TPS Unik di Yogyakarta: Daur Ulang Sampah Jadi Dekorasi Menarik!
loading...
A
A
A
YOGYAKARTA - Di tengah isu sampah yang kian memprihatinkan di Yogyakarta, TPS 14 di Dusun Dipoyudan, Ngampilan, Yogyakarta tampil beda. TPS ini dihiasi dengan berbagai macam dekorasi yang terbuat dari sampah bekas, menarik perhatian warga dan mengantarkan pesan moral tentang pentingnya pengelolaan sampah.
Botol air mineral, sampah organik, ranting pohon, dan berbagai material bekas lainnya disulap menjadi dekorasi kreatif di TPS ini. Mural dengan pesan-pesan inspiratif seperti "Wilayahe resik rejekine asik, pilih sing becik negarane apik" menghiasi dinding TPS, mengajak warga untuk menjaga lingkungan dan memilih pemimpin yang tepat.
Koordinator tim pendukung TPS 14, Dimas Arifin Hamsyah menjelaskan bahwa tema sampah dipilih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan sampah di Yogyakarta. "Harapannya kita bisa memicu warga lain untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan dan pengelolaan sampah," tuturnya.
Tak hanya dekorasi, petugas TPS pun mengenakan pakaian sederhana untuk menunjukkan keseharian masyarakat. Konsep ini telah menjadi tradisi di TPS Dipoyudan, di mana setiap pemilu selalu menghadirkan tema unik. Pada 2009, mereka menggunakan pakaian wayang, 2014 dengan seragam SD, 2019 dengan tema "Tempat Pusing Sementara", dan tahun ini fokus pada "Daur Ulang Sampah".
Kreativitas dan pesan moral yang disampaikan TPS 14 Dipoyudan menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berpartisipasi aktif dalam pemilu.
Botol air mineral, sampah organik, ranting pohon, dan berbagai material bekas lainnya disulap menjadi dekorasi kreatif di TPS ini. Mural dengan pesan-pesan inspiratif seperti "Wilayahe resik rejekine asik, pilih sing becik negarane apik" menghiasi dinding TPS, mengajak warga untuk menjaga lingkungan dan memilih pemimpin yang tepat.
Koordinator tim pendukung TPS 14, Dimas Arifin Hamsyah menjelaskan bahwa tema sampah dipilih untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang permasalahan sampah di Yogyakarta. "Harapannya kita bisa memicu warga lain untuk ikut berpartisipasi dalam penanganan dan pengelolaan sampah," tuturnya.
Tak hanya dekorasi, petugas TPS pun mengenakan pakaian sederhana untuk menunjukkan keseharian masyarakat. Konsep ini telah menjadi tradisi di TPS Dipoyudan, di mana setiap pemilu selalu menghadirkan tema unik. Pada 2009, mereka menggunakan pakaian wayang, 2014 dengan seragam SD, 2019 dengan tema "Tempat Pusing Sementara", dan tahun ini fokus pada "Daur Ulang Sampah".
Kreativitas dan pesan moral yang disampaikan TPS 14 Dipoyudan menjadi contoh inspiratif bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berpartisipasi aktif dalam pemilu.
(hri)