Layani Pemudik Pakai Mobil Listrik, Polda Jateng Minta Penambahan SPKLU di Jalan Tol
loading...
A
A
A
SEMARANG - Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jateng meminta penambahan jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di jalur tol Trans Jawa. Ini untuk memudahkan para pemudik yang menggunakan mobil listrik di Lebaran 2024 ini.
“Kami sudah bersurat kepada PLN (Perusahaan Listrik Negara), minta penambahan SPKLU. Saat ini yang tergelar di Tol Trans Jawa itu kalau tidak salah ada 21 (buah), kami minta ada SPKLU yang menggunakan fast charging,” kata Direktur Lantas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (27/3/2024).
Dia menyebut, mobil listrik dengan keadaan baterai penuh bisa menempuh jarak sekira 500 km. Jika dihitung dari Jakarta ke Kota Semarang, jaraknya lebih dari 400 km, Kombes Sonny menyebut sebetulnya masih aman.
Namun, pada keadaan arus mudik maupun arus balik, tentunya ada perbedaan kepadatan arus lalu lintas, hal itu akan berpengaruh pada konsumsi daya baterai.
“Perubahan kecepatan, pengaturan, akselerasi jalan, akan mempengaruhi penggunaan baterai. Jadi kami bersurat ke PLN, untuk antisipasi (agar diperbanyak SPKLU),” sambungnya.
“Dan kalau tidak salah setiap mobil listrik setahu saya ada baterai portable, itu mohon dibawa sehingga di tempat pengisian tersebut bisa mengisi, koordinasi dengan pengelola rest area,” tandasnya.
“Kami sudah bersurat kepada PLN (Perusahaan Listrik Negara), minta penambahan SPKLU. Saat ini yang tergelar di Tol Trans Jawa itu kalau tidak salah ada 21 (buah), kami minta ada SPKLU yang menggunakan fast charging,” kata Direktur Lantas Polda Jateng Kombes Pol Sonny Irawan di Mapolda Jateng, Kota Semarang, Rabu (27/3/2024).
Dia menyebut, mobil listrik dengan keadaan baterai penuh bisa menempuh jarak sekira 500 km. Jika dihitung dari Jakarta ke Kota Semarang, jaraknya lebih dari 400 km, Kombes Sonny menyebut sebetulnya masih aman.
Namun, pada keadaan arus mudik maupun arus balik, tentunya ada perbedaan kepadatan arus lalu lintas, hal itu akan berpengaruh pada konsumsi daya baterai.
“Perubahan kecepatan, pengaturan, akselerasi jalan, akan mempengaruhi penggunaan baterai. Jadi kami bersurat ke PLN, untuk antisipasi (agar diperbanyak SPKLU),” sambungnya.
“Dan kalau tidak salah setiap mobil listrik setahu saya ada baterai portable, itu mohon dibawa sehingga di tempat pengisian tersebut bisa mengisi, koordinasi dengan pengelola rest area,” tandasnya.
(shf)