Mahasiswa - Rektor ITB Dialog soal Pinjol untuk Bayar UKT, Ini Hasilnya

Selasa, 30 Januari 2024 - 20:34 WIB
loading...
A A A
Kedua, terkait transparansi kebijakan yang selama ini dipertanyakan. Sebelumnya mahasiswa menanyakan mahasiswa ini kebingungan sehingga pada akhirnya banyak yang menjual aset dll. Dan berdasarkan pertemuan tadi juga kami sepakat dari pihak rektorat, harus bisa menjamin publikasi, transparansi ke depan, termasuk terkait keberlanjutan kerja sama ITB dengan Danacita. Mahasiwa meminta ITB mempublikasikannya di media.

"Jumlah mahasiswa yang terancam tidak bisa kuliah karena belum bayar UKT di kisaran 200 orang sekian. Namun yang hanya dijamin rektorat hanya mahasiswa yang masuk dari jalur reguler. Untuk jalur mandiri dan internasional, ITB tidak bisa menjamin. Mahasiswa Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB sekitar 34 orang tidak dijamin. Mahasiswa SBM ITB nanti tetap harus melunasi tunggakan pada semester sebelumnya untuk mengisi Formulir rencana studi. 182 mahasiswa di luar SBM ITB

"Mahasiswa dari jalur reguler diberi tenggat waktu melunasi tunggakan UKR hingga semester berikutnya dan mereka dijamin tetap bisa kuliah di semester ini," tutur Yogi.

Menurut Yogi, jumlah mahasiswa ITB yang menggunakan pinjol Danacita untuk membayar UKT tidak banyak, kurang dari 10 orang.

"Sedikit. Kami belum mendapatkan data secara keseluruhan. Namun data yang kami miliki saat ini masih ada di bawah 10. Karena kami dari awal mengimbau teman-teman mahasiswa, jangan sampai menggunakan pinjaman online. Setelah ini, kami akan mendata teman-teman yang telah telanjur pinjaman online untuk dibantu penyelesaiannya. Kami tidak mau teman-teman ITB ini terlilit masalah pinjol," tuturnya.

Sisanya, mahasiswa dari jalur mandiri dan internasional, Kabinet KM ITB akan mendata lebih lanjut. KM ITB akan mencarikan skema beasiswa atau bantuan dari alumni.

"Rektorat terkesan pilih kasih terhadap teman-teman internasional dan mandiri dengan alasan mereka masuk ITB lewat jalur mandiri seharusnya mampu. Sedangkan berdasarkan data yang kami miliki banyak juga dari mereka yang mungkin ketika masuk ITB mampu, tapi di tengah jalan ada kondisi ekonomi satu dan lain hal," ucap Yogi.
(shf)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.6914 seconds (0.1#10.140)