Dedi Mulyadi Sebut Dirinya yang Meminta Posisi Wakil

Minggu, 07 Januari 2018 - 11:48 WIB
Dedi Mulyadi Sebut Dirinya yang Meminta Posisi Wakil
Dedi Mulyadi Sebut Dirinya yang Meminta Posisi Wakil
A A A
PURWAKARTA - Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi menengaskan bahwa dirinya lah yang memilih posisi bakal calon wakil gubernur untuk berpasangan dengan Deddy Mizwar dalam Pilgub Jabar 2018. Penegasan tersebut sekaligus menjawab kekecewaan sebagian kalangan atas keputusan Dedi seperti itu

"Posisi wakil gubernur itu, mohon maaf, itu saya yang meminta. Jadi, saya bukan menerima, tetapi saya meminta," jelas Dedi di rumah dinas Bupati Purwakarta, Minggu (7/1/2018)

Dedi mengakui, awalnya Deddy Mizwar menawarkan posisi calon gubernur kepadanya. Akan tetapi, Dedi kemudian menawarkan balik posisi orang nomor satu di Jawa Barat itu kepada Deddy.

"Ketika saya pertama kali bertemu, Pak Deddy Mizwar bilang, saya (Demiz) sudah tua, Dedi saja jadi gubernur. Saya ngomong terbalik, saya minta Pak Demiz saja jadi gubernur," tuturnya.

Keputusan tentang konfigurasi nama calon gubernur dan wakil gubernur ini sekaligus melahirkan tradisi baru. Biasanya, konfigurasi tersebut diatur oleh partai politik. Sementara dalam konteks 2DM. posisi itu diatur berdasarkan hasil musyawarah mufakat kandidat.

Menurut Dedi, posisi sebagai gubernur atau wakil gubernur bukanlah masalah. Kata dia, kesetaraan dalam menjalankan tugas jika nanti terpilih menjadi pertimbangan utama. Posisi wakil gubernur, kata dia, bukan sebatas pelengkap.

"Prinsip di antara kita kan kesetaraan. Setara antara gubernur dan wakil gubernur. Proporsi pekerjaan yang nanti dijalankan itu sama. Yakni, sama-sama bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi," ujarnya.

Perbedaan usia antara Deddy Mizwar dan Dedi Mulyadi pun justru dipandang sebagai potensi optimalisasi kinerja. Pembagian tugas internal dan eksternal menurut Dedi, sudah disepakati antarkeduanya. "Soal kerja lapangan, urus Citarum, urus penambangan dan hutan, itu biar saya saja," katanya.

Kedua tokoh ini juga telah berkomitmen membangun rekonsiliasi kalangan religius, nasionalis juga budaya yang selama ini dipertentangkan oleh beberapa pihak. "Ini juga bentuk rekonsiliasi pemikiran religius dan kebangsaan. Narasi besar kita adalah memuliakan rakyat Jawa Barat," pungkasnya.
(nag)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5809 seconds (0.1#10.140)