Laskar Astrajingga Tolak Jika Dedi-Emil Diduetkan

Jum'at, 22 Desember 2017 - 20:12 WIB
Laskar Astrajingga Tolak Jika Dedi-Emil Diduetkan
Laskar Astrajingga Tolak Jika Dedi-Emil Diduetkan
A A A
PURWAKARTA - Laskar Astrajingga menolak wacana duet Dedi Mulyadi-Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar 2018, sebagaimana diwacanakan Koordinator Bidang Pemenangan Wilayah Jawa Sumatera DPP Partai Golkar Nusron Wahid, beberapa waktu lalu. Lembaga nonstruktur yang membawahi kader Golkar ini menilai, Nusron Wahid tidak memahami suasana kebatinan para kader di bawah. (Baca juga: Ditawari Golkar Duet dengan Dedi Mulyadi, Ridwan Kamil Bilang Begini)

Sekadar diketahui, Laskar Astrajingga sendiri merupakan organisasi nonstruktural yang terbentuk atas dasar loyalitas kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi.

Sejak awal, mereka diketahui mengawal pergerakan Bupati Purwakarta tersebut saat sowan menemui para tokoh masyarakat di daerah.

“Kami pejuang kader Golkar akar rumput di Jawa Barat menolak tegas jika ada wacana duet Dedi Mulyadi – Ridwan Kamil. Saya kira, pernyataan Nusron Wahid kemarin itu sudah menyakiti kader Golkar di Jawa Barat,” jelas Wawan Dios, selaku Panglima Laskar Astrajingga, Jum’at (22/12/2017).

Menurut dia, Dedi Mulyadi merupakan gambaran utuh dari kader Golkar di Jawa Barat. Dia menjadi simbol orang desa yang berjuang dari titik nadir untuk memuliakan warga Jawa Barat di desa maupun di kota.

Sehingga orientasi ini tidak menjadikan Dedi kehilangan loyalitas, bahkan saat tidak mendapatkan rekomendasi Partai Golkar beberapa waktu yang lalu.

“Makanya kami selalu mendampingi beliau saat sosialisasi ke daerah. Tanpa pamrih beliau selalu memberikan solusi atas masalah warga. Cara beliau memperlakukan warga dengan baik menjadi spirit bagi kami untuk terus berjuang,” katanya.

Pria yang akrab disapa Bento itu pun meminta kepada DPP Golkar agar mengedepankan etika dan nurani saat mengambil keputusan, tidak sekadar logika politik semata. Sebab, kata dia, perjuangan Dedi Mulyadi merupakan perjuangan nilai, bukan perjuangan mencari jabatan.

“Saat rekomendasi tidak ke Kang Dedi, beliau tidak pernah mengemis-ngemis, tetap konsisten ada di sisi kami sebagai kader. Jadi, perjuangan beliau ya perjuangan kekaryaan. Maka saya kira, saat rekomendasi diberikan untuk beliau, tidak perlu ada syarat harus dengan Emil, atau sebaliknya. Perjuangan kami bukan untuk mencari jabatan,” tegasnya.

Sebelumnya, Koordinator Bidang Pemenangan Wilayah Jawa Sumatera DPP Partai Golkar Nusron Wahid memberikan keterangan bahwa rekomendasi partai berlambang pohon beringin itu diberikan kepada Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi. Namun, pada saat yang sama, mantan Ketua Umum GP Ansor itu pun tidak menafikan kemungkinan menduetkan Dedi Mulyadi dengan Ridwan Kamil.

Manuver Nusron ini rupanya menghangatkan kembali dinamika di internal kader Partai Golkar di Jawa Barat. Sebelumnya, dinamika itu sudah mereda dengan dicabutnya rekomendasi kepada Ridwan Kamil oleh Ketua Umum DPP Partai Golkar yang baru, Airlangga Hartarto.
(sms)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7333 seconds (0.1#10.140)