Akademisi IPB Harapkan Jadikan Momentum Kemerdekaan untuk Bangkitkan Pertanian
loading...
A
A
A
BOGOR - Sektor pertanian diharapkan menjadi sektor penunjang bagi perbaikan ekonomi nasional. Sektor ini diharapkam menjadi penyelamat krisis atas penyebaran pandemi COVID-19 yang melanda seluruh dunia.
Tak bisa dipungkiri, logistik perut adalah faktor utama dari sebuah kemerdekaan. Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara mengatakan bahwa sudah saatnya Indonesia melakukan transformasi ekonomi dengan menjadikan sektor pertanian sebagai leading sektor.
Pertanian, kata Sahara, merupakan perjuangan dan cita-cita yang harus menjadi tujuan kebangkitan. "Momentum kemerdekaan ini harus kita jadikan penanda bahwa pertanian Indonesia mengalami kebangkitan, dimana sektor pertanian menjadi tonggak utama dalam transformasi perekonomian Indonesia," ujar Sahara, Senin, 17 Agustus 2020.
Menurut Sahara, Indonesia diharapakan terus konsisten dalam melaksanakan tranformasi untuk menjamin ketersediaan pangan dalam negeri, bahkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. (BACA JUGA: Kemendikbud Umumkan 15 Kampus Terbaik, IPB di Puncak Geser UI dan UGM)
"Ini sudah dilakukan oleh Australia dimana mereka konsisten dengan konsep transformation within agricurture sector. Sehingga tidak mengherankan jika sektor pertanian di Australia maju pesat. Dan jika ini diterapkan di Indonesia maka cita-cita untuk menjadi lumbung pangan dunia segera tercapai," katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Sujarwo, menilai bahwa kesadaran pemerintah akan pentingnya sektor pertanian semakin tumbuh. Oleh karena itu, perjuangan semacam ini sebaiknya terus dipupuk agar pangan nasional tersedia dengan baik.
"Semangat kemerdekaan ini harus dimaknai pada kemerdekaan sektor pertanian, dimana sektor pangan merupakan logistik para pejuang untuk membebaskan bangsa dari penjajahan dan meraih kemerdekaan dengan kebersamaan dalam kebhinekaan," katanya.
"Selain itu, sektor pertanian juga berkontribusi pada persatuan dan tekad memajukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan bermartabat, serta berkekuatan dalam pembangunan bangsa secara utuh dan mandiri," katanya. (BACA JUGA: Wajah Rossi Pucat Lihat Motor Morbidelli Terbelah dalam Kecelakaan)
Lebih lanjut, kata Sujarwo, akselerasi pembangunan pertanian menjadi sangat powerful dan berdampak pada pembangunan ekonomi nasional. Hal ini akan lebih baik jika pemerintah mampu melakukan strategi yang optimal untuk menggerakkan sektor pertanian dengan mendorong produksi dan konsumsi produk pertanian.
"Tetapi juga investasi di sektor pertanian yang berimplikasi pada swasembada pangan dan penguatan ekspor produk pertanian. Strategi ini, yang dapat diimplementasikan dengan baik, akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa dengan fundamental ekonomi yang kuat berbasis kekuatan kerakyatan dan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian nasional secara keseluruhan," katanya.
Sujarwo berharap, momentum Kemerdekaan RI yang ke-75 ini mampu mengangkat harkat martabat sektor pertanian untuk semakin kuat dengan meningkatkan efisiensi produksi dan pemasaran.
Tak bisa dipungkiri, logistik perut adalah faktor utama dari sebuah kemerdekaan. Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Institut Pertanian Bogor (IPB) Sahara mengatakan bahwa sudah saatnya Indonesia melakukan transformasi ekonomi dengan menjadikan sektor pertanian sebagai leading sektor.
Pertanian, kata Sahara, merupakan perjuangan dan cita-cita yang harus menjadi tujuan kebangkitan. "Momentum kemerdekaan ini harus kita jadikan penanda bahwa pertanian Indonesia mengalami kebangkitan, dimana sektor pertanian menjadi tonggak utama dalam transformasi perekonomian Indonesia," ujar Sahara, Senin, 17 Agustus 2020.
Menurut Sahara, Indonesia diharapakan terus konsisten dalam melaksanakan tranformasi untuk menjamin ketersediaan pangan dalam negeri, bahkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor. (BACA JUGA: Kemendikbud Umumkan 15 Kampus Terbaik, IPB di Puncak Geser UI dan UGM)
"Ini sudah dilakukan oleh Australia dimana mereka konsisten dengan konsep transformation within agricurture sector. Sehingga tidak mengherankan jika sektor pertanian di Australia maju pesat. Dan jika ini diterapkan di Indonesia maka cita-cita untuk menjadi lumbung pangan dunia segera tercapai," katanya.
Sementara itu, Wakil Dekan I Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Sujarwo, menilai bahwa kesadaran pemerintah akan pentingnya sektor pertanian semakin tumbuh. Oleh karena itu, perjuangan semacam ini sebaiknya terus dipupuk agar pangan nasional tersedia dengan baik.
"Semangat kemerdekaan ini harus dimaknai pada kemerdekaan sektor pertanian, dimana sektor pangan merupakan logistik para pejuang untuk membebaskan bangsa dari penjajahan dan meraih kemerdekaan dengan kebersamaan dalam kebhinekaan," katanya.
"Selain itu, sektor pertanian juga berkontribusi pada persatuan dan tekad memajukan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang besar dan bermartabat, serta berkekuatan dalam pembangunan bangsa secara utuh dan mandiri," katanya. (BACA JUGA: Wajah Rossi Pucat Lihat Motor Morbidelli Terbelah dalam Kecelakaan)
Lebih lanjut, kata Sujarwo, akselerasi pembangunan pertanian menjadi sangat powerful dan berdampak pada pembangunan ekonomi nasional. Hal ini akan lebih baik jika pemerintah mampu melakukan strategi yang optimal untuk menggerakkan sektor pertanian dengan mendorong produksi dan konsumsi produk pertanian.
"Tetapi juga investasi di sektor pertanian yang berimplikasi pada swasembada pangan dan penguatan ekspor produk pertanian. Strategi ini, yang dapat diimplementasikan dengan baik, akan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa dengan fundamental ekonomi yang kuat berbasis kekuatan kerakyatan dan mampu mendorong tumbuhnya perekonomian nasional secara keseluruhan," katanya.
Sujarwo berharap, momentum Kemerdekaan RI yang ke-75 ini mampu mengangkat harkat martabat sektor pertanian untuk semakin kuat dengan meningkatkan efisiensi produksi dan pemasaran.
(vit)