Geliat Perekonomian Kerajaan Majapahit, Disokong Kekayaan Emas hingga Industri Kapal

Jum'at, 26 Januari 2024 - 06:08 WIB
loading...
Geliat Perekonomian Kerajaan Majapahit, Disokong Kekayaan Emas hingga Industri Kapal
Konon Kerajaan Majapahit tak hanya karena kekuatan militer dan pertahanannya yang diperhitungkan, tapi kerajaan ini memiliki tingkat ekonomi yang luar biasa. Foto/Ilustrasi/Ist
A A A
Kerajaan Majapahit merupakan kerajaan besar di Nusantara kala itu. Konon tak hanya karena kekuatan militernya dan pertahanannya yang diperhitungkan, tapi kerajaan ini memiliki tingkat ekonomi yang luar biasa. Sokongan pemerintahan yang stabil dan pemimpin yang bijak membuat hal itu tak mustahil dilakukan.

Namun terpenting Majapahit memiliki perputaran ekonomi yang luar biasa dari beberapa sektor andalannya. Sektor-sektor seperti perdagangan, pertanian, hingga industri sudah dimiliki dan dikelola sedemikian rupa sejak zaman pemerintahan Kerajaan Majapahit.

Pemerintahan kala itu mengelompokkan masyarakat yang bekerja ke dalam beberapa spesifikasi matapencaharian mulai dari petani, pedagang, kelompok masyarakat industri. Informasi mengenai kelompok masyarakat industri di Majapahit ditemukan dalam prasasti-prasasti dari masa Kerajaan Majapahit sendiri dan prasasti-prasasti sebelumnya, baik yang berasal dari periode Jawa Tengah maupun periode Jawa Timur.

Sebagaimana dikutip dari buku "700 Tahun Majapahit : Suatu Bunga Rampai", ada 19 prasasti yang menggambarkannya, seperti Prasasti Ayan Teas 890 M, Prasasti Taji 891 M, Prasasti Watu Kura 892 M, Prasasti Kembang Arum 892 M, Prasasti Wukajana 908 M, Prasasti Barsahan 908 M, hingga Prasasti Kambang Putih, menjelaskan bagaimana informasi mengenai kelompok masyarakat industri.



Pengelolaan industri terbagi menjadi beberapa jenis mulai dari industri rumah tangga yang meliputi bahan kebutuhan sehari-hari misalnya garam, gula, tebu, minyak, minuman arang (untuk bahan bakar), dan bahan makan lainnya.

Industri kerajinan juga menjadi penyokong dan matapencaharian masyarakat Majapahit kala itu. Kelompok pengrajin antara manghapu yang menghasilkan kapur, magawai payun wlu menghasilkan payung bulat, makajang menghasilkan kajang, magawai kisi menghasilkan keranjang dari daun palem atau juga dapat berarti pembuat alat tenun.

Kemudian ada manganamanam menghasilkan barang anyam - anyaman, mandyun menghasilkan periuk dari tembaga, manlakha menghasilkan lak atau perekat, makala manuk menghasilkan jerat atau burung, mamesandun manuk menghasilkan alat penangkap burung,

Bahkan di Prasasti Madhwapura yang isinya tidak lengkap dan tak dilengkapi tahun kerangka juga ditemukan masyarakat yang bekerja di sektor industri yang menghasilkan pakaian atau yang disebut abhasana, acaraki menghasilkan jamu, tundan menghasilkan perahu beratap, lurungan (minyak jarak), kletik (minyak kelapa), acadar menghasilkan cadar, amaranggi yang menghasilkan pewarna pakaian, dan beberapa barang hasil dari para pande.

Satu yang tak ketinggalan yang hasilnya masih ditemukan hingga kini saat proses penggalian atau ekskavasi situs kuno peninggalan Kerajaan Majapahit adalah industri pembuatan tembikar atau gerabah. Bahkan di Trowulan, Mojokerto saat proses ekskavasi dahulu juga menemukan banyaknya gerabah - gerabah berbagai jenis, bentuk, maupun ukuran.

Sebenarnya tembikar termasuk dalam jenis keramik. Keramik sendiri adalah semua barang yang terbuat tanah liat bakar. Namun pada pengelompokan berdasarkan tipenya juga ternyata berbeda.

Tercatat ada tiga jenis tembikar berdasarkan proses pembuatannya yakni tembikar (earthnware), batuan (stonware), dan porselin (porcelain). Tembikar sendiri merupakan keramik yang dibakar dengan suhu 350 - 1.000 derajat celsius, berbahan dasar tanah liat yang mengandung banyak campuran lain.

Hasil industri lain yang cukup penting di masa Kerajaan Majapahit adalah industri logam. Prasasti Madhwapura menggambarkan juga bagaimana beberapa matapencaharian masyarakat sebagai pande antara lain appandai wsi (pandai besi), apandai dadap (pandai perisai), apandai mas (pandai emas), apandai salaka (pandai selaka), appandai tamwra (pandai tembaga), apandai singya - singyan (pandai membuat benda tajam), dan apandai dang (pembuat alat masak).
(hri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1934 seconds (0.1#10.140)