Sempat Lumpuhkan Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Gunung Semeru Erupsi 59 Kali
loading...
A
A
A
MALANG - Gunung Semeru masih menunjukkan aktivitas vulkaniknya yang fluktuatif. Sepanjang hari Jumat (12/1/2024) sejak pukul 00.00 hingga pukul 18.00 WIB, tercatat ada 59 gempa letusan atau erupsi Gunung Semeru.
Informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, interval gempa letusan atau erupsi terbanyak terjadi antara pukul 06.00 - 12.00 WIB, dengan total ada 25 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 71-148 detik.
Di pos PGA Semeru di interval waktu yang sama juga mencatat satu kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 34 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 61 detik. Tercatat pada Jumat dini hari (12/1/2024) pukul 04.15 WIB, Gunung Semeru mengeluarkan awan abu vulkanik dengan ketinggian 500 meter dari puncak gunung.
Awan abu vulkanik itu mengarah ke arah barat daya, dengan tampak abu vulkanik teramati berwarna putih hingga abu-abu. Intensitas abu vulkanik dilaporkan terpantau tebal.
Pantauan dari Kota Malang sendiri, Gunung Semeru terlihat cerah dari kawasan Gunung Buring, Kelurahan Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang. Puncak Mahameru tampak jelas dengan awan-awan di sekitarnya.
Petugas PGA Semeru Mukdas Sofian mengatakan, sepanjang hari Jumat pukul 12.00 - 18.00 WIB, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.
Catatan kegempaan mengeluarkan 15 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 88-116 detik. Terjadi satu kali hembusan, dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 71 detik, gempa dua kali harmonik dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 53-158 detik.
“Dengan kondisi ini tingkat aktivitas Gunung Semeru di level III siaga," ucap Mukdas Sofian, melalui keterangan tertulisnya, pada Jumat petang. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, pada sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan. "Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," katanya.
Dia juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Terakhir mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Ini terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.
Gunung Semeru sendiri merupakan gunung api aktif setinggi 3.676 Mdpl. Gunung api ini berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Lumajang.
Gunung Semeru dilaporkan sempat erupsi pada Jumat pagi hingga menghentikan sementara aktivitas penerbangan di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Tercatat ada dua penerbangan yang dialihkan kedatangannya dan keberangkatannya ke Bandara Juanda Surabaya.
Namun menjelang Jumat siang, aktivitas penerbangan kembali normal sesuai pihak otoritas bandara melakukan pemantauan terhadap gerakan angin dan kemungkinan sebaran abu vulkanik Gunung Semeru.
Informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Semeru, interval gempa letusan atau erupsi terbanyak terjadi antara pukul 06.00 - 12.00 WIB, dengan total ada 25 kali gempa letusan atau erupsi, dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 71-148 detik.
Di pos PGA Semeru di interval waktu yang sama juga mencatat satu kali gempa tektonik jauh, dengan amplitudo 34 mm, S-P 14 detik dan lama gempa 61 detik. Tercatat pada Jumat dini hari (12/1/2024) pukul 04.15 WIB, Gunung Semeru mengeluarkan awan abu vulkanik dengan ketinggian 500 meter dari puncak gunung.
Awan abu vulkanik itu mengarah ke arah barat daya, dengan tampak abu vulkanik teramati berwarna putih hingga abu-abu. Intensitas abu vulkanik dilaporkan terpantau tebal.
Pantauan dari Kota Malang sendiri, Gunung Semeru terlihat cerah dari kawasan Gunung Buring, Kelurahan Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang. Puncak Mahameru tampak jelas dengan awan-awan di sekitarnya.
Petugas PGA Semeru Mukdas Sofian mengatakan, sepanjang hari Jumat pukul 12.00 - 18.00 WIB, Gunung Semeru terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Asap kawah tidak teramati.
Catatan kegempaan mengeluarkan 15 kali gempa letusan atau erupsi dengan amplitudo 10-22 mm, dan lama gempa 88-116 detik. Terjadi satu kali hembusan, dengan amplitudo 4 mm, dan lama gempa 71 detik, gempa dua kali harmonik dengan amplitudo 4-6 mm, dan lama gempa 53-158 detik.
“Dengan kondisi ini tingkat aktivitas Gunung Semeru di level III siaga," ucap Mukdas Sofian, melalui keterangan tertulisnya, pada Jumat petang. Pihaknya mengimbau masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, pada sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 kilometer dari puncak atau pusat erupsi.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai atau sempadan sungai di sepanjang Besuk Kobokan. "Karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak," katanya.
Dia juga meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius 5 kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Terakhir mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
"Ini terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan," pungkasnya.
Gunung Semeru sendiri merupakan gunung api aktif setinggi 3.676 Mdpl. Gunung api ini berada di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) yang berada di dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Lumajang.
Gunung Semeru dilaporkan sempat erupsi pada Jumat pagi hingga menghentikan sementara aktivitas penerbangan di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang. Tercatat ada dua penerbangan yang dialihkan kedatangannya dan keberangkatannya ke Bandara Juanda Surabaya.
Namun menjelang Jumat siang, aktivitas penerbangan kembali normal sesuai pihak otoritas bandara melakukan pemantauan terhadap gerakan angin dan kemungkinan sebaran abu vulkanik Gunung Semeru.
(wib)