Korban Meninggal Akibat DBD di Manggarai Barat NTT Capai 19 Orang

Senin, 21 Januari 2019 - 09:28 WIB
Korban Meninggal Akibat...
Korban Meninggal Akibat DBD di Manggarai Barat NTT Capai 19 Orang
A A A
KUPANG - Jajaran Kepolisian Resort Manggarai Barat (Mabar) mencatat korban meninggal akibat serangan demam berdarah dengue (DBD) mencapai 19 orang. Bahkan dalam catatan Korps Bhayangkara itu yang terlibat membantu korban, penderita telah mencapai 1.000 orang.

"Jumat 18 Januari lalu personel Brimob Kompi 4 Yon Pelopor Labuan Bajo menggunakan kendaraan dinasnya membantu mengevakuasi lima pasien DBD dari Puskesmas Kota ke RSUD Pratama Manggarai Barat," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) Kombes Pol Jules Abraham Abast.

Mantan Kapolres Manggarai Barat itu menjelaskan, aksi solidaritas yang dilakulan personel kepolisian unsur brigader mobil itu karena banyaknya pasien yang sangat membutuhkan pertolongan secepatnya oleh paramedis di rumah sakit.

“Kegiatan ini dilakukan karena banyaknya pasien penderita DBD yang segera harus ditolong dimana keterbatasan fasilitas Puskesmas sehingga membutuhkan penanganan lebih cepat," katanya.

Aksi kemanusiaan anggota Brimob Polri itu dipimpin langsung oleh Danki Brimob Kompi 4 Yon B Labuan Bajo Iptu Raimundo De Jesus. Menurutnya, peningkatan kasus penyakit DBD di Manggarai Barat cukup mengkhawatirkan. Tercatat kurang lebih 1.000 orang telah dirawat di RSUD Manggarai Barat dan korban meninggal dunia tercatat sebanyak 19 orang.

Bupati Manggarai Barat Agustinus Dula terpisah melalui pesan singkatnya mengaku kasus DBD di daerah itu telah dikeluarkan Keputusan Bupati sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh dinas kesehatan dan Kondisi Darurat oleh dinas bencana alam daerah. Bupati dua periode itu juga mengatakan sudah melakukan sejumlah kegiatan secara serentak di lapangan dalam rangka membasmi kemungkinan perkembangbiakan jentik penyebab DBD dengan melakukan foging menggunakan obat malation.

Aksi bersama lainnya juga dilakukan yaitu membersihkan genangan, sampah dan lainnya yang berpotensi menjadi tempat bersarang dan berkembangbiaknya jentik nyamuk aede agypti penyebab DBD. "Aksi 3M itu kami lakukan bersama-sama masyarakat, ASN, TNI dan Polri juga ormas, LSM, pemerhati lingkungan, komunitas sekolah dan warga desa sertankelurahan," katanya.

Dia juga mengaku pasien saat ini memenuhi pusat layanan kesehatan dan rumah sakit yang ada. Pada kondisi ini lanjut Bupati Dula, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memastikan stok obat-obatan sangat tersedia.Permintaan bantuan juga dilakukan kepada pemerintah psorvinsi dan pemerintah pusat. Hal ini untuk menjaga agar tidak terjadi lagi korban jiwa. Segala upaya dilakukan secara komperhensif agar kasus DBD ininbisa berangsur membaik.
"Kami pemerintah juga pastikan kasus DBD dengan KLB ini terus bisa dikendalikan agar tidak mengganggu wisatawan dan pariwisata di daerah ini," kata Bupati Dula.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1992 seconds (0.1#10.140)