Percepat Penanganan COVID-19, Buleleng Adakan Rapid Test Massal

Kamis, 30 April 2020 - 15:22 WIB
loading...
Percepat Penanganan COVID-19, Buleleng Adakan Rapid Test Massal
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat memantau persiapan tim medis melakukannpemeriksaan rapid test terhadap pekerja migran Indonesia. Foto Istimewa
A A A
BULELENG - Guna memerangi penyebaran COVID-19, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buleleng memberikan instruksi kepada tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, untuk melaksanakan rapid test massal terhadap warga yang melakukan perjalanan ke luar negeri. Hingga Selasa 29 April, tercatat 2.675 orang telah menjalani test. (Baca: Kisah 8 Warga Cilacap yang Mudik dari Jakarta Pakai Travel Ternyata Positif Corona Lewat Rapid Test)

Test tersebut diantaranya ditujukan ke sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI). Tercatat 1.186 orang yang sudah 30 hari pulang dari luar negeri atau masih menjalani masa karantina 14 hari, sisanya berlatar belakang PMI sebanyak 1.489 orang. Menanggapi hal itu, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana berharap pelaksanaan test massal ini merupakan langkah yang tepat untuk memberantas penyebaran Covid-19. “Kami akan melakukan yang terbaik untuk masyarakat Buleleng,” ujarnya dalam pernyataan tertulis yang diterima SINDOnews, Kamis (30/4/2020).

Disamping itu, Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di Kabupaten Buleleng Drs. Gede Suyasa mengatakan, rapid test massal ini sudah sesuai kesepakatan pada Jumat 24 April lalu.

“Rapid test dilakukan tim medis masing-masing puskemas,” ucapnya. Suyasa menambahkan bahwa timnya juga mendatangi lokasi karantina bagi PMI di Kota Singaraja maupun desa-desa. “Dari pelaksanaan test cepat itu, gugus tugas mendapatkan data yang menunjukkan sampel darah milik peserta rapid test dikategorikan positif,” tuturnya.

Suyasa menjelaskan, dari hasil test terdapat 20 sampel darah yang positif terinfeksi COVID-19 dan mereka sudah dilakukan karantina di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas, Kecamatan Sawan.

“Sesuai protokol kesehatan, tim medis akan melakukan test swab PCR. Kalau 2 kali hasil test swab negatif, yang bersangkutan akan diizinkan pulang,” jelasnya.

Menurut Suyasa, sejak melaksanakan rapid test masal, kesadaran warga khususnya PMI untuk melakukan rapid test semakin meningkat. Sehingga membutuhkan alat rapid test dengan jumlah yang banyak.

“Belakangan ini memang ada mengeluh sulit mendapat rapid test, kami persilahkan mencari ke puskemas, karena persediaannya sudah ditambah dan kalau tidak dapat, di Diskes juga sudah disiapkan stok rapid test yang memadai,” jelasnya.
(sms)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3201 seconds (0.1#10.140)