Selesaikan Konflik Papua, Ganjar Bakal Kedepankan Pendekatan Kultural dan Dialog

Selasa, 23 Januari 2024 - 18:53 WIB
loading...
Selesaikan Konflik Papua,...
Capres Ganjar Pranowo berkunjung ke Pesantren dan Rumah Kebudayaan Wongsorogo di Desa Sidorejo, Brangsong, Kendal, Jateng, Selasa (23/1/2024). Foto/MPI
A A A
KENDAL - Calon Presiden (Capres) 2024 nomor urut 3, Ganjar Pranowo menyatakan, pihaknya bakal mengedepankan pendekatan kultural dan dialog dengan tokoh adat, tokoh agama dan masyarakat untuk menyelesaikan konflik di Papua.

Strategi itu disampaikan Ganjar Pranowo usai berkunjung ke Pesantren dan Rumah Kebudayaan Wongsorogo di Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal pada Selasa (23/1/2024).



Menurut Ganjar, konflik akan muncul dan memanas salah satunya dikarenakan faktor masyarakat setempat selalu merasa kurang dilibatkan dalam pengambilan keputusan, khususnya terkait pembangunan.



"Banyak konflik yang terjadi karena pada saat proses pengambilan keputusannya mereka tidak dilibatkan, atau dilibatkan tapi kurang representatif. Maka intensitas pelibatan kelompok dalam suku, agama, golongan, ras yang berbeda memang butuh waktu," ucap Ganjar.

Dalam pengalamannya menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode, kata Ganjar, dirinya selalu turun langsung menemui masyarakat dan menggelar rembugan. Tujuannya, untuk menyerap aspirasi masyarakat sebanyak mungkin.

"Kalau kita mau memitigasi sebuah keputusan yang berdampak negatif, maka libatkan orang lain lebih banyak sebanyak mungkin. Di situlah dalam budaya kita ada istilah rembugan, hidup bersama, negosiasi," katanya.



Oleh sebab itu, rembugan antara pemerintah, stake holder dan masyarakat adalah kunci untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada. Sebab, rembugan sudah menjadi salah satu tradisi masyarakat.

"Itu ruang yang paling bagus dalam kultur kita kalau di desa ada rembug desa itu menyelesaikan banyak persoalan," ungkapnya.

Termasuk untuk menyelesaikan konflik di Papua. Ganjar menegaskan, bakal lebih memilih jalan penyelesaian dengan cara rembugan dan dialog.

"Termasuk kita adopsi ke beberapa persoalan seperti kemarin orang bertanya bagaimana menyelesaikan persoalan di Papua dengan kekerasan, dengan senjata, atau diplomasi dan dialog. Saya pilih yang dialog," tandasnya.
(shf)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)