Polisi Ringkus Pelaku Pembunuhan Pembuang Sajen di Gunung Katu Malang
loading...
A
A
A
MALANG - Terduga pelaku pembunuhan Abdul Aziz Sofi'i yang jasadnya ditemukan di Gunung Katu, Malang, usai hendak membuang sajen ditangkap. Polisi berhasil mengamankan dua orang sepasang suami istri yang menjadi terduga pelaku korban pembunuhan.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengungkapkan, jika mereka telah mengamankan 2 orang terduga pelaku. Keduanya pelaku ini statusnya adalah teman korban.
”Untuk kasus di Gunung Katu, kami mengamankan dua orang terduga pelaku. Keduanya adalah A (22) dan P (31),” kata Gandha Syah Hidayat kepada iNews Media Group, Senin (8/4/2024).
Gandha menyampaikan jika keduanya diamankan pada Minggu (7/4/2024) di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Ia membenarkan jika terduga pelaku pembunuhan Sofi'i adalah sepasang suami istri.
”Kedua tersangka ini adalah pasangan suami istri. Sementara itu yang bisa saya sampaikan,” kata dia.
Namun kepolisian masih belum menjelaskan detail motif dari kedua terduga pelaku pembunuhan ini. Menurutnya, saat ini pemeriksaan masih dilakukan oleh penyidik dari Satreskrim Polres Malang, termasuk untuk penetapan status tersangka.
”Saat ini kami masih melakukan interogasi kepada kedua tersangka. Jadi kami akan sampaikan saat kasus ini terungkap seluruhnya mulai dari motif dan cara eksekusinya. Nanti disampaikan di rilis besok,” tukasnya.
Sebagai informasi, korban Abdul Azis ketika dinyatakan hilang, pergi meninggalkan rumah dengan mengunakan kendaraan Suzuki Shogun 125 warna Silver bernomor polisi N 4802 ACL, pada Rabu 27 Maret 2024 sekitar pukul 19.30 WIB.
Abdul Azis saat itu berpamitan dan diketahui adil kandungnya, akan membuang sesaji ke Gunung Katu, untuk ritual demi kesembuhan ibunya yang tengah sakit. Saat pergi ke lokasi yang dituju, korban ditemani dengan salah satunya temannya bernama Fendik Lestari.
Fendik tidak menemani urusan korban hingga tuntas. Dirinya diminta korban untuk meninggalkannya saja, karena istri Fendik menghubungi korban dan menanyakan keberadaan Fendik.
Sebelum pergi, Fendik sempat menanyakan siapa orang yang akan bertemu dengan korban menggunakan motor Vario. Namun korban tidak dijelaskan dengan meminta, agar Fendik segera pulang. Sejak itu, korban tidak bisa dihubungi lagi sebelum akhirnya, ditemukan sudah tewas.
Kasat Reskrim Polres Malang AKP Gandha Syah Hidayat mengungkapkan, jika mereka telah mengamankan 2 orang terduga pelaku. Keduanya pelaku ini statusnya adalah teman korban.
”Untuk kasus di Gunung Katu, kami mengamankan dua orang terduga pelaku. Keduanya adalah A (22) dan P (31),” kata Gandha Syah Hidayat kepada iNews Media Group, Senin (8/4/2024).
Gandha menyampaikan jika keduanya diamankan pada Minggu (7/4/2024) di wilayah Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. Ia membenarkan jika terduga pelaku pembunuhan Sofi'i adalah sepasang suami istri.
”Kedua tersangka ini adalah pasangan suami istri. Sementara itu yang bisa saya sampaikan,” kata dia.
Namun kepolisian masih belum menjelaskan detail motif dari kedua terduga pelaku pembunuhan ini. Menurutnya, saat ini pemeriksaan masih dilakukan oleh penyidik dari Satreskrim Polres Malang, termasuk untuk penetapan status tersangka.
”Saat ini kami masih melakukan interogasi kepada kedua tersangka. Jadi kami akan sampaikan saat kasus ini terungkap seluruhnya mulai dari motif dan cara eksekusinya. Nanti disampaikan di rilis besok,” tukasnya.
Sebagai informasi, korban Abdul Azis ketika dinyatakan hilang, pergi meninggalkan rumah dengan mengunakan kendaraan Suzuki Shogun 125 warna Silver bernomor polisi N 4802 ACL, pada Rabu 27 Maret 2024 sekitar pukul 19.30 WIB.
Abdul Azis saat itu berpamitan dan diketahui adil kandungnya, akan membuang sesaji ke Gunung Katu, untuk ritual demi kesembuhan ibunya yang tengah sakit. Saat pergi ke lokasi yang dituju, korban ditemani dengan salah satunya temannya bernama Fendik Lestari.
Fendik tidak menemani urusan korban hingga tuntas. Dirinya diminta korban untuk meninggalkannya saja, karena istri Fendik menghubungi korban dan menanyakan keberadaan Fendik.
Sebelum pergi, Fendik sempat menanyakan siapa orang yang akan bertemu dengan korban menggunakan motor Vario. Namun korban tidak dijelaskan dengan meminta, agar Fendik segera pulang. Sejak itu, korban tidak bisa dihubungi lagi sebelum akhirnya, ditemukan sudah tewas.
(ams)