Banjir Lahar Dingin Gunung Marapi Telan 4 Korban Jiwa, Belasan Luka-luka
loading...
A
A
A
AGAM - Banjir lahar dingin Gunung Marapi yang menerjang Kabupaten Agam, Sumatera Barat (Sumbar), pada Sabtu (11/5/2024) malam, telah menelan 4 korban jiwa dan belasan lainnya mengalami luka-luka.
Menurut Camat Sungai Puar, Susi Karmilla, banjir lahar dingin atau galodo datang secara tiba-tiba sekitar pukul 22.00 WIB saat sebagian warga sudah tertidur. "Musibah ini terjadi jam 10 malam, kebetulan warga ada yang sudah tidur ada yang belum," jelas Susi.
Banjir lahar dingin ini membawa material batu besar dan kayu, menyapu pemukiman dan menghanyutkan rumah-rumah warga. "Satu rumah rata dibawa material dan ada sejumlah anggota keluarganya, ada 4, 1 dalam keadaan meninggal sudah dibawa ke RS atas nama Ustadz Syaukani Sani usia lebih kurang 70 tahun," ujar Susi.
Selain di Kecamatan Sungai Puar, banjir lahar dingin juga melanda Kecamatan Canduang. Seorang warga Nagari Bukit Batabuah hanyut diterjang galodo dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban telah dievakuasi ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.
Upaya pencarian korban yang masih belum ditemukan terus dilakukan. Warga berharap bantuan alat berat dan tenaga untuk mempercepat proses pencarian.
Menurut Camat Sungai Puar, Susi Karmilla, banjir lahar dingin atau galodo datang secara tiba-tiba sekitar pukul 22.00 WIB saat sebagian warga sudah tertidur. "Musibah ini terjadi jam 10 malam, kebetulan warga ada yang sudah tidur ada yang belum," jelas Susi.
Banjir lahar dingin ini membawa material batu besar dan kayu, menyapu pemukiman dan menghanyutkan rumah-rumah warga. "Satu rumah rata dibawa material dan ada sejumlah anggota keluarganya, ada 4, 1 dalam keadaan meninggal sudah dibawa ke RS atas nama Ustadz Syaukani Sani usia lebih kurang 70 tahun," ujar Susi.
Selain di Kecamatan Sungai Puar, banjir lahar dingin juga melanda Kecamatan Canduang. Seorang warga Nagari Bukit Batabuah hanyut diterjang galodo dan ditemukan dalam kondisi meninggal dunia. Korban telah dievakuasi ke RSUD Achmad Mochtar Bukittinggi.
Upaya pencarian korban yang masih belum ditemukan terus dilakukan. Warga berharap bantuan alat berat dan tenaga untuk mempercepat proses pencarian.
(hri)