Istri di Malang Tewas, Diduga Diracun sang Suami Pakai Pembersih Lantai
loading...
A
A
A
MALANG - Seorang istri berinisial DS (40) warga Perumahan Bumi Mondoroko Raya (BMR) Blok G01 Nomor 32, Desa Watugede, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang tewas setelah diduga menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) suaminya, DMM (41).
Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade membenarkan informasi adanya dugaan KDRT yang dialami DS, oleh suaminya berinisial DMM. Pihaknya sendiri masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait informasi tersebut.
"Dugaan sementara KDRT mengakibatkan korban meninggal dunia. Jadi memang benar, kejadian ini kemudian kami tadi malam jam 01.00 (dini hari) dapat laporan dari pelapor warga setempat, kami langsung ke TKP," ungkap Masyhur Ade.
Ia menambahkan, saat ini jasad DS masih berada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk keperluan autopsi. Lebih lanjut, ia menjelaksan diduga DS diracun dengan menggunakan cairan pembersih lantai.
"Kemudian mungkin dalam kejadian itu yang bersangkutan di suruh minum atau bagaimana. Tapi yang jelas keterangan dari medis, bahwa yang bersangkutan mengkonsumsi pembersih lantai," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi rumah, terpasang sebuah garis polisi di pagar. Sementara aktivitas rumah sudah kosong karena seluruh penghuninya tak berada di rumah.
Hingga berita ini ditulis pukul 12.00 WIB, kepolisian masih mendalami dugaan KDRT. Polisi juga belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lagi.
Dewi, tetangga korban mengaku sebelum kejadian sempat mendengar keduanya bertengkar. Bahkan, anak korban sempat meminta air minum kepadanya.
"Kemarin itu kan dengar ada tengkar cek-cok, saya kira kalau rumah tangga kan tengkar biasa. Kemudian jam setengah 10-an itu anaknya yang kecil minta air minum ke saya, saya tapi nggak ngeh (sadar)," ucap Dewi saat ditemui di lokasi, pada Kamis pagi (25/1/2024).
Selanjutnya karena ia tak punya air putih, sang anak ini meminta tetangga lain, tapi karena warga mengira hanya bercanda dan tak paham maksudnya dibiarkanlah. Hingga akhirnya, korban atas nama DS itu telepon sendiri meminta air putih.
"Dari situ akhirnya baru sadar, ternyata memang kayak disuruh minum racun, kemudian dibawa ke rumah sakit siang jam 1 an," ujarnya.
Tapi nyawa DS, akhirnya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam (24/1/2024) sekitar pukul 20.00 WIB usai menjalani perawatan di RS Marsudi Waluyo, Karanglo, Singosari.
Kapolsek Singosari Kompol Masyhur Ade membenarkan informasi adanya dugaan KDRT yang dialami DS, oleh suaminya berinisial DMM. Pihaknya sendiri masih melakukan penyelidikan dan pendalaman terkait informasi tersebut.
"Dugaan sementara KDRT mengakibatkan korban meninggal dunia. Jadi memang benar, kejadian ini kemudian kami tadi malam jam 01.00 (dini hari) dapat laporan dari pelapor warga setempat, kami langsung ke TKP," ungkap Masyhur Ade.
Ia menambahkan, saat ini jasad DS masih berada di Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang untuk keperluan autopsi. Lebih lanjut, ia menjelaksan diduga DS diracun dengan menggunakan cairan pembersih lantai.
Baca Juga
"Kemudian mungkin dalam kejadian itu yang bersangkutan di suruh minum atau bagaimana. Tapi yang jelas keterangan dari medis, bahwa yang bersangkutan mengkonsumsi pembersih lantai," jelasnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan di lokasi rumah, terpasang sebuah garis polisi di pagar. Sementara aktivitas rumah sudah kosong karena seluruh penghuninya tak berada di rumah.
Hingga berita ini ditulis pukul 12.00 WIB, kepolisian masih mendalami dugaan KDRT. Polisi juga belum melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) lagi.
Dewi, tetangga korban mengaku sebelum kejadian sempat mendengar keduanya bertengkar. Bahkan, anak korban sempat meminta air minum kepadanya.
"Kemarin itu kan dengar ada tengkar cek-cok, saya kira kalau rumah tangga kan tengkar biasa. Kemudian jam setengah 10-an itu anaknya yang kecil minta air minum ke saya, saya tapi nggak ngeh (sadar)," ucap Dewi saat ditemui di lokasi, pada Kamis pagi (25/1/2024).
Selanjutnya karena ia tak punya air putih, sang anak ini meminta tetangga lain, tapi karena warga mengira hanya bercanda dan tak paham maksudnya dibiarkanlah. Hingga akhirnya, korban atas nama DS itu telepon sendiri meminta air putih.
"Dari situ akhirnya baru sadar, ternyata memang kayak disuruh minum racun, kemudian dibawa ke rumah sakit siang jam 1 an," ujarnya.
Tapi nyawa DS, akhirnya tak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia pada Rabu malam (24/1/2024) sekitar pukul 20.00 WIB usai menjalani perawatan di RS Marsudi Waluyo, Karanglo, Singosari.
(hri)