Polisi Klaim Netral dalam Pengamanan Kegiatan Habib Bahar di Manado

Selasa, 16 Oktober 2018 - 15:13 WIB
Polisi Klaim Netral dalam Pengamanan Kegiatan Habib Bahar di Manado
Polisi Klaim Netral dalam Pengamanan Kegiatan Habib Bahar di Manado
A A A
MANADO - Kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith dan Habib Muhammad Hanif bin Abdurrahman Alatthos, di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), sempat mendapat penolakan dari ratusan massa yang merupakan gabungan dari beberapa Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) adat, Senin 15 Oktober 2018.

Informasi diperoleh, kedatangan Habib Muhammad Bahar bin Ali bin Smith adalah untuk menghadiri Haul Akbar ke-7 ayahnya, Al Habib Ali bin Abdurrahman bin Smith dan Doa Akbar untuk Bangsa Indonesia Khususnya Doa Bersama untuk Palu dan Donggala, yang digelar di Masjid Habib Alwi bin Smith, Kelurahan Karame, Kota Manado, Senin malam 15 Oktober 2018.

Namun disinyalir ada pihak-pihak yang memprovokasi isu terkait kedatangan Habib Bahar Smith, yakni seolah-olah kedatangannya akan melakukan sesuatu hal negatif. Situasipun sempat memanas, menjelang kedatangan Habib Bahar Smith di Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado, sejak Senin siang.

Menyikapi hal tersebut, pihak kepolisian bersama TNI dan Pemerintah Provinsi Sulut langsung mengambil langkah-langkah untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, dengan menurunkan personel pengamanan yang dilengkapi peralatan dan kendaraan taktis Brimob serta melakukan pendekatan persuasif.

Kapolda Sulut, Irjen Pol Bambang Waskito melalui Kabid Humas, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, pihaknya bersifat netral, sehingga semua kegiatan masyarakat harus diamankan.

“Kita tidak berpihak, pengamanan tadi malam (Senin) itu merupakan langkah terbaik dari pihak kepolisian, TNI dan pemerintah Sulut,” ujarnya, Selasa, siang.

Lanjut Kabid Humas, faktanya yang bersangkutan (Habib Bahar Smith) tetap bisa hadir dalam kegiatan haul, dan masyarakat tidak terganggu.

“Situasinya sebenarnya aman-aman saja, namun ada pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab yang membesar-besarkan situasi ini,” terangnya. Masyarakat Sulut itu, kata dia, sangat toleran, jadi jangan mudah terprovokasi. Tetap jaga kerukunan, persatuan dan kesatuan, karena torang samua basudara.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7710 seconds (0.1#10.140)