Caleg Partai Perindo Djoni Toat Imbau Masyarakat Bandung dan Cimahi Waspadai Bencana Alam

Senin, 08 Januari 2024 - 14:27 WIB
loading...
Caleg Partai Perindo Djoni Toat Imbau Masyarakat Bandung dan Cimahi Waspadai Bencana Alam
Caleg DPR RI dari Partai Perindo Dr Djoni Toat SH MM mengimbau masyarakat Kota Bandung dan Cimahi mewaspadai bencana alam yang bisa terjadi kapan saja. Foto/Ist
A A A
BANDUNG - Caleg DPR RI Nomor Urut 3 Dapil Jabar I dari Partai Perindo Dr Djoni Toat SH MM mengimbau masyarakat Kota Bandung dan Cimahi mewaspadai bencana alam yang bisa terjadi kapan saja.

Saat ini, cuaca ekstrem, seperti hujan deras disertai angin kencang dan petir kerap melanda Bandung dan Cimahi.



Beberapa waktu lalu, cuaca ekstrem menelan korban jiwa anak kecil berusia 7 tahun asal kawasan Jalan Baladewa, Kelurahan Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung. Peristiwa pohon tumbang pun sering terjadi di Kota Bandung dan Cimahi.



"Jika hujan lebat melanda, anak-anak harus berada di tempat aman (rumah). Lihat juga wilayahnya karena jika di sekitarnya terdapat pohon-pohon besar, maka harus diwaspadai terutama saat hujan disertai angin kencang melanda," kata Djoni Toat, Senin (8/1/2024).

Djoni Toat menyatakan, bencana alam bukan hal yang bisa diprediksi dengan pasti. Di negara maju sekalipun.

"Kita bisa mencontoh Jepang yang sebelum terjadinya gempa, masyarakat sudah diberi 'warning' melalui ponsel. Akibatnya korban pun dengan gempa sebesar magnitudo 7,6 itu pun bisa diminimalisasi. Saya baca, korban meninggal dunia 67 orang," ujar Djoni Toat.

Menurut Djoni, Kota Bandung dan Cimahi pun sebenarnya peringatan dini bencana sangat mungkin dilakukan. Karena, Kota Bandung memiliki universitas-universitas teknologi kelas atas, baik negeri maupun swasta.



"Di Bandung misalnya ada ITB, Itenas, STT Mandala, dan lainnya. Di Cimahi, ada Unjani juga yang memiliki jurusan teknologi yang bisa mengembangkan alat-alat deteksi dini bencana," tuturnya.

Terkait penanganan bencana, kata Djoni, Kota Cimahi memang sudah memiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Kota Cimahi hanya memiliki 3 kecamatan sehingga penanganan bencana bisa lebih maksimal.

Berbeda dengan Kota Bandung, kata Djoni, instansi penanggulangan bencana masih bersatu dengan dinas pemadam kebakaran. Padahal seharusnya terpisah.

"Jika nanti saya terpilih, tentu saya akan dorong pemerintah setempat (Pemkot Bandung) membuat dinas baru yang khusus menangani dan mencegah bencana, seperti BPBD," ucap Djoni Toat.

Selain itu, akan mendorong penguatan penanggulanggan bencana di Kota Bandung melalui instansi lain, seperti Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Bandung.

"Di PMI Kota Bandung terdapat seksi bantuan dan penanggulangan bencana yang sudah sangat membantu. Ini harus kita apresiasi," ujarnya.

Djoni pun berjanji akan terus mendorong Pemkot Bandung dan Cimahi memperbaiki sarana prasarana. Seperti, jalan rusak dan gorong-gorong yang mampet karena bisa menyebabkan jalanan macet dan banjir.

Djoni menyampaikan bela sungkawa atas bencana tanah longsor di Kampung Cipondok, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang yang menelan korban jiwa.

"Hati-hati di Kota Bandung pun banyak pemukiman di kawasan tebing. Semisal di Punclut, Cijambe Ujungberung, atau Cigadung. Bahkan beberapa tahun lalu akibat hujan besar, tempat makan di Punclut sempat tertimpa longsor dan menyebabkan korban jiwa," tutur Djoni.

Djoni berharap masyarakat Kota Bandung dan Cimahi bisa waspada akan kejadian bencana akibat hujan besar ini.

"Hujan deras yang tiba-tiba menyebabkan banjir, luapan air di jalan. Contohnya di Gedebage pada Jumat malam lalu. Banyak yang terjebak macet berjam-jam," ucapnya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1652 seconds (0.1#10.140)