4 Kerajaan Bercorak Budha di Nusantara, Salah Satunya Jadi Pusat Studi Agama Budha di Asia Tenggara

Rabu, 22 Mei 2024 - 08:11 WIB
loading...
4 Kerajaan Bercorak...
Kerajaan Sriwijaya merupakan salah satu kerajaan bercorak Budha pernah berdiri dan berkuasa di bumi Nusantara selain Kaling, Mataram Kuno, dan Dharmasraya. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
SEJUMLAH kerajaan bercorak Budha pernah berdiri di bumi Nusantara. Masuknya ajaran Budha ke Indonesia sampai sekarang masih belum diketahui secara pasti. Namun ajaran ini telah berkembang di nusantara sejak tahun 400 Masehi.

Agama Budha muncul sekitar tahun 500 SM. Pada masa tersebut di India berkembang kerajaan-kerajaan Hindu yang sangat besar, salah satunya dinasti Maurya.



Dinasti ini mempunyai raja yang sangat terkenal yakni Raja Ashoka. Kemunculan agama Budhha tidak dapat dilepaskan dari tokoh Sidharta Gautama.

Sidharta adalah putra raja Suddhodana dari Kerajaan Kapilawastu. Ajaran Budha memang diajarkan oleh Sidhrata Gautama, sehingga beliau lebih dikenal dengan Budhha Gautama.

Keberadaan kerajaan bercorak Budha di nusantara dibuktikan dengan penemuan prasasti pada Yupa di Kalimantan Timur.

Prasasti tersebut menunjukkan bahwa telah berkembang Kerajaan Kutai di Kalimantan Timur.



Dengan adanya kerajaan pada tahun 400 M, berarti agama Hindu Budha masuk ke Indonesia sebelum tahun tersebut. Berikut ini beberapa Kerajaan bercorak Budha yang pernah ada di nusantara.

4 Kerajaan Bercorak Budha di Nusantara

1. Kerajaan Kaling


Kerajaan Kaling atau Holing, diperkirakan terletak di Jawa Tengah. Hal ini didasarkan bahwa berita China tersebut menyebutkan bahwa di sebelah timur Kaling ada Po-li (Bali sekarang), di sebelah barat Kaling terdapat To-po-Teng (Sumatera), sedangkan di sebelah utara Kaling terdapat Chen-la (Kamboja) dan sebelah selatan berbatasan dengan samudera. Ada juga yang menghubungkan letak Kaling berada di Kabupaten Jepara.

Menurut berita China, raja terkenal Kerajaan Kaling adalah Ratu Sima yang memerintah sekitar tahun 674 M. Di Kerajaan Keling, agama Budha berkembang pesat. Perkembangan Kerajaan Kaling selanjutnya kurang jelas. Sebab belum ditemukan sumber sejarah yang secara tegas meriwayatkan perjalanan Kerajaan Kaling sampai akhir.

2. Kerajaan Mataram Kuno


Sebelum berkembang menjadi Kesultanan Mataram Islam, kerajaan yang ada di wilayah Jawa Tengah ini awalnya merupakan salah satu kerajaan bercorak Hindu Budha yang besar.

4 Kerajaan Bercorak Budha di Nusantara, Salah Satunya Jadi Pusat Studi Agama Budha di Asia Tenggara

Candi Sewu salah satu peninggalan Kerajaan Mataram Kuno. Foto/Istimewa

Kerajaan Mataram Kuno berdiri di Yogyakarta pada tahun 700-an Masehi. Tetapi, karena berbagai alasan, pusat kerajaan tersebut dipindahkan ke Jawa Timur, yaitu Jombang dan Madiun. Ini diketahui dari beberapa sumber sejarah yang ditinggalkan seperti, Prasasti Canggal, Kalasan, Klurak, dan Kedu.

3. Kerajaan Dharmasraya


Kerajaan bercorak Budha di nusantara selanjutnya adalah Kerajaan Dharmasraya. Kerajaan ini terkenal karena berdiri setelah Kerajaan Sriwijaya runtuh, yaitu pada tahun 1183 Masehi.

Prasasti tertua yang pernah ditemukan atas nama Raja Mauli adalah Prasasti Grahi tahun 1183 di selatan Thailand. Prasasti itu berisi perintah Maharaja Srimat Trailokyaraja Maulibhusana Warmadewa kepada Bupati Grahi yang bernama Mahasenapati Galanai supaya membuat arca Buddha seberat 1 bhara 2 tula dengan nilai emas 10 tamlin.

4. Kerajaan Sriwijaya


Kerajaan Sriwijaya merupakan kerajaan dengan corak Budha yang paling terkenal. Kerajaan ini berdiri pada abad ke-7 Masehi. Sriwijaya sempat menjadi pusat studi agama Budha Mahayana di seluruh wilayah Asia Tenggara, menjadikan kerajaan ini sebagai pusat pendidikan di Asia Tenggara.

Para pelajar yang hendak belajar ke India, biasanya mampir ke Sriwijaya terlebih dahulu untuk belajar Bahasa Sanskerta. Para pelajar ini biasanya berasal dari wilayah Asia Timur.

Bukti tentang cerita di atas adalah berita I-tsing, yang menyebutkan bahwa di Sriwijaya tinggal ribuan pendeta dan pelajar (mahasiswa) agama Budha.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2579 seconds (0.1#10.140)