Ungkap Dugaan Penyebab Tanah Longsor, Caleg Perindo Nanang Suryadi Soroti Pemangku Kebijakan dan Pengusaha

Jum'at, 26 Januari 2024 - 22:49 WIB
loading...
Ungkap Dugaan Penyebab Tanah Longsor, Caleg Perindo Nanang Suryadi Soroti Pemangku Kebijakan dan Pengusaha
Caleg DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Perindo, Nanang Suryadi mengungkap dugaan penyebab tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, Sekarwangi, Cibadak. Foto/MPI/Dharmawan Hadi
A A A
SUKABUMI - Caleg DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Perindo, Nanang Suryadi mengungkap dugaan penyebab tanah longsor di Kampung Cibatu Hilir, Desa Sekarwangi, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Nanang yang merupakan warga asli Cibadak juga meminta kepada pemerintah daerah untuk selektif memberikan izin pembangunan dengan yang berdampak kepada kerusakan lingkungan hingga menyebabkan bencana alam.



Saat berkunjung kepada warga di tenda pengungsian, Nanang dan Caleg dari partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara Pemilu 2024 juga menyalurkan bantuan sembako dan makanan peralatan bayi.



"Saya sebagai calon legislatif di DPRD Kabupaten Sukabumi, berkoodinasi dengan pihak-pihak terkait, khususnya dengan kepala desa, untuk segera merelokasi (korban tanah longsor) dengan baik," ujar Nanang kepada MNC Portal Indonesia (MPI), Jumat (26/1/2024).

Lebih lanjut Nanang mengatakan, Caleg DPR RI, DPRD Provinsi Jawa Barat dan DPRD Kabupaten Sukabumi dari Partai Perindo yang dipimpin oleh Ketua Umum Hary Tanoesoedibjo dan mendukung Capres Pemilu 2024 Ganjar Pranowo, sedang berembuk untuk memberikan perhatian kepada warga yang terdampak.

"Saya sebagai putra daerah yang mengerti kultur dan tekstur wilayah di sini, agar berhati-hati memberikan izin kepada pengembang untuk ke depan. Ini merupakan suatu contoh yang kongkret ketika masyarakat memberikan izin dengan mudah kepada pengusaha, tanpa melihat dampak, sehingga terjadi seperti ini di Desa Sekarwangi ini," ujar Nanang.



Dia berharap kepada pemangku kebijakan di wilayah Kabupaten Sukabumi untuk tidak terulang kembali kejadian bencana longsor ini yang diduga diakibatkan oleh terbitnya izin tanpa melihat dampak lingkungan.

"Karena yang saya tangkap kemarin, di blok perumahan itu tidak ada saluran drainase, jadi air yang datang langsung menyeret tanah bekas cut and fill (yang ada di perumahan). Untuk itu ke depan agar lebih hati-hati memberikan izin kepada perumahan dan pabrik," ujar Nanang.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2163 seconds (0.1#10.140)