Arkeolog Teliti Sumur Tua Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit

Jum'at, 02 November 2018 - 21:34 WIB
Arkeolog Teliti Sumur Tua Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit
Arkeolog Teliti Sumur Tua Diduga Peninggalan Kerajaan Majapahit
A A A
SURABAYA - Arkeolog dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Trowulan, meninjau sumur kuno yang ditemukan warga, di Jalan Pandean Gang 1 RT 1 RW 13, Kelurahan Peneleh, Kecamatan Genteng Surabaya, Jawa Timur. Mereka mendokumentasi dan menginventalisir satu persatu pecahan puing dan sumur digalian saluran box culvert tersebut.

Pengkaji Pelestarian Cagar Budaya dari BPCB Jatim, M Ikhwan mengatakan, dari hasil peninjauan ada temuan berupa jobong bertumpuk dua. Jobong seperti bis terrakota ini berfungsi untuk dinding sumur.

"Sumur kuno ini memiliki kemiripan dengan jobong atau sumur yang ada di Trowulan sana, jadi ini merupakan objek cagar budaya," katanya.

Ikhwan memaparkan, jobong bertumpuk dua memiliki ukuran yang berbeda. Untuk jobong bagian atas berdiameter 83 cm, ketebalan 2,5 cm, tinggi 48 cm. Sedangkan yang bawah berdiameter 69 cm, ketebalan 3 cm dan tinggi 49 cm.

Selain Jobong, arkeolog ini juga meneliti temuan batu bata kuno. Batu bata raksasa juga dipastikan sama dengan yang kerap ditemukan di Trowulan.

"Ini ketebalannya 7-8 cm, lebar 20 cm. Kalau panjangnya ini kan patah-patah, tapi ukurannya hampir sama dengan yang di Trowulan," papar dia.

Namun untuk temuan tulang-belulang dan pecahan tembikar, peneliti belum dapat menyimpulkan. Mereka memprediksi umur situs temuan warga ini berumur sekitar 500 - 700 tahun. "Secara pasti belum ada tapi ada kesamaan dengan peninggalan Majapahit," terang Ikhwan.

Untuk menjaga kelestarian situs temuan tersebut, pihak kontraktor rencananya akan mendesain aliran box culvert berbelok supaya tidak merusak temuan sumur tersebut.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4083 seconds (0.1#10.140)