Sungai Batanghari Meluap, 386 Rumah Warga Pulau Kayu Aro Terendam Banjir
loading...
A
A
A
MUARO JAMBI - Banjir di Desa Pulau Kayu Aro, Sekernan, Kabupaten Muaro Jambi sungguh luar biasa. Bagaimana tidak, ratusan rumah warga terendam banjir.
Ironisnya, banjir kali ini sudah terjadi hingga empat kali selama tiga bulan terakhir ini. Bahkan transportasi warga lumpuh total karena terendam banjir.
Untuk beraktifitas sehari-hari, warga pun harus menggunakan perahu lantaran ketinggian air sepaha orang dewasa. ”Sejak banjir ini, transportasi susah. Mau kerja susah,” ungkap Rizal, warga setempat, Senin (18/3/2024).
Dia menambahkan, banjir yang terjadi di daerahnya sudah keempat kalinya. “Ketinggiannya sepaha orang dewasa,” ucapnya.
Kepala Dusun Pulau Kayu Aro Hariyanto mengatakan, akibat kejadian tersebut warga kesulitan sembako lantaran pertanian dan persawahan terendam banjir.
”Banjirnya signifikan di bidang pertanian, karena sawah sudah terlambat tanam padi, sehingga warga kesulitan sembako,” katanya.
Menurutnya, lahan sawit karet susah dipanen, karet tidak bisa disadap warga lantaran luapan Sungai Batanghari. ”Luasnya sekitar 110 hektar sedangkan380 rumah warga terendam banjir dan 20 rumah warga lainnya terendam total,” paparnya.
Hariyanto berharap, adanya bantuan sembako dari pemerintah daerah terkait kebutuhan warga yang lahan pertanian dan persawahannya terendam banjir.
Ironisnya, banjir kali ini sudah terjadi hingga empat kali selama tiga bulan terakhir ini. Bahkan transportasi warga lumpuh total karena terendam banjir.
Untuk beraktifitas sehari-hari, warga pun harus menggunakan perahu lantaran ketinggian air sepaha orang dewasa. ”Sejak banjir ini, transportasi susah. Mau kerja susah,” ungkap Rizal, warga setempat, Senin (18/3/2024).
Dia menambahkan, banjir yang terjadi di daerahnya sudah keempat kalinya. “Ketinggiannya sepaha orang dewasa,” ucapnya.
Kepala Dusun Pulau Kayu Aro Hariyanto mengatakan, akibat kejadian tersebut warga kesulitan sembako lantaran pertanian dan persawahan terendam banjir.
”Banjirnya signifikan di bidang pertanian, karena sawah sudah terlambat tanam padi, sehingga warga kesulitan sembako,” katanya.
Menurutnya, lahan sawit karet susah dipanen, karet tidak bisa disadap warga lantaran luapan Sungai Batanghari. ”Luasnya sekitar 110 hektar sedangkan380 rumah warga terendam banjir dan 20 rumah warga lainnya terendam total,” paparnya.
Hariyanto berharap, adanya bantuan sembako dari pemerintah daerah terkait kebutuhan warga yang lahan pertanian dan persawahannya terendam banjir.
(ams)