Bangunan Pos Lantas Padangsidimpuan 'Disolek' Lebih Humanis
A
A
A
PADANGSIDIMPUAN - Bangunan bersejarah yang selama ini menjadi Pos Lantas Polres Kota Padangsidimpuan, Sumatera Utara (Sumut) disolek lebih humanis dan meninggalkan kesan horor.
Meski terlihat medern dan lebih humanis, konsep renovasi yang digagas Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya, tidak menghilangkan nilai-nilai sejarah bangunan itu. Sejumlah ruangan yang selama ini terkesan horor sudah terlihat rapi dan nyaman.
Sebut saja ruangan yang selama ini dipakai oleh salah satu organisasi kemasyarakatan di Kota Salak itu. Sebelum direnovasi, ruangan itu tidak terurus dan terkesan mistis. Namun, setelah dipercantik, lokasi itu disulap menjadi kafe yang menjadi tempat warga Sidimpuan memanjakan lidah, terutama para pecinta kopi.
Teras depan bangunan itu juga ditambah dan dibuat menjadi sentra pelayanan tilang. Sehingga, bagi pengendara yang terkena tilang tidak perlu jauh-jauh datang ke Polres Kota Padangsidimpuan, karena urusan tilang sudah dipindahkan ke Pos Lantas yang berdekatan dengan Alun-alun Alaman Bolak. Di dalam ruangan juga sudah dipasang air conditioner (AC), sehingga masyarakat yang mempunyai urusan lebih betah dan nyaman.
Kapolres Kota Padangsidimpuan, AKBP Hilman Wijaya mengakui, sejak awal ditugaskan menjadi kapolres, dia berniat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dari semua sektor. Menurutnya, tanpa kerja sama yang baik, maka Kota Padangsidimpuan akan sulit untuk berkembang. Padahal, potensi Sidimpuan untuk lebih maju sangat besar.
Diceritakannya, renovasi bangunan bersejarah itu berawal ketika sejumlah warga mengalami kesurupan ketika melintas dari bangunan itu. Melihat kejadian itu, niat untuk merenovasi langsung ada. Setelah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, akhirnya renovasi dilakukan, dengan syarat tidak menghilangkan nilai sejarah yang ada.
"Daripada makin banyak yang kesurupan, lebih baik bangunan ini direnovasi agar menjadi daya tarik sendiri, bagi masyarakat," ujar AKBP Hilman.
Setelah direnovasi, tak heran banyak masyarakat yang mengunjungi tempat itu. Menurutnya, pelayanan pengurusan tilang juga sengaja dipindah. Selama ini pelayanan tilang masih di Mapolres Kota Padangsidimpuan.
"Banyaknya permintaan masyarakat agar pelayanan tilang di pindah ke Pos Lantas Kota, menjadi salah satu alasan pemindahan," tandasnya.
AKBP Hilman mengajak masyarakat dan semua pihak agar berlomba-lomba membangun kota ini (Padangsidimpuan). Sebaliknya, jangan menjadi penghalang pembangunan di Kota Padangsidimpuan.
Meski terlihat medern dan lebih humanis, konsep renovasi yang digagas Kapolres Kota Padangsidimpuan AKBP Hilman Wijaya, tidak menghilangkan nilai-nilai sejarah bangunan itu. Sejumlah ruangan yang selama ini terkesan horor sudah terlihat rapi dan nyaman.
Sebut saja ruangan yang selama ini dipakai oleh salah satu organisasi kemasyarakatan di Kota Salak itu. Sebelum direnovasi, ruangan itu tidak terurus dan terkesan mistis. Namun, setelah dipercantik, lokasi itu disulap menjadi kafe yang menjadi tempat warga Sidimpuan memanjakan lidah, terutama para pecinta kopi.
Teras depan bangunan itu juga ditambah dan dibuat menjadi sentra pelayanan tilang. Sehingga, bagi pengendara yang terkena tilang tidak perlu jauh-jauh datang ke Polres Kota Padangsidimpuan, karena urusan tilang sudah dipindahkan ke Pos Lantas yang berdekatan dengan Alun-alun Alaman Bolak. Di dalam ruangan juga sudah dipasang air conditioner (AC), sehingga masyarakat yang mempunyai urusan lebih betah dan nyaman.
Kapolres Kota Padangsidimpuan, AKBP Hilman Wijaya mengakui, sejak awal ditugaskan menjadi kapolres, dia berniat untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat dari semua sektor. Menurutnya, tanpa kerja sama yang baik, maka Kota Padangsidimpuan akan sulit untuk berkembang. Padahal, potensi Sidimpuan untuk lebih maju sangat besar.
Diceritakannya, renovasi bangunan bersejarah itu berawal ketika sejumlah warga mengalami kesurupan ketika melintas dari bangunan itu. Melihat kejadian itu, niat untuk merenovasi langsung ada. Setelah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, akhirnya renovasi dilakukan, dengan syarat tidak menghilangkan nilai sejarah yang ada.
"Daripada makin banyak yang kesurupan, lebih baik bangunan ini direnovasi agar menjadi daya tarik sendiri, bagi masyarakat," ujar AKBP Hilman.
Setelah direnovasi, tak heran banyak masyarakat yang mengunjungi tempat itu. Menurutnya, pelayanan pengurusan tilang juga sengaja dipindah. Selama ini pelayanan tilang masih di Mapolres Kota Padangsidimpuan.
"Banyaknya permintaan masyarakat agar pelayanan tilang di pindah ke Pos Lantas Kota, menjadi salah satu alasan pemindahan," tandasnya.
AKBP Hilman mengajak masyarakat dan semua pihak agar berlomba-lomba membangun kota ini (Padangsidimpuan). Sebaliknya, jangan menjadi penghalang pembangunan di Kota Padangsidimpuan.
(rhs)