Bangun Rice Milling Unit, Pemprov Kalteng Harap Wujudkan Ketahanan Pangan
loading...
A
A
A
“Insya Allah, pabrik perberasan Provinsi Kalimantan Tengah ini akan menjadi cikal bakal Food Station atau sentra pangan, sehingga nantinya dapat bersaing dengan produk beras dari luar Kalimantan Tengah. Dengan sinergi dan kolaborasi kita bersama, mulai dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian, pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, hingga seluruh elemen masyarakat, Provinsi Kalimantan Tengah akan mampu mewujudkan harapan menjadi penyangga lumbung pangan nasional, mampu memenuhi kedaulatan pangan, terutama produksi beras,” kata menandaskan.
Ia menambahkan , pembangunan RMU dan RtR tersebut merupakan gagasan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, agar Kalimantan Tengah benar-benar mandiri dan memiliki brand yang membumi dalam produksi pangan khususnya beras.
Hal tersebut selalu disampaikan Sugianto Sabran di beberapa kesempatan bahwa Kalteng harus mandiri di sektor pangan khususnya beras. "Dengan dibangunnya RMU, Kalteng akan memiliki brand tersendiri. Selama ini kita yang produksi, kemudian dijual oleh provinsi tetangga dengan brand mereka, untuk itu hilirisasi pangan wajib ada di Kalteng," ucapnya beberapa waktu lalu.
Di tempat yang sama, Komandan Korem (Danrem) 102/pjg Brigjen Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto mengatakan siap menyukseskan kegiatan opla, perluasan areal tanam, dan pompanisasi.
“Kita akan support maksimal dengan semua kondisi yang ada, kita siap bekerja optimal, kita siap bekerja cepat,” ucapnya.
Dari tempat terpisah secara virtual dari Kabupaten Kotawaringin Timur, Sekda Prov. Kalteng H. Nuryakin menyampaikan harapan melalui Peletakan Batu Pertama atau Pembangunan Rice to Rice maupun Rice Milling Unit dapat memberikan nilai tambah baik terhadap petani, masyarakat, maupun pemerintahannya. Sebagai informasi, Peletakan Batu Pertama atau Pembangunan Rice Milling Unit juga dilaksanakan di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Jika kita tidak punya Rice Milling Unit, pasti kita akan tergantung dengan daerah lain, tinggal nanti bagaimana kita memaksimalkan alat ini agar produksi semakin meningkat,” ucap Nuryakin.
Pembangunan Rice to Rice maupun Rice Milling Unit di dua tempat merupakan inovasi dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, di mana hasil pertanian di Kalteng sejauh ini belum ada brand atau nama dari daerah yang dimiliki saat dibawa ke luar daerah Kalteng. Gubernur Kalteng berkeinginan agar di lokasi-lokasi sentra produksi padi dibangun mesin pabrik modern untuk mewujudkan hilirisasi pangan yang tangguh.
Ia menambahkan , pembangunan RMU dan RtR tersebut merupakan gagasan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, agar Kalimantan Tengah benar-benar mandiri dan memiliki brand yang membumi dalam produksi pangan khususnya beras.
Hal tersebut selalu disampaikan Sugianto Sabran di beberapa kesempatan bahwa Kalteng harus mandiri di sektor pangan khususnya beras. "Dengan dibangunnya RMU, Kalteng akan memiliki brand tersendiri. Selama ini kita yang produksi, kemudian dijual oleh provinsi tetangga dengan brand mereka, untuk itu hilirisasi pangan wajib ada di Kalteng," ucapnya beberapa waktu lalu.
Di tempat yang sama, Komandan Korem (Danrem) 102/pjg Brigjen Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto mengatakan siap menyukseskan kegiatan opla, perluasan areal tanam, dan pompanisasi.
“Kita akan support maksimal dengan semua kondisi yang ada, kita siap bekerja optimal, kita siap bekerja cepat,” ucapnya.
Dari tempat terpisah secara virtual dari Kabupaten Kotawaringin Timur, Sekda Prov. Kalteng H. Nuryakin menyampaikan harapan melalui Peletakan Batu Pertama atau Pembangunan Rice to Rice maupun Rice Milling Unit dapat memberikan nilai tambah baik terhadap petani, masyarakat, maupun pemerintahannya. Sebagai informasi, Peletakan Batu Pertama atau Pembangunan Rice Milling Unit juga dilaksanakan di Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Jika kita tidak punya Rice Milling Unit, pasti kita akan tergantung dengan daerah lain, tinggal nanti bagaimana kita memaksimalkan alat ini agar produksi semakin meningkat,” ucap Nuryakin.
Pembangunan Rice to Rice maupun Rice Milling Unit di dua tempat merupakan inovasi dari Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, di mana hasil pertanian di Kalteng sejauh ini belum ada brand atau nama dari daerah yang dimiliki saat dibawa ke luar daerah Kalteng. Gubernur Kalteng berkeinginan agar di lokasi-lokasi sentra produksi padi dibangun mesin pabrik modern untuk mewujudkan hilirisasi pangan yang tangguh.
(ars)