Dampak Banjir Bandang, 6.831 Orang Pengungsi Tersebar di 15 Titik

Selasa, 19 Maret 2019 - 16:53 WIB
Dampak Banjir Bandang,...
Dampak Banjir Bandang, 6.831 Orang Pengungsi Tersebar di 15 Titik
A A A
JAYAPURA - Jumlah pengungsi korban banjir bandang Sentani, Kabupaten Jayapura , Provinsi Papua, terus bertambah. Hingga hari ini tercatat 6.831 pengungsi tersebar di 15 titik.

Para pengungsi masih memerlukan bantuan kebutuhan dasar. Banyak masyarakat memilih tinggal di pengungsian karena trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan. Akibatnya di beberapa titik pengungsian berjubel pengungsi. (Baca Juga: BNPB: Korban Terus Bertambah, 89 Orang Meninggal, 74 Orang Hilang)

“Dapur umum, pos pelayanan kesehatan dan posko sudah didirikan. Namun masih diperlukan beberapa kebutuhan mendesak seperti MCK, air bersih, makanan, matras, selimut, pakaian layak, genset, peralatan dapur, psikososial, dan sebagainya,” ungkap Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam siaran persnya, Selasa (19/3/2019).

Sutopo mengatakan, data dampak kerugian dan kerusakan juga terus bertambah seiring masuknya data laporan ke posko. Kerugian sementara akibat bencana banjir bandang di Sentani meliputi 350 unit rumah rusak berat 3 unit jembatan rusak berat, 8 unit drainase rusak berat, 4 jalan rusak berat, 2 unit gereja rusak berat, 1 unit masjid rusak berat, 8 unit sekolah rusak berat, 104 unit ruko rusak berat dan 1 unit pasar rusak berat.

Untuk data korban terdampak adalah 11.725 KK yang terdapat di tiga distrik (kecamatan) yaitu Distrik Sentani, Waibu dan Sentani Barat.
Kepala BNPB Doni Monardo memimpin langsung rapat kordinasi sekaligus evaluasi penanganan bencana banjir bandang Sentani di Jayapura. Didampingi Kepala Basarnas dan Wakil Gubernur Papua, Kepala BNPB menyampaikan langsung evaluasi tinjauan lapangannya hari ini.

Doni Monardo mengatakan hal yang terpenting saat ini adalah mengelola pengungsi dan jangan sampai ada yang mengeluh. "Kita akan memenuhi antara lain air bersih, MCK, selimut, dan matras" jelasnya. (Baca Juga: Ini Penyebab Banjir Bandang di Sentani Jayapura)

Logistik, makan dan bantuan-bantuan lainnya akan terus ditambah dari bantuan berbagai pihak. Unsur relawan, TNI dan Polri akan disiagakan disetiap titik pengungsian. "Anak-anak yang paling terpenting, jangan sampai ada yang sakit di pengungsian," tambahnya.

Hingga Selasa (19/3/2019) pagi, total korban meninggal 89 orang. Yaitu 82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan 7 korban meninggal akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura.

Sebanyak 1.613 personel tim gabungan dari 23 berbagai instansi dan lembaga dikerahkan untuk melakukan penanganan darurat bencana.

Data Pengungsi:
1. BTN Bintang Timur: 600 orang.
2. BTN Gajah Mada: 1.450 orang.
3. Doyo Baru: 203 orang.
4. Panti jompo: 23 orang.
5. HIS Agus Karitji: 600 orang.
6. Siil: 1.000 orang.
7. Gunung Merah (Posko Induk): 1.391 orang.
8. Asrama himles: 50 orang.
9. Kompi D: 108 orang.
10. Puspenka Hawai: 123 orang.
11. Yayasan Abdi Nusantara: 900 orang.
12. Kampung Netar: 43 orang.
13. Permata Hijau: 120 orang.
14. Panti Jompo: 23 orang.
15. Rindam: 220 orang.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1393 seconds (0.1#10.140)