Kementan Tanam Bibit Kentang di Garut Picu Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Selasa, 28 Mei 2024 - 12:11 WIB
loading...
Kementan Tanam Bibit Kentang di Garut Picu Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Penanaman bibit kentang UPLAND Project tahun 2024 dilakukan di Kampung Selecta, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Foto/Kementan
A A A
GARUT - Penanaman bibit kentang UPLAND Project tahun 2024 dilakukan di Kampung Selecta, Desa Sukawargi, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut. Penanaman bibit kentang digadang-gadang dapat menjadikan Garut sebagai sentra kentang unggul.

Project Management Unit UPLAND Project Farakka Sari optimistis penanaman bibit kentang milik UPLAND tersebut dapat menjadikan Garut sebagai sentra kentang unggul. Dengan demikian Garut dapat memenuhi kebutuhan kentang di Jawa Barat serta Indonesia.

“Kami berharap bahwa dengan penanaman ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi kentang di Garut. Kalau kuantitas dan kualitas meningkat secara otomatis dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani kentang,” kata Farakka, Sabtu (25/5/2024).



Perkembangan pertanian kentang di Garut didorong agar berdampak positif pada peningkatan taraf hidup masyarakat, terutama para petani. Hal itu sesaui dengan harapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman pertanian didorong untuk meningkatkan kesejahteraan petani.

“Majunya pertanian kentang di Garut akan membawa kemajuan bagi masyarakat, meningkatkan pendapatan, dan kesejahteraan petani,” tambahnya.

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Garut Haeruman menambahkan bahwa kentang merupakan salah satu komoditas yang cukup menonjol dalam sektor pertanian Garut. Produksi kentang tahun 2023 mencapai hampir 220 ribu ton dengan luas tanam mencapai 7.627 hektare.

Hal ini menjadikan Garut sebagai kabupaten dengan hasil produksi kentang terbanyak di Jawa Barat, menyumbang sekitar 79,67 persen produksi kentang di tingkat provinsi.



“Program berdampak positif terhadap peningkatan produktivitas kentang di Garut. Sebelum adanya program ini, produksi kentang hanya mencapai 18 ton per hektare, namun setelah diterapkan, angka tersebut meningkat menjadi 25 ton per hektare,” kata Haeruman.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)
pixels