Viral Video Sekda Takalar Kampanyekan Anak Presiden Jokowi, Ini Reaksi Bawaslu
loading...
A
A
A
MAKASSAR - Sekretaris Daerah (Sekda) Takalar, Muhammad Hasbi langsung menjadi buah bibir usai videonya viral diduga mengampanyekan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka yang saat ini maju menjadi Cawapres.
Bawaslu Takalar pun langsung bereaksi dengan beredarnya video dugaan kampanye yang dilakukan Sekda Takalar, Muhammad Hasbi.
Komisioner Bawaslu Takalar, Zahlul Padil mengungkapkan, pihaknya mulai turun tangan untuk menelusuri dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut.
"Ini belum, jadi laporan tidak ada, cuma inikan viral, makanya kami sekarang masih di kantor semua segera membentuk tim penelusuran. Jadi kita akan telusuri dulu sebelum jadi temuan," ungkapnya.
Koordinator Devisi Hukum Pencegahan Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat (HP2H) ini melanjutkan, pihaknya belum menetapkan kasus ini sebagai temuan.
"Kita belum jadikan temuan, cuma kita akan telusuri siapa-siapa yang ada di dalam. Inikan video baru bukti petunjuk, makanya kita membutuhkan lagi bukti-bukti selanjutnya," paparnya.
Karena itu, pihaknya sementara mengumpulkan, membentuk tim penelusuran.
"Mungkin dalam dua tiga hari kita ada perkembangan. Karena baru tadi malam didapat videonya," sambung dia.
Dalam potongan video berdurasi 1 menit yang viral itu, Sekda Takalar Muhammad Hasbi memberi sambutan dalam acara Rembuk Guru di Museum Daerah Balla Appaka Sulapa’, Kabupaten Takalar pada Rabu, (10/1/2024).
Hasbi awalnya menjelaskan bagaimana Pemkab kesulitan mencari anggaran untuk membayar gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Ini juga direalisasikan ke bawah ke daerah, setengah mati ini kita mencarikan dimana ini belanja untuk penggajian PPPKnya ini. Jadi syukur sekali ini Takalar pro kepada PPPK yang ada," katanya dalam video yang beredar.
Hasbi melanjutkan, bagi mereka yang belum terangkat, diminta bersabar untuk menunggu tes CPNS. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah berjanji bahwa bila Gibran menang Pilpres, maka penerimaan CPNS bakal dibuka hingga jutaan orang.
"Tapi yang belum terangkat, mohon maaf, tunggu pengangkatan CPNS. Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang, Insyaallah akan dilanjutkan pengangkatan CPNS jutaan, itu harus diapresiasi," ujar Hasbi.
"Pengangkatan CPNS kita butuh, guru-guru kita ini kurang. Tapi kita tidak mau, menambah beban APBD. Kita mau anggaran dari pusat bertambah untuk penggajian PPPK," sambungnya.
Menanggapi videonya viral, Sekda Takalar, Muhammad Hasbi menjelaskan, bagaimana peristiwa terjadinya sambutan yang kemudian viral karena dianggap mengampanyekan pasangan Capres tertentu.
"Jadi begini, sambutan saya tersebut terjadi pada 10 Januari 2023 pada acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar. Seluruh guru hadir, baik guru PNS, PPPK dan honorer. Ada tanya jawab di situ yang kemudian berkembang menjadi diskusi," katanya, Senin (15/1/2024).
Dia menambahkan bahwa para guru honorer mempertanyakan kebijakan pemerintah yang belum mengangkat mereka menjadi PPPK padahal sudah mengabdi bertahun-tahun.
Jadi kata dia, saat itu ada sorotan terhadap belum diangkatnya seluruh guru honorer, sehingga dia menjelaskan mengenai postur APBD Takalar yang tidak mampu menjamin ketersediaan anggaran untuk gaji PPPK jika ditambah.
"Disitulah saya kutip pernyataan Bapak Presiden yang berkomitmen mengangkat jutaan CPNS pada masa mendatang. Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon, yang saya sampaikan adalah program presiden," tandasnya.
Bawaslu Takalar pun langsung bereaksi dengan beredarnya video dugaan kampanye yang dilakukan Sekda Takalar, Muhammad Hasbi.
Komisioner Bawaslu Takalar, Zahlul Padil mengungkapkan, pihaknya mulai turun tangan untuk menelusuri dugaan pelanggaran netralitas ASN tersebut.
"Ini belum, jadi laporan tidak ada, cuma inikan viral, makanya kami sekarang masih di kantor semua segera membentuk tim penelusuran. Jadi kita akan telusuri dulu sebelum jadi temuan," ungkapnya.
Koordinator Devisi Hukum Pencegahan Partisipasi, dan Hubungan Masyarakat (HP2H) ini melanjutkan, pihaknya belum menetapkan kasus ini sebagai temuan.
"Kita belum jadikan temuan, cuma kita akan telusuri siapa-siapa yang ada di dalam. Inikan video baru bukti petunjuk, makanya kita membutuhkan lagi bukti-bukti selanjutnya," paparnya.
Karena itu, pihaknya sementara mengumpulkan, membentuk tim penelusuran.
"Mungkin dalam dua tiga hari kita ada perkembangan. Karena baru tadi malam didapat videonya," sambung dia.
Dalam potongan video berdurasi 1 menit yang viral itu, Sekda Takalar Muhammad Hasbi memberi sambutan dalam acara Rembuk Guru di Museum Daerah Balla Appaka Sulapa’, Kabupaten Takalar pada Rabu, (10/1/2024).
Hasbi awalnya menjelaskan bagaimana Pemkab kesulitan mencari anggaran untuk membayar gaji Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
"Ini juga direalisasikan ke bawah ke daerah, setengah mati ini kita mencarikan dimana ini belanja untuk penggajian PPPKnya ini. Jadi syukur sekali ini Takalar pro kepada PPPK yang ada," katanya dalam video yang beredar.
Hasbi melanjutkan, bagi mereka yang belum terangkat, diminta bersabar untuk menunggu tes CPNS. Menurutnya, Presiden Jokowi sudah berjanji bahwa bila Gibran menang Pilpres, maka penerimaan CPNS bakal dibuka hingga jutaan orang.
"Tapi yang belum terangkat, mohon maaf, tunggu pengangkatan CPNS. Pak Jokowi sudah janjikan, kalau anaknya menang, Insyaallah akan dilanjutkan pengangkatan CPNS jutaan, itu harus diapresiasi," ujar Hasbi.
"Pengangkatan CPNS kita butuh, guru-guru kita ini kurang. Tapi kita tidak mau, menambah beban APBD. Kita mau anggaran dari pusat bertambah untuk penggajian PPPK," sambungnya.
Menanggapi videonya viral, Sekda Takalar, Muhammad Hasbi menjelaskan, bagaimana peristiwa terjadinya sambutan yang kemudian viral karena dianggap mengampanyekan pasangan Capres tertentu.
"Jadi begini, sambutan saya tersebut terjadi pada 10 Januari 2023 pada acara Rembuk Guru Kabupaten Takalar. Seluruh guru hadir, baik guru PNS, PPPK dan honorer. Ada tanya jawab di situ yang kemudian berkembang menjadi diskusi," katanya, Senin (15/1/2024).
Dia menambahkan bahwa para guru honorer mempertanyakan kebijakan pemerintah yang belum mengangkat mereka menjadi PPPK padahal sudah mengabdi bertahun-tahun.
Jadi kata dia, saat itu ada sorotan terhadap belum diangkatnya seluruh guru honorer, sehingga dia menjelaskan mengenai postur APBD Takalar yang tidak mampu menjamin ketersediaan anggaran untuk gaji PPPK jika ditambah.
"Disitulah saya kutip pernyataan Bapak Presiden yang berkomitmen mengangkat jutaan CPNS pada masa mendatang. Tidak ada ajakan memilih pasangan calon ataupun menyampaikan visi misi paslon, yang saya sampaikan adalah program presiden," tandasnya.
(shf)