan sekarang untuk tujuan tertentu. Dalam kasus hukum, keabsahan bukti sangat penting, dan bukti yang muncul tiba-tiba setelah bertahun-tahun menimbulkan kecurigaan.
5. Pemberitaan yang Mengaburkan Isu Besar Lainnya
Fenomena pemberitaan yang berlebihan terhadap kasus Vina ini ditengarai sebagai upaya untuk mengalihkan perhatian dari isu-isu besar lainnya, seperti kasus korupsi timah, pemotongan TAPERA, dan putusan MA mengenai batas usia calon kepala daerah. Publikasi yang terus-menerus terhadap kasus ini mungkin bertujuan untuk menutupi isu-isu yang lebih krusial bagi masyarakat.
Munculnya screenshot CCTV Vina Cirebon mengundang banyak pertanyaan dan spekulasi. Keabsahan bukti, motif di balik pemberitaan, dan potensi pengalihan isu menjadi beberapa poin yang patut diperhatikan. Kasus ini menunjukkan betapa pentingnya validitas bukti dalam proses hukum dan bagaimana media dapat mempengaruhi persepsi publik terhadap suatu kasus.
Apakah CCTV Vina Cirebon asli atau palsu? Hal tersebut belum dapat dipastikan, Hanya waktu dan penyelidikan yang dapat mengungkap kebenaran di balik kontroversi ini.
(shf)