Kematian Misterius Sultan Hamengkubuwono IV usai Bakar Warisan Ayah Pangeran Diponegoro

Senin, 11 Desember 2023 - 08:00 WIB
loading...
Kematian Misterius Sultan Hamengkubuwono IV usai Bakar Warisan Ayah Pangeran Diponegoro
Friksi di internal Keraton Yogyakarta mengantarkan kematian tragis Sultan Hamengkubuwono IV. Foto/Istimewa
A A A
Friksi di internal Keraton Yogyakarta mengantarkan kematian tragis Sultan Hamengkubuwono IV. Konon setelah pembakaran dokumen penting yang diminta dari Pangeran Diponegoro, sang Sultan Yogya itu sakit misterius.

Sang sultan itu meninggal pada 6 Desember 1822 di usia yang masih sangat muda yakni 18 tahun. Ia meninggal sekitar pukul 15.30 WIB, sekembalinya Sultan Hamengkubuwono IV dari Tegalrejo, kediaman Pangeran Diponegoro.

Saat itu sebenarnya sang sultan tengah melakukan istirahat usai perjalanan di tempat peristirahatannya. Tampak Sultan Yogya mendadak tewas saat sedang makan. Tubuhnya mendadak membengkak misterius.



Suatu petunjuk, menurut dugaan beberapa orang di masa itu, bahwa ia diracun, dikutip dari Peter Carey “Takdir Riwayat Pangeran Diponegoro: 1785 – 1855”. Tidak ada sumber lain untuk mengonfirmasi dugaan ini.

Tubuhnya yang gemuk, kegemarannya makan makanan berbumbu, serta sikapnya yang selalu memaksakan diri naik ke sadel kuda, telah memberinya serangan jantung pada usia yang masih sangat belia, 18 tahun.

Gaya hidupnya yang memperturutkan hasrat hati-mungkin karena pengaruh residen yang suka berpesta pora Nahuys dan asistennya, R.C.N d'Abo telah membawanya lebih cepat ke liang kubur.

Ia adalah raja pertama yang menjadi korban gaya hidup kebarat-baratan yang melanda keraton-keraton Jawa selatan-tengah pasca-1816. Karenanya di Keraton Yogya ia pun tidak sendirian.



Putranya sendiri, yang kelak akan memerintah selama dua dekade sebagai Hamengkubuwono.

Konon sudah terkena penyakit sifilis pada usia 20 tahun akibat cara hidup tak terkendali, gemar minum-minuman keras dan main perempuan, yang sebagian didorong oleh para saudagar dan pemasok barang orang Eropa di Yogya yang kurang bermoral.

Setelah kematian misterius Sultan Hamengkubuwono IV, Pangeran Diponegoro konon baru tahun dokumen rahasia warisan sang ayah Sultan Hamengkubuwono III telah dibakar.

Pangeran Diponegoro pun merasa marah begitu besar, hingga kemudian mempercepat penolakannya untuk terus melakukan tugas-tugasnya, dengan baik sebagai wali dan bermuara pada putusnya hubungan secara total dengan keraton.
(ams)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1801 seconds (0.1#10.140)