Luar Biasa, Presiden Jokowi Berpantun di Istana Maimun

Senin, 27 November 2017 - 14:49 WIB
Luar Biasa, Presiden Jokowi Berpantun di Istana Maimun
Luar Biasa, Presiden Jokowi Berpantun di Istana Maimun
A A A
MEDAN - Ada yang menarik saat pembukaan Festival Keraton Nusantara XI di Istana Maimun Medan, Minggu malam (26/11/2017). Tidak cuma pemukulan gendang melayu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuat kagum para tamu dan hadirin dengan pantun yang dibacanya saat memberi sambutan.

Jokowi mengenakan baju adat Melayu lengkap berwarna hitam tersebut, terdengar fasih melempar pantun. “Hujan panas turun sehari, guruh menyambar pohon jati. Hati hamba sungguh sangat berseri, karena bisa hadir di Istana Maimun ini,” kata Jokowi yang langsung diapresiasi tamu.

Dalam kesempatan itu hadir Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Menteri Kabinet Kerja, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi, Sultan Sepuh XIV Keraton Kasepuhan Cirebon, Pangeran Adipati Arief Natadiningrat, Tengku Hamdi Osman Delikhan Al Hajj gelar Raja Muda Deli serta tokoh-tokoh Melayu Sumatera Utara, raja-raja, permaisuri, pangeran dan sultan se-Nusantara serta wali kota dan bupati di Sumut.

Sebelum memberi sambutannya, Jokowi meminta agar para penari Melayu yang sebelumnya menampilkan tari melayu ‘Selamat Datang’ dapat menemaninya di atas pentas. “Saya mau memanggil dulu yang menari tadi. Untuk menemani saya biar di panggung ini tidak sendirian, saya di atas panggung sendiri gitu kok nggak nyaman,” kata Jokowi.

Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan, pada September lalu, dia hadir dalam penutupan Festival Keraton Nusantara di Taman Goa Sunyaragi, Keraton Kasepuhan Cirebon. Kini dia kembali hadir dalam pembukaan Festival Keraton Nusantara di Istana Maimun, Medan.

"Ini sebagai bentuk apresiasi saya, kecintaan saya, kebanggaan saya pada seluruh warisan adat dan budaya bangsa kita yang memang sangat kaya, yang memang sangat beragam," katanya.

Jokowi juga mengatakan, pada pada Sabtu (26/11/2017) kemarin, dirinya ikut dalam prosesi tarian manortor dalam pesta adat Mandailing yang disebut Mata Ni Horja. "Saya manortor di hadapan para raja dari berbagai Marga," katanya.

"Saya semakin kagum dengan kekayaan budaya yang kita miliki di setiap proses, bukan hanya memiliki keindahan estetika yang tinggi, tapi terkandung pesan-pesan simbolik yang sangat bermakna, yang bisa menjadi landasan etik dalam kehidupan kita sehari-hari," katanya.

Jokowi juga menjelaskan, di setiap prosesi adat terkandung pesan untuk saling menghormati. Jokowi juga berpesan agar selalu memperhatikan tata krama, sopan-santun, menjaga kebersamaan, serta menguatkan tali persaudaraan.

"Saya melihat nilai-nilai adiluhung itu hidup dalam tradisi adat-budaya di setiap suku di Indonesia. Apakah dalam adat-budaya suku Batak, suku Melayu, suku Jawa, suku Bugis dan suku-suku yang lain," katanya.

Sementara itu, Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi menyebutkan Istana Maimun dalam pantunnya. “Semat batang si pohon aren. Tengah malam dipasanglah lentera. Selamat datang Bapak Presiden, Di Istana Maimun kebanggaan Sumatera Utara," ucap Tengku Erry disambut tepuk tangan ribuan tamu yang hadir.
(rhs)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4915 seconds (0.1#10.140)