Setahun Hilang di Hutan Cikole, Mak Titing Ditemukan Tinggal Kerangka

Rabu, 17 Oktober 2018 - 20:14 WIB
Setahun Hilang di Hutan Cikole, Mak Titing Ditemukan Tinggal Kerangka
Setahun Hilang di Hutan Cikole, Mak Titing Ditemukan Tinggal Kerangka
A A A
LEMBANG - Misteri hilangnya Raden Siti Widianingsih atau Ma Titing (75) di kawasan hutan Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) akhirnya terkuak.

Ma Titing dikabarkan hilang ketika sedang mengikuti gerak jalan sehat pada Selasa 31 Oktober 2017. Baru pada Selasa 16 Oktober 2018, warga melaporkan penemuan kerangka tubuh manusia kepada petugas.

Saat ditindaklanjuti oleh tim gabungan yang terdiri dari Polisi Hutan, SAR, Polsek Lembang dan Polsek Cagak, Subang, kerangka itu dipastikan adalah jasad dari Ma Titing. Kerangka yang ditemukan pada pukul 09.00 WIB itu dalam kondisi berceceran dan sudah tidak utuh.

Di lokasi juga ditemukan barang-barang milik korban yang tercatat sebagai Warga Kampung Cikole RT03/06 Desa Cikole, Kecamatan Lembang, KBB. Termasuk identitas lainnya, seperti tas, celana, baju, sepatu yang terlepas, dan kartu tanda penduduk (KTP).

"Jasad kerangka nenek saya ditemukan di bawah jurang tepatnya di lokasi Batu Apar Hutan Cikole. Karena tidak ada akses, maka untuk menjangkaunya harus dibuatkan jalur evakuasi," ungkap cucu korban, Deden Rohmat (35) yang ikut dalam proses evakuasi, Rabu (17/10/2018).

Dia menjelaskan, kerangka dan pakaian neneknya ditemukan warga Cibeusi yang sedang mencari supa alam di kedalaman Hutan Cikole, yakni Daib (62) dan Karmo (50), warga Kampung Cibeusi RT 6/2, Ciater, Kabupaten Subang. Diduga kuat neneknya terjatuh saat sedang gerak jalan ke dasar jurang, karena di lokasi tampak seperti ada bekas longsoran.

Selama setahun keluarga menganggap korban telah hilang tanpa jejak, apalagi pencarian yang dilakukan Tim SAR saat itu pun tidak menemukan hasil. Sementara menurut penuturan Daib, pada Selasa 16 Oktober 2018, dia bersama Karmo pada pukul 09.00 WIB pergi ke Hutan Lingkung Cikole untuk mencari supa alam (jamur).

Saat melintasi wilayah yang jarang dilewati dirinya melihat sejumlah barang, seperti tas, pakaian, dan celana berceceran. Karena penasaran dirinya lalu memberanikan diri untuk mendekatinya dan kaget karena melihat ada tengkorak. "Abah kaget karena ada tulang-tulang dan tengkorak kepala," ujarnya.

Dia menyebutkan, jika lokasi penemuan tersebut baru pertama kali dilewatinya, karena memang jalurnya cukup sulit karena berupa jurang. Dia langsung melaporkan penemuan ini ke kepala desa dan petugas terkait. Kemudian pada Rabu (17/10/2018) pagi, tim gabungan terdiri dari warga, polisi hutan, pencinta alam turut serta melakukan evakuasi kerangka yang kemudian dibawa ke puskesmas di Subang dan ke rumah duka.
(wib)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.1613 seconds (0.1#10.140)