Momen Ganjar Pranowo Menginap di Rumah Warga Gunungkidul, Tanya Arah Kiblat
loading...
A
A
A
GUNUNGKIDUL - Mengakhiri kunjungannya di Gunungkidul, Calon presiden Ganjar Pranowo menginap di rumah warga Sudiyo Pujianto alias Wakiran (73) di Padukuhan Jaten RT 004 RW 009, Kalurahan Ponjong, Kapanewon Ponjong.
Ganjar Pranowo sendiri baru tiba di rumah Wakira sekitar pukul 21.55 WIB, Meski hujan turun dengan deras dan hari sudah larut, namun ratusan warga Jaten masih antusias menyambut calon orang nomor satu di Indonesia ini.
Mereka juga sudah menunggu kedatangan suami dari Siti Atikoh ini sejak sore hari.
Pasangan Mahfud MD ini lantas menuju sebuah angkringan dan kemudian berusaha menghangatkan badan dengan meneguk minuman tradisional khas warung angkringan, wedang jahe.
Warga terus mengerumuni Ganjar Pranowo dan berebut untuk berfoto bersama. Keakraban terjalin antara Ganjar Pranowo dengan warga malam itu. Dengan seksama Ganjar Pranowo mendengarkan cerita dan keluh kesah warga.
Sesekali Ganjar menimpali keluhan warga tersebut dengan banyolan atau guyonan khas ketika seperti suasana di warung angkringan. Sejam kemudian, Ganjar kemudian pamit undur diri dan ingin beristirahat di rumah Sudiyo Pujianto alias Wakiran (73).
Beberapa saat kemudian Ganjar masuk ke dalam kamar dan tak berapa lama terus keluar kamar. Ternyata Ganjar sudah berganti celana dengan sarung. Ganjar kemudian meminta izin kepada pemilik rumah untuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah mandi, Ganjar berniat untuk melaksanakan ibadah salat. Namun ternyata Ganjar Pranowo sempat bingung arah kiblat dan langsung bertanya kepada Mbah Wakiran.
Ganjar bingung arah kiblat karena tiba sudah larut malam hari dan tak mengetahui arah sinar matahari.
”Kiblate Pundi Mbah (kiblatnya mana mbah),” kata Ganjar.
Ganjar kemudian melaksanakan salat di dalam kamar. Beberapa saat kemudian Ganjar keluar kamar untuk menemui teman kuliah yang telah menunggunya sejak sore hari.
Keakraban kembali terjalin di mana mereka saling melempar candaan ditemani dengan kuliner jajanan seperti puli tempe hingga klepon.
Ganjar mengaku dirinya bersama rombongan memang lebih memilih untuk tidur di rumah warga ketimbang tidur di hotel ataupun resort. Karena dirinya ingin bersama rakya dan merasakan Tidur di bawah di rumah warga.
”Kebetulan dipenjami rumah ini, biasanya di desa, saya tanya boleh nginep enggak, dicariin yang boleh di sini,” kata Ganjar.
Ganjar Pranowo sendiri baru tiba di rumah Wakira sekitar pukul 21.55 WIB, Meski hujan turun dengan deras dan hari sudah larut, namun ratusan warga Jaten masih antusias menyambut calon orang nomor satu di Indonesia ini.
Mereka juga sudah menunggu kedatangan suami dari Siti Atikoh ini sejak sore hari.
Pasangan Mahfud MD ini lantas menuju sebuah angkringan dan kemudian berusaha menghangatkan badan dengan meneguk minuman tradisional khas warung angkringan, wedang jahe.
Warga terus mengerumuni Ganjar Pranowo dan berebut untuk berfoto bersama. Keakraban terjalin antara Ganjar Pranowo dengan warga malam itu. Dengan seksama Ganjar Pranowo mendengarkan cerita dan keluh kesah warga.
Sesekali Ganjar menimpali keluhan warga tersebut dengan banyolan atau guyonan khas ketika seperti suasana di warung angkringan. Sejam kemudian, Ganjar kemudian pamit undur diri dan ingin beristirahat di rumah Sudiyo Pujianto alias Wakiran (73).
Beberapa saat kemudian Ganjar masuk ke dalam kamar dan tak berapa lama terus keluar kamar. Ternyata Ganjar sudah berganti celana dengan sarung. Ganjar kemudian meminta izin kepada pemilik rumah untuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri.
Setelah mandi, Ganjar berniat untuk melaksanakan ibadah salat. Namun ternyata Ganjar Pranowo sempat bingung arah kiblat dan langsung bertanya kepada Mbah Wakiran.
Ganjar bingung arah kiblat karena tiba sudah larut malam hari dan tak mengetahui arah sinar matahari.
”Kiblate Pundi Mbah (kiblatnya mana mbah),” kata Ganjar.
Ganjar kemudian melaksanakan salat di dalam kamar. Beberapa saat kemudian Ganjar keluar kamar untuk menemui teman kuliah yang telah menunggunya sejak sore hari.
Keakraban kembali terjalin di mana mereka saling melempar candaan ditemani dengan kuliner jajanan seperti puli tempe hingga klepon.
Ganjar mengaku dirinya bersama rombongan memang lebih memilih untuk tidur di rumah warga ketimbang tidur di hotel ataupun resort. Karena dirinya ingin bersama rakya dan merasakan Tidur di bawah di rumah warga.
”Kebetulan dipenjami rumah ini, biasanya di desa, saya tanya boleh nginep enggak, dicariin yang boleh di sini,” kata Ganjar.
(ams)