Bupati Luwu Dorong Nelayan dan Petani Miliki Asuransi
loading...
A
A
A
LUWU - Bupati Kabupaten Luwu, H Basmin Mattayang mendorong seluruh nelayan, petani dan peternak di kabupaten Luwu untuk mendaftar dan memiliki asuransi diri.
Pemerintah kabupaten Luwu sendiri kata Basmin, telah mendapat bantuan program asuransi bagi para nelayan, petani dan peternak melalui kementerian masing-masing bekerja sama dengan PT Jasindo dan PT Askrindo.
Namun lanjut Bupati Luwu, kerja sama ini hanya berlangsung selama setahun bagi satu orang peserta dan akan dilanjutkan program tersebut ke tahun selanjutnya ke peserta, nelayan, petani dan peternak lain.
"Asuransi yang dikerjasamakan oleh pemerintah hanya berlaku selama setahun, setelah itu, peserta diharapkan melanjutkan kepesertaannya melalui jalur mandiri," ujar Bupati Luwu kepada SINDOnews, Jumat (7/8/2020).
"Selama kepesertaannya melalui program pemerintah, peserta digratiskan angsurannya, setelah satu tahun ini yang diharapkan untuk dilanjutkan secara mandiri oleh para nelayan, petani dan peternak kita. Asuransi ini penting dan manfaatnya besar dengan nilai angsuran yang sangat terjangkau," lanjutnya.
Bupati Luwu mengapresiasi para kepala OPD, Dinas Perikanan, Pertanian dan Peternakan serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) kabupaten Luwu yang telah bekerja bersama untuk menghadirkan program asuransi usaha ternak sapi/kerbau (AUTSK), asuransi usaha tani padi (AUTP) dan asuransi mandiri nelayan di kabupaten Luwu.
Untuk diketahui, baru-baru ini, Basmin Mattayang didampingi, Sekretaris TPAKD Luwu, Andi Palanggi, Kepala Dinas Pertanian, Albaruddin Andi Picunang, Kepala Dinas Perikanan, Andi Fatahillah, membuka rakor dengan Kepala Kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) Cabang Kota Parepare, Dian Hafiz, Direktur Eksekutif CSP, Wahyu Wibowo dan Sekjen Askindo Sulsel, Yusa Ali.
"Saya apresiasi para OPD dan TPAKD karena telah memfasilitasi rakor dengan Jasindo dan Askindo sebagai mitra pemerintah dalam program asuransi nelayan, petani dan peternak. TPAKD memiliki peran sebagai fasilitator untuk menjembatani percepatan akses keuangan bagi masyarakat, baik perbankan maupun non perbankan termasuk PT Asuransi Jasindo," ujarnya.
"Saya berharap rogram asuransi dari Jasindo, betul-betul disosialisasikan dan dikelola secara baik agar masyarakat dapat memahami manfaat dari program ini," lanjutnya.
Menurut Bupati Luwu, asuransi bagi nelayan, petani dan peternak bertujuan memberikan kenyamanan, keyakinan dan kepercayaan diri dalam mengelola usahanya tanpa ada rasa khawatir akan adanya risiko kegagalan usaha dan kecelakaan kerja dengan adanya jaminan asuransi.
Kepala Dinas Perikanan, Andi Fatahillah, menambahkan, jumlah nelayan di kabupaten Luwu sekira 4.411 orang.
"Hampir seluruhnya telah mengikuti program asuransi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.
"Hanya saja, mereka yang terdaftar di tahun-tahun sebelumnya sebagian besar tidak melanjutkan kepesertaan mereka ke mandiri. Data kami hanya 70 orang yang lanjut ke mandiri. Tahun anggaran 2020 ada sekira 650 nelayan yang kembali masuk dalam program asuransi nelayan," katanya.
Andi Fatahillah berharap, nelayan yang pernah terdaftar sebagai peserta asuransi PT Jasindo kembali mengaktifkan kepesertaannya melalui jalur mandiri termasuk 650 orang yang akan berakhir masa aktif kepesertaannya pada Desember tahun ini.
"Selama program ini berjalan sudah banyak nelayan kita yang merasakan manfaatnya. Mereka mendapat santunan atas kecelakaan kerja saat mereka melaut," kuncinya.
Pemerintah kabupaten Luwu sendiri kata Basmin, telah mendapat bantuan program asuransi bagi para nelayan, petani dan peternak melalui kementerian masing-masing bekerja sama dengan PT Jasindo dan PT Askrindo.
Namun lanjut Bupati Luwu, kerja sama ini hanya berlangsung selama setahun bagi satu orang peserta dan akan dilanjutkan program tersebut ke tahun selanjutnya ke peserta, nelayan, petani dan peternak lain.
"Asuransi yang dikerjasamakan oleh pemerintah hanya berlaku selama setahun, setelah itu, peserta diharapkan melanjutkan kepesertaannya melalui jalur mandiri," ujar Bupati Luwu kepada SINDOnews, Jumat (7/8/2020).
"Selama kepesertaannya melalui program pemerintah, peserta digratiskan angsurannya, setelah satu tahun ini yang diharapkan untuk dilanjutkan secara mandiri oleh para nelayan, petani dan peternak kita. Asuransi ini penting dan manfaatnya besar dengan nilai angsuran yang sangat terjangkau," lanjutnya.
Bupati Luwu mengapresiasi para kepala OPD, Dinas Perikanan, Pertanian dan Peternakan serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) kabupaten Luwu yang telah bekerja bersama untuk menghadirkan program asuransi usaha ternak sapi/kerbau (AUTSK), asuransi usaha tani padi (AUTP) dan asuransi mandiri nelayan di kabupaten Luwu.
Untuk diketahui, baru-baru ini, Basmin Mattayang didampingi, Sekretaris TPAKD Luwu, Andi Palanggi, Kepala Dinas Pertanian, Albaruddin Andi Picunang, Kepala Dinas Perikanan, Andi Fatahillah, membuka rakor dengan Kepala Kantor PT Asuransi Jasa Indonesia (Asuransi Jasindo) Cabang Kota Parepare, Dian Hafiz, Direktur Eksekutif CSP, Wahyu Wibowo dan Sekjen Askindo Sulsel, Yusa Ali.
"Saya apresiasi para OPD dan TPAKD karena telah memfasilitasi rakor dengan Jasindo dan Askindo sebagai mitra pemerintah dalam program asuransi nelayan, petani dan peternak. TPAKD memiliki peran sebagai fasilitator untuk menjembatani percepatan akses keuangan bagi masyarakat, baik perbankan maupun non perbankan termasuk PT Asuransi Jasindo," ujarnya.
"Saya berharap rogram asuransi dari Jasindo, betul-betul disosialisasikan dan dikelola secara baik agar masyarakat dapat memahami manfaat dari program ini," lanjutnya.
Menurut Bupati Luwu, asuransi bagi nelayan, petani dan peternak bertujuan memberikan kenyamanan, keyakinan dan kepercayaan diri dalam mengelola usahanya tanpa ada rasa khawatir akan adanya risiko kegagalan usaha dan kecelakaan kerja dengan adanya jaminan asuransi.
Kepala Dinas Perikanan, Andi Fatahillah, menambahkan, jumlah nelayan di kabupaten Luwu sekira 4.411 orang.
"Hampir seluruhnya telah mengikuti program asuransi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan," ujarnya.
"Hanya saja, mereka yang terdaftar di tahun-tahun sebelumnya sebagian besar tidak melanjutkan kepesertaan mereka ke mandiri. Data kami hanya 70 orang yang lanjut ke mandiri. Tahun anggaran 2020 ada sekira 650 nelayan yang kembali masuk dalam program asuransi nelayan," katanya.
Andi Fatahillah berharap, nelayan yang pernah terdaftar sebagai peserta asuransi PT Jasindo kembali mengaktifkan kepesertaannya melalui jalur mandiri termasuk 650 orang yang akan berakhir masa aktif kepesertaannya pada Desember tahun ini.
"Selama program ini berjalan sudah banyak nelayan kita yang merasakan manfaatnya. Mereka mendapat santunan atas kecelakaan kerja saat mereka melaut," kuncinya.
(luq)