Hampir Bersamaan, Sukabumi dan Mandailing Natal Diguncang Gempa 5 SR
loading...
A
A
A
JAKARTA - Dalam waktu hampir bersamaan, sore ini sekitar pukul 15.00 an, Kamis (30/4/2020), terjadi gempa bumi di dua tempat berbeda yang lokasinya berjauhan. Yakni di Sukabumi, Jawa Barat, dan Mandailing Natal, Sumatera Utara.
Gempa bumi berkekuatan 5,0 Skala Richter dilaporkan mengguncang Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 15.22 WIB. Berdasarkan data dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa di darat tersebut berpusat pada titik 7.39 Lintang Selatan dan 106.71 Bujur Timur.
Gempa yang berpusat di darat pada 13 kilometer timur laut Kabupaten Sukabumi ini dengan hiposentrum pada kedalaman 24 kilometer.Namun gempa yang sempat membuat warga Sukabumi panik ini dilaporkan tidak berpotensi tsunami.
Neni, warga Kota Sukabumi yang berkantor di Jalan Otista Sukabumi mengaku merasakan getaran gempa selama 30 detik. "Ya sempat panik sih. Karena getarannya dirasa cukup kuat. Takut terjadi sesuatu. Tapi belum sempat keluar kantor sih," kata dia.
Sementara itu, Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR Magnitud yang mengguncang wilayah Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara (Sumut) terasa hingga kekabupaten Mandailing Natal, Kamis (30/4/2020).
Berdasarkan data yang diperoleh SINDOnews dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), "Info Gempa Mag: 5.6SR, 30-April-2020 jam 15:20:25 WIB, Lok:1.17 LU,99.53BT (24 km Barat Laut Padang Lawas-SUMUT), Kedalaman:10 Km," tulis BMKG.
Dampak sementara seperti pantauan di perkantoran DPRD Madina saat gempa terjadi, para anggota DPRD Madina dan Pegawai Sekretariat berlarian sambil berkata awas Gempa.
"Iya kami ketakutan bangunan gedung ini runtuh karena getaran gempa yang sangat terasa. Akhirnya kami memilih berlari keluar gedung menjaga hal yang tidak kami inginkan," kata Asmaruddin Nasution, seorang anggota DPRD Madina dari Fraksi PAN.
Menurut Keterangan data BMKG, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga kini, belum ada laporan tentang dampak gempa bumi tersebut.
"Harapan kami meski info BMKG tidak mengatakan ada Tsunami, kami tetap mengimbau warga tetap tenang dan waspada," kata H Safaruddin Ansyari Nasution Anggota DPRD Madina lainnya.
Gempa bumi berkekuatan 5,0 Skala Richter dilaporkan mengguncang Kabupaten Sukabumi sekitar pukul 15.22 WIB. Berdasarkan data dari Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa di darat tersebut berpusat pada titik 7.39 Lintang Selatan dan 106.71 Bujur Timur.
Gempa yang berpusat di darat pada 13 kilometer timur laut Kabupaten Sukabumi ini dengan hiposentrum pada kedalaman 24 kilometer.Namun gempa yang sempat membuat warga Sukabumi panik ini dilaporkan tidak berpotensi tsunami.
Neni, warga Kota Sukabumi yang berkantor di Jalan Otista Sukabumi mengaku merasakan getaran gempa selama 30 detik. "Ya sempat panik sih. Karena getarannya dirasa cukup kuat. Takut terjadi sesuatu. Tapi belum sempat keluar kantor sih," kata dia.
Sementara itu, Gempa bumi berkekuatan 5,6 SR Magnitud yang mengguncang wilayah Kabupaten Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara (Sumut) terasa hingga kekabupaten Mandailing Natal, Kamis (30/4/2020).
Berdasarkan data yang diperoleh SINDOnews dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), "Info Gempa Mag: 5.6SR, 30-April-2020 jam 15:20:25 WIB, Lok:1.17 LU,99.53BT (24 km Barat Laut Padang Lawas-SUMUT), Kedalaman:10 Km," tulis BMKG.
Dampak sementara seperti pantauan di perkantoran DPRD Madina saat gempa terjadi, para anggota DPRD Madina dan Pegawai Sekretariat berlarian sambil berkata awas Gempa.
"Iya kami ketakutan bangunan gedung ini runtuh karena getaran gempa yang sangat terasa. Akhirnya kami memilih berlari keluar gedung menjaga hal yang tidak kami inginkan," kata Asmaruddin Nasution, seorang anggota DPRD Madina dari Fraksi PAN.
Menurut Keterangan data BMKG, gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Hingga kini, belum ada laporan tentang dampak gempa bumi tersebut.
"Harapan kami meski info BMKG tidak mengatakan ada Tsunami, kami tetap mengimbau warga tetap tenang dan waspada," kata H Safaruddin Ansyari Nasution Anggota DPRD Madina lainnya.
(nth)