Pandemi Corona, Stok Beras Maros Dijamin Aman Hingga Akhir Tahun
loading...
A
A
A
MAROS - Stok beras di wilayah pertanian Kabupaten Maros, dipastikan aman meski di tengah pandemi Virus Corona atau COVID-19 yang sementara mewabah.
Diperkirakan stok ini masih aman hingga akhir tahun 2020. Hingga saat ini tercatat produksi beras kabupaten Maros mencapai 157.898 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Muhammad Alfian menjelaskan cukupnya cadangan beras tersebut, dikarenakan surplus beras mencapai 72 persen dari kebutuhan beras warga Maros. Karena stok beras yang ada saat ini melebihi konsumsi masyarakat pertahunnya, yang berkisar 44,402 ton.
"Sementara stok beras kita yang ada saat ini berkisar 157 ton lebih. Jadi stok kita aman produksi beras di Kabupaten Maros masih melebihi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Dilanjutkannya pada tahun ini terhitung dari Januari hingga April 2020, luas lahan tanam padi yang telah dipanen mencapai 16,702 Hektar.
"Ditambah lagi panen pada bulan Mei dengan luas area persawahan mencapai 3.670 hektar. Dengan adanya surplus produksi tahun lalu ditambah hasil panen 4 bulan terakhir, diprediksi mencukupi kebutuhan untuk pandemi dan Ramadhan tahun ini," katanya.
Lebih lanjut Alfian menambahkan, selain padi, saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Maros juga mendorong petani untuk mengembangkan tanaman komoditi utama lainnya seperti, jagung dan cabe.
"Petani merupakan garda terdepan dalam pertahanan pangan masyarakat meskipun saat Maros menerapka phisycal dan social distancing, kita tetap mendukung petani meningkatakan hasil produksinya. Dan itu sama sekali tidak mempengaruhi semangat pertani untuk tetap bertani," tutupnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat di Bulog kabupaten Maros, keberadaan stok beras dipastikan aman hingga tahun depan. Bulog juga masih menerima pasokan beras dari petani di Maros.
"Kita tidak bisa berkomentar banyak. Yang pasti untuk di gudang Bulog di Maros, ketersediaan beras masih aman hingga akhir tahun nanti, " terang salah satu staff Gudang Bulog VII Kabupaten Maros, Syarif.
Diperkirakan stok ini masih aman hingga akhir tahun 2020. Hingga saat ini tercatat produksi beras kabupaten Maros mencapai 157.898 ton.
Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Muhammad Alfian menjelaskan cukupnya cadangan beras tersebut, dikarenakan surplus beras mencapai 72 persen dari kebutuhan beras warga Maros. Karena stok beras yang ada saat ini melebihi konsumsi masyarakat pertahunnya, yang berkisar 44,402 ton.
"Sementara stok beras kita yang ada saat ini berkisar 157 ton lebih. Jadi stok kita aman produksi beras di Kabupaten Maros masih melebihi kebutuhan masyarakat," ujarnya.
Dilanjutkannya pada tahun ini terhitung dari Januari hingga April 2020, luas lahan tanam padi yang telah dipanen mencapai 16,702 Hektar.
"Ditambah lagi panen pada bulan Mei dengan luas area persawahan mencapai 3.670 hektar. Dengan adanya surplus produksi tahun lalu ditambah hasil panen 4 bulan terakhir, diprediksi mencukupi kebutuhan untuk pandemi dan Ramadhan tahun ini," katanya.
Lebih lanjut Alfian menambahkan, selain padi, saat ini Dinas Pertanian Kabupaten Maros juga mendorong petani untuk mengembangkan tanaman komoditi utama lainnya seperti, jagung dan cabe.
"Petani merupakan garda terdepan dalam pertahanan pangan masyarakat meskipun saat Maros menerapka phisycal dan social distancing, kita tetap mendukung petani meningkatakan hasil produksinya. Dan itu sama sekali tidak mempengaruhi semangat pertani untuk tetap bertani," tutupnya.
Sementara itu, berdasarkan informasi yang didapat di Bulog kabupaten Maros, keberadaan stok beras dipastikan aman hingga tahun depan. Bulog juga masih menerima pasokan beras dari petani di Maros.
"Kita tidak bisa berkomentar banyak. Yang pasti untuk di gudang Bulog di Maros, ketersediaan beras masih aman hingga akhir tahun nanti, " terang salah satu staff Gudang Bulog VII Kabupaten Maros, Syarif.
(agn)