Kisah Tragis Runtuhnya Kerajaan Majapahit usai Raden Patah Berkuasa di Demak

Jum'at, 22 Desember 2023 - 07:42 WIB
loading...
Kisah Tragis Runtuhnya...
Raden Patah raja pertama Kerajaan Demak membawa efek panjang dan meruntuhkan Kerajaan Majapahit. Foto/Istimewa
A A A
Kerajaan Majapahit sempat memanfaatkan konflik internal di Kesultanan Demak. Konflik itu muncul pasca wafatnya Raden Patah raja pertama Kerajaan Demak membawa efek panjang. Pasalnya Raden Patah konon memiliki empat putra dari dua istri yang berbeda.

Friksi internal ini membuat wilayah kekuasaan yang diambil alih dari Kerajaan Majapahit, berusaha direbut lagi dan membuat Majapahit di bawah kekuasaan Girindrawardhana lepas dari Demak.

Sebagai informasi, empat putra Raden Patah yakni Surya dan Trenggana lahir dari istri yang tertua, berasal dari Giri, Kanduruwan lahir dari istri yang kedua, berasal dari Randu Sanga, Kikin lahir dari istri ketiga, berasal dari Jipang, di sebelah timur Blora.



Boleh dipastikan bahwa Surya sama dengan Yat Sun dikenal Pati Unus, dengan sebutan Pangeran Sabrang Lor berdasarkan Babad Tanah Jawi, sebagaimana dikutip dari “Runtuhnya Kerajaan Hindu Jawa dan Timbulnya Negara-negara Islam di Nusantara” dari Prof. Slamet Muljana.

Konon Raden Kanduruwan lebih tua daripada Raden Trenggana. Dalam perebutan takhta itu, Sultan Trenggono berhasil memenangkannya.

Perebutan tahta antara putra-putra Jin Bun atau Raden Patah pada tahun 1521 itu memberikan kesempatan baik kepada Bupati Majapahit Girindrawardhana untuk membebaskan diri dari Demak.

Namun, dia tidak lagi mempunyai bala tentara semenjak runtuhnya kerajaan Majapahit. Satu-satunya harapan ialah bantuan orang- orang Portugis dari Malaka. Bantuan yang diharapkan tidak datang. Mereka takut meninggalkan Malaka.



Alasannya pertama, mereka baru saja menangkis serangan dari Demak di bawah kekuasaan Pati Unus raja kedua Demak. Kedua, sikap Sultan Mahmud Syah dari Kesultanan Malaka, yang masih sangat mencurigakan. Tentara sultan Mahmud setiap saat dapat datang menyerang.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2121 seconds (0.1#10.140)