Survei IPO: Ketua PDIP Jawa Barat Ono Surono Puncaki Elektabilitas Pilgub Jabar
loading...
A
A
A
BANDUNG - Survei Indonesia Political Opinion (IPO) menemukan fakta baru kontestasi politik di Jawa Barat. Dalam paparan survei bertajuk 'Isu Sosial Kemasyarakatan dan Konstelasi Politik 2024' itu menempatkan Ketua PDIP Jawa Barat Ono Surono paling tinggi tingkat keterpilihannya, yaitu sebesar 22,3%.
Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, PDIP mengalami peningkatan elektabilitas dan popularitas di Jawa Barat. Hal itu dinilai sebagai salah satu faktor yang ikut mempengaruhi peningkatan elektabilitas Ono Surono.
"PDIP alami peningkatan signifikan beberapa bulan ini, bisa saja ini dipengaruhi kepemimpinan Ono Surono, karena di sisi lain ketokohan ketua PDIP Jawa Barat juga turut alami penambahan sebaran pemilih, bahkan yang tertinggi di antara ketua parpol lainnya," kata Dedi.
Ia menambahkan, temuan ini menarik. Sebab, selama periode survei di tahun sebelumnya, nama yang kerap muncul ke permukaan publik Jawa Barat hanya Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan tokoh lain yang pernah ikuti kontestasi kepala daerah atau tokoh nasional dari kalangan publik figur.
"Temuan ini bisa saja penanda jika di tahun mendatang justru Ono Surono menjadi kuda hitam dalam kontestasi politik di Jawa Barat, bahkan terpaut jauh dengan Wagub Uu Ruzhanul Ulum," katanya.
Sementara itu, elektabilitas Ono Surono cukup jauh tokoh yang berada di bawahnya, yakni Ketua PAN Jawa Barat Desy Ratnasari dengan persentase 11,1%, lalu ketua PKS Haru Suandharu 2,1%, ketua PPP Ade Yasin 1,7%, ketua Nasdem Saan Mustopa 1,1%, ketua Golkar Ace Hasan Sadzily 0,1%, ketua Gerindra Taufik Hidayat 0,1%, dan ketua PKB, Demokrat serta Perindo 0,0%.
Elektabilitas PDIP Jawa Barat Tetap Teratas IPO kembali mempublikasikan hasil survei di Provinsi Jawa Barat. Paparan hasil survei IPO menunjukkan elektabilitas PDIP tetap kokoh dan memuncaki posisi teratas meskipun sempat diterpa isu ujaran kebencian Arteria Dahlan.
Kasus dugaan ujaran kebencian soal penggunaan bahasa sunda yang sempat diutarakan kader PDIP Arteria Dahlan rupanya tidak berdampak ke PDIP Jawa Barat. Hal itu terlihat dari rilis survei yang dilakukan IPO, Kamis (10/3/2022) pagi.
Dalam simulasi terbuka, responden penelitian IPO ditanya jika hari ini dilaksanakan pemilihan DPR RI, partai atau calon darai partai mana yang akan dipilih di antara partai berikut? Tercatat PDIP mendapat respons keterpilihan sebesar 15,7%, terpaut lebih tinggi dari Gerindra yang hanya 10,2%, lalu PKS 9,3%.
"Tingkat keterpilihan PDIP teratas, dan ini membuktikan betapa kokohnya partai ini, tidak banyak partai yang mampu menahan laju isu sensitif seperti ujaran kebencian, apalagi berkaitan dengan identitas kultural masyarakat. Tetapi PDIP berhasil menjadi partai mapan yang kuat, sekali pun dihadapkan pada persoalan besar," kata Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.
Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah menjelaskan, PDIP mengalami peningkatan elektabilitas dan popularitas di Jawa Barat. Hal itu dinilai sebagai salah satu faktor yang ikut mempengaruhi peningkatan elektabilitas Ono Surono.
"PDIP alami peningkatan signifikan beberapa bulan ini, bisa saja ini dipengaruhi kepemimpinan Ono Surono, karena di sisi lain ketokohan ketua PDIP Jawa Barat juga turut alami penambahan sebaran pemilih, bahkan yang tertinggi di antara ketua parpol lainnya," kata Dedi.
Ia menambahkan, temuan ini menarik. Sebab, selama periode survei di tahun sebelumnya, nama yang kerap muncul ke permukaan publik Jawa Barat hanya Ridwan Kamil, Dedi Mulyadi dan tokoh lain yang pernah ikuti kontestasi kepala daerah atau tokoh nasional dari kalangan publik figur.
"Temuan ini bisa saja penanda jika di tahun mendatang justru Ono Surono menjadi kuda hitam dalam kontestasi politik di Jawa Barat, bahkan terpaut jauh dengan Wagub Uu Ruzhanul Ulum," katanya.
Sementara itu, elektabilitas Ono Surono cukup jauh tokoh yang berada di bawahnya, yakni Ketua PAN Jawa Barat Desy Ratnasari dengan persentase 11,1%, lalu ketua PKS Haru Suandharu 2,1%, ketua PPP Ade Yasin 1,7%, ketua Nasdem Saan Mustopa 1,1%, ketua Golkar Ace Hasan Sadzily 0,1%, ketua Gerindra Taufik Hidayat 0,1%, dan ketua PKB, Demokrat serta Perindo 0,0%.
Elektabilitas PDIP Jawa Barat Tetap Teratas IPO kembali mempublikasikan hasil survei di Provinsi Jawa Barat. Paparan hasil survei IPO menunjukkan elektabilitas PDIP tetap kokoh dan memuncaki posisi teratas meskipun sempat diterpa isu ujaran kebencian Arteria Dahlan.
Kasus dugaan ujaran kebencian soal penggunaan bahasa sunda yang sempat diutarakan kader PDIP Arteria Dahlan rupanya tidak berdampak ke PDIP Jawa Barat. Hal itu terlihat dari rilis survei yang dilakukan IPO, Kamis (10/3/2022) pagi.
Dalam simulasi terbuka, responden penelitian IPO ditanya jika hari ini dilaksanakan pemilihan DPR RI, partai atau calon darai partai mana yang akan dipilih di antara partai berikut? Tercatat PDIP mendapat respons keterpilihan sebesar 15,7%, terpaut lebih tinggi dari Gerindra yang hanya 10,2%, lalu PKS 9,3%.
"Tingkat keterpilihan PDIP teratas, dan ini membuktikan betapa kokohnya partai ini, tidak banyak partai yang mampu menahan laju isu sensitif seperti ujaran kebencian, apalagi berkaitan dengan identitas kultural masyarakat. Tetapi PDIP berhasil menjadi partai mapan yang kuat, sekali pun dihadapkan pada persoalan besar," kata Direktur eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah.