Jelang Pemilu 2024, Perindo Indramayu Sosialisasikan Tata Cara Pencoblosan Surat Suara

INDRAMAYU - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Perindo Indramayu menggelar sosialisasi tata cara pencoblosan untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 kepada warga di Desa Cemara Kulon, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Selasa (23/1/2024).

Ketua DPD Partai Perindo Kabupaten Indramayu, Ami Angraeni mengatakan, sosialisasi yang dilakukan itu untuk mengedukasi warga sekitar tentang mekanisme penyampaian suara, sekaligus memperkenalkan eksistensi partai berlambang Rajawali mengembangkan sayap dan bernomor urut 16 pada kertas suara pemilu 2024 tersebut kepada masyarakat di Kabupaten Indramayu.

"Sosialisasi ini untuk mengedukasi warga terkait tata cara pencoblosan surat suara, sekaligus lebih memperkenalkan eksistensi partai, agar mereka mengetahui bahwa Perindo itu ada di Kabupaten Indramayu," kata Ami, kepada MNC Portal Indonesia (MPI).

Ami menuturkan, sosialisasi tata cara pencoblosan ini penting dilakukan, mengingat hari pencoblosan yang kian dekat dan tersisa sekira 22 hari lagi.



Sementara di sisi lain, lanjut Ami, jumlah kertas suara yang harus dicoblos masyarakat cukup banyak pada pemilu legislatif yang kali ini bersamaan waktunya dengan pemilihan presiden.

"Kami tentunya hadir dan mengajak bahwa 14 Februari nanti serentak untuk memilih. Sebagai warga negara kita harus memilih, jangan golput," tutur Ami.

Selain mensosialisasikan tata cara pencoblosan surat suara, Ami juga mensosialisasikan program yang selama ini selalu dijalankan oleh Partai Perindo untuk kepentingan rakyat, seperti pemerataan lowongan pekerjaan dan kemiskinan,

Selain itu, Ami juga mengajak masyarakat untuk sama-sama mendukung capres dan cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD pada pilpres 2024 nanti.

Dalam hal ini, Ami berharap, sosialisasi yang dilakukan hari ini bisa meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya penyampaian suara di dalam Pemilu 2024.

"Kami berharap bisa terus mengajak mereka untuk datang ke TPS saat pelaksanaan Pemilu nanti, karena itu penting sekali. Kami akan terus mengedukasi masyarakat, kami terus sosialisasikan," ujar Ami.

Kendati demikian, Ami menyebut tak mau memaksa kehendak masyarakat dalam menentukan partai dan sosok yang dipilih pada hari pemungutan suara, sebab hal itu juga merupakan hak masing-masing individu.

"Setiap orang memiliki hak untuk memilih siapapun itu. Tapi jika sampe salah memilih, maka lima tahun rakyat akan menanggung penderitaan," terang Ami.