Ini Kata Pengamat Soal Peluang Paslon Gubernur Sumsel

Senin, 12 Februari 2018 - 22:24 WIB
Ini Kata Pengamat Soal Peluang Paslon Gubernur Sumsel
Ini Kata Pengamat Soal Peluang Paslon Gubernur Sumsel
A A A
PALEMBANG - Pilkada Sumsel 2018 telah memasuki fase penetapan pasangan calon. Hari ini, Senin (12/2/2018), KPU Sumsel melalui Rapat Pleno Terbuka resmi menetapkan Empat Pasang Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur Sumsel, periode 2018-2023.

Empat paslon yang ditetapkan itu adalah Herman Deru - Mawardi Yahya, Ishak Mekki - Yudha Mahyudin, Dodi Reza Alex - Giri Ramanda dan Aswari - Irwansyah. Agenda berikutnya adalah pengundian Nomor Urut yang akan dilaksanakan besok, Selasa 13 Februari 2018, di Hotel Novotel Palembang.

Menanggapi penetapan empat cagub cawagub ini, Agusta Surya Buana dari Forum Pemerhati Pilkada Sumsel memprediksi akan terjadi kontes yang seru dan menarik perhatian.

Menurutnya, ada dua pasang yang dianggap kuat dan akan bertarung habis-habisan, mereka adalah Ishak-Yudha melawan Dodi-Giri. Surya Buana mengungkapkan, Dodi Reza cukup punya banyak sumber daya. Semua itu pasti akan didayagunakan maksimal untuk memberi dampak elektoral.

Sementara Ishak Mekki selalu bekas wakil gubernur dengan jaringan yang ada dan tambahan support dana dari calon wakilnya, yang merupakan calon terkaya, akan maksimal bergerak untuk mengalahkan Dodi Reza.

“Itu pertarungan hidup mati, soal gengsi dan harga diri. Gubernur melawan eks wakil gubernur yang sudah menemani dan loyal lima tahun, malah dilawan,” ujarnya sesaat setelah acara pleno terbuka KPU Sumsel di Palembang.

Surya Buana menunjukan bukti pertarungan sengit kedua paslon itu bisa dilihat dari ramainya iklan mereka di media cetak, media online maupun media luar ruang. Dimana-mana yang terpampang adalah pasangan Dodi-Giri dan Ishak-Yudha.

“Pertarungan keduanya memang habis-habisan dan sangat mungkin Ishak-Yudha menyalip Dodi-Giri. Target utama IM, kalau saya lihat adalah mengalahkan Dodi, kesan ini tak bisa diabaikan,” ungkapnya.

Surya Buana menambahkan, yang diuntungkan dari pertarungan kedua paslon itu pastilah pasangan Deru-Mawardi dan Aswari-Irwansyah.

Mereka tak punya beban pemerintahan provinsi di masa lalu. Sebagai penantang, sudah pasti kritik mereka terhadap pemerintahan yang dipimpim Alex-Mekki akan menggema. Dari sisi ini ada positifnya, kampanye jadi dialektis dan dialogis. Tesa dilawan anti-tesa, begitu seterusnya. Dari pengamatannya, Surya Buana menilai pasangan Deru-Mawardi lebih bunyi kritiknya daripada Aswari-Irwansyah.

Surya Buana memprediksi waktu 135 hari tersisa menuju pencoblosan cukup berat bagi semua paslon untuk menggenjot elektabilitas.

“Dalam rentang waktu satu semester, meningkat 10% saja elektabilitasnya sudah dahsyat itu. Mekki mungkin bisa kejar Dodi tapi berat susul Deru,” pungkasnya.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6563 seconds (0.1#10.140)