Pergerakan Tanah di Bandung Barat Rusak Puluhan Rumah, Warga Cigombong Direlokasi
loading...
A
A
A
BANDUNG BARAT - Provinsi Jawa Barat menjadi wilayah paling rawan terjadi bencana pergerakan tanah. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat sebanyak 28 persen kejadian gerakan tanah di Indonesia terjadi di Jabar.
Bencana pergerakan tanah yang mengakibatkan sebanyak 10 rumah dan satu sekolah di Kampung Cigombong RT 04/13, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat rusak berat.
Kedalaman pergerakan tanah rata-rata mencapai 50 sentimeter. Selain itu, 48umah lainnya di wilayah tersebut juga terancam bencana susulan karena hingga kini pergerakan tanah terus terjadi.
Relokasi tersebut kemungkinan besar bakal dilakukan Pemkab Bandung Barat.
”48 rumah yang terdampak dengan rincian 10 rumah rusak, 38 terancam, kemudian bangunan sekolah hancur, dan jalan kampung retak-retak serta 192 warga mengungsi,” kata Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latief, Sabtu (2/3/2024).
Pemkab Bandung langsung merespons dengan meninjau lokasi pergerakan tanah. Status tanggap darurat bencana telah ditetapkan, dan rencananya, warga yang terdampak akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Lokasi yang mengalami pergerakan tanah dianggap sudah tidak layak dihuni. ”Kami akan segera mengambil langkah-langkah darurat untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak, salah satunya melakukan relokasi,” ucapnya.
Salah satu warga mengungsi Heni menceritakan momen ketika pergeseran tanah terjadi kondisinya sangat mencekam dan warga kemudian berhamburan keluar untuk segera menyelamatkan diri.
”Kami merasa guncangan dan langsung menyadari bahaya, sehingga segera meninggalkan rumah kami untuk mencari tempat yang lebih aman bersama keluarga,” ujar Helni kepada iNews Media Group.
Saat ini, lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi, dan petugas dari BPBD dan TNI-Polri berjaga di lokasi untuk memastikan keamanan. Jalan Asuk di sekitar lokasi kejadian telah ditutup untuk mencegah akses warga dan lalu lintas.
Rumah-rumah dan sekolah yang rusak menjadi pemandangan menyedihkan, mencerminkan dampak serius dari pergeseran tanah ini.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat meminta dukungan dan kerja sama seluruh pihak untuk membantu warga yang terdampak bencana ini. Selain itu, upaya pemulihan dan rehabilitasi daerah yang terkena dampak pergerakan tanah akan segera dilakukan.
Bencana pergerakan tanah yang mengakibatkan sebanyak 10 rumah dan satu sekolah di Kampung Cigombong RT 04/13, Desa Cibedug Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat rusak berat.
Kedalaman pergerakan tanah rata-rata mencapai 50 sentimeter. Selain itu, 48umah lainnya di wilayah tersebut juga terancam bencana susulan karena hingga kini pergerakan tanah terus terjadi.
Relokasi tersebut kemungkinan besar bakal dilakukan Pemkab Bandung Barat.
”48 rumah yang terdampak dengan rincian 10 rumah rusak, 38 terancam, kemudian bangunan sekolah hancur, dan jalan kampung retak-retak serta 192 warga mengungsi,” kata Penjabat Bupati Bandung Barat Arsan Latief, Sabtu (2/3/2024).
Pemkab Bandung langsung merespons dengan meninjau lokasi pergerakan tanah. Status tanggap darurat bencana telah ditetapkan, dan rencananya, warga yang terdampak akan direlokasi ke tempat yang lebih aman.
Lokasi yang mengalami pergerakan tanah dianggap sudah tidak layak dihuni. ”Kami akan segera mengambil langkah-langkah darurat untuk memastikan keselamatan warga yang terdampak, salah satunya melakukan relokasi,” ucapnya.
Salah satu warga mengungsi Heni menceritakan momen ketika pergeseran tanah terjadi kondisinya sangat mencekam dan warga kemudian berhamburan keluar untuk segera menyelamatkan diri.
”Kami merasa guncangan dan langsung menyadari bahaya, sehingga segera meninggalkan rumah kami untuk mencari tempat yang lebih aman bersama keluarga,” ujar Helni kepada iNews Media Group.
Saat ini, lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi, dan petugas dari BPBD dan TNI-Polri berjaga di lokasi untuk memastikan keamanan. Jalan Asuk di sekitar lokasi kejadian telah ditutup untuk mencegah akses warga dan lalu lintas.
Rumah-rumah dan sekolah yang rusak menjadi pemandangan menyedihkan, mencerminkan dampak serius dari pergeseran tanah ini.
Pemerintah Kabupaten Bandung Barat meminta dukungan dan kerja sama seluruh pihak untuk membantu warga yang terdampak bencana ini. Selain itu, upaya pemulihan dan rehabilitasi daerah yang terkena dampak pergerakan tanah akan segera dilakukan.
(ams)