Kantongi Rekom PKB dan PBB, Puti Susul Ikbar dan Yoni di Pilkada Mojokerto
loading...
A
A
A
MOJOKERTO - Pilkada Kabupaten Mojokerto tahun 2020 dipastikan berlangsung panas. Bagaimana tidak, tiga bakal pasangan calon memastikan diri bakal bertarung dalam pesta demokrasi lima tahunan itu.
Ketiga pasangan bakal calon tersebut yakni Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Bara. Paslon yang menyebut dirinya Ikbar ini bakal diusung koalisi parpol Demokrat 6 kursi, Nasdem 3 kursi Hanura 2 kursi, PAN 2 kursi dan PKS 4 kursi.
(Baca juga: Kantongi Rekomendasi PDIP, Pungkasiadi Gandeng Titik Masudah )
Sementara paslon kedua yakni Yoko Priyono-Choirun Nisa (YoNi). Paslon ini diusung oleh koalisi partai gaek yakni Partai Golkar dan PPP. Partai Golkar yang kini mengantongi 6 kursi di DPRD bakal berkoalisi dengan partai berlambang Ka'bah yang kini memiliki 5 kursi di parlemen. Kendati hanya 11 kursi, namun paslon Yoni tentunya sudah bisa turut serta dalam Pilkada Mojokerto tahun 2020.
Sedangkan paslon ketiga yakni petahana Pungkasiadi-Titik Mas'udah (Puti). Paslon ini dipastikan bakal turut serta dalam Pilbup Mojokerto 2020 setelah mendapatkan rekomendasi dari PBB dan PKB. Dengan tambahan 11 kursi, Puti kini mengantongi 20 kursi di DPRD. Setelah sebelumnya PDIP dengan 9 kursi telah memberikan rekomendasi lebih awal.
Usai menerima rekomendasi dari PKB, Pungkasiadi mengatakan dengan turunnya rekomendasi dari PKB ini, drinya optimis bisa memenangkan Pilkada Mojokerto 2020. Pung juga menyatakan akan segera merapatkan barisan bersama tiga partai pengusung untuk membentuk tim kemenangan.
"Untuk itu, kami sekarang harus berusaha dan bersatu bersama seluruh partai pengusung untuk menang dalam Pilbup nanti. Startegi koaliasi kita dari tiga partai akan kami coba rapatkan untuk membuat setarategi kemenangan yakni salah satunya menyusun tim kemenangan," kata Pung
Disingung soal cuti dari kepemimpinannya sebagai Bupati Mojokerto, Pung mengaku masih menuggu teknis dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat ini, ia tengah menyusun tim pemenangan bersama dengan elemen parpol koalisi yang mengusungnya.
"Saya nanti masih akan komunikasi ke KPU mungkin cuti panjang atau bagaimana kita masih belum tau teknisnya kita masih menunggu dan meminta petunjuk dari KPU," tandas Pung
Ketiga pasangan bakal calon tersebut yakni Ikfina Fahmawati-Muhammad Al Bara. Paslon yang menyebut dirinya Ikbar ini bakal diusung koalisi parpol Demokrat 6 kursi, Nasdem 3 kursi Hanura 2 kursi, PAN 2 kursi dan PKS 4 kursi.
(Baca juga: Kantongi Rekomendasi PDIP, Pungkasiadi Gandeng Titik Masudah )
Sementara paslon kedua yakni Yoko Priyono-Choirun Nisa (YoNi). Paslon ini diusung oleh koalisi partai gaek yakni Partai Golkar dan PPP. Partai Golkar yang kini mengantongi 6 kursi di DPRD bakal berkoalisi dengan partai berlambang Ka'bah yang kini memiliki 5 kursi di parlemen. Kendati hanya 11 kursi, namun paslon Yoni tentunya sudah bisa turut serta dalam Pilkada Mojokerto tahun 2020.
Sedangkan paslon ketiga yakni petahana Pungkasiadi-Titik Mas'udah (Puti). Paslon ini dipastikan bakal turut serta dalam Pilbup Mojokerto 2020 setelah mendapatkan rekomendasi dari PBB dan PKB. Dengan tambahan 11 kursi, Puti kini mengantongi 20 kursi di DPRD. Setelah sebelumnya PDIP dengan 9 kursi telah memberikan rekomendasi lebih awal.
Usai menerima rekomendasi dari PKB, Pungkasiadi mengatakan dengan turunnya rekomendasi dari PKB ini, drinya optimis bisa memenangkan Pilkada Mojokerto 2020. Pung juga menyatakan akan segera merapatkan barisan bersama tiga partai pengusung untuk membentuk tim kemenangan.
"Untuk itu, kami sekarang harus berusaha dan bersatu bersama seluruh partai pengusung untuk menang dalam Pilbup nanti. Startegi koaliasi kita dari tiga partai akan kami coba rapatkan untuk membuat setarategi kemenangan yakni salah satunya menyusun tim kemenangan," kata Pung
Disingung soal cuti dari kepemimpinannya sebagai Bupati Mojokerto, Pung mengaku masih menuggu teknis dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Saat ini, ia tengah menyusun tim pemenangan bersama dengan elemen parpol koalisi yang mengusungnya.
"Saya nanti masih akan komunikasi ke KPU mungkin cuti panjang atau bagaimana kita masih belum tau teknisnya kita masih menunggu dan meminta petunjuk dari KPU," tandas Pung
(msd)