Kenang Kolonel Subhan Korban Tewas Pesawat Jatuh di Pasuruan, Keluarga: Rencananya Pindah ke Makassar

Sabtu, 18 November 2023 - 11:14 WIB
loading...
A A A
Di sisi lain, Santini ibu kandung almarhum mengenang sosok anaknya sebagai pribadi yang pekerja keras dan pantang menolak tugas. Di balik kerja kerasnya sosok Subhan disebut ibunya sangat ramah dan baik ke semua orang, meski ia pribadi jarang berkumpul dengan Subhan karena tinggal di Madura.

Perempuan berusia 73 tahun tak bisa banyak berkata-kata karena cukup terkejut mendengar kematian sang anak, yang menjadi korban kecelakaan pesawat di Pasuruan.

"Saya tidak kumpul karena saya di Madura dan anak saya di Malang, baik, ramah anaknya, sama orang tua itu juga hormat. Yang kemarin ini (terbang kejadian) tidak pamit. Dia cuma sempat bilang mau mengantarkan anaknya pelantikan taruna," kata Santini.

Sang ibu terakhir kali berkomunikasi dengan Subhan, saat ia akan terbang pada Kamis kemarin sebelum kejadian. Menurutnya, sang anak kendati telah menikah dan memiliki anak biasanya selalu menceritakan apa yang akan dikerjakannya.

"Komunikasi setiap hari sama istrinya, tapi kemarin cuma pulang mau mengantarkan anaknya pelantikan taruna," tukasnya.

Marsekal Pertama TNI Anumerta Subhan menjadi satu dari empat korban pesawat yang jatuh di Pasuruan. Sosok kelahiran Pamekasan ini menerima penghargaan kenaikan pangkat luar biasa karena meninggal dunia saat menjalankan tugas.

kecelakaan dua pesawat TNI AU jenis Super Tucano terjadi di perbukitan Pegunungan Tengger tepatnya di Dusun Keduwung, Desa Jimbaran, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Kedua pesawat ini bersama dua pesawat lainnya tengah menjalani latihan formasi terbang dari Lanud Abdulrahman Saleh Malang, pada Kamis pagi (16/11/2023) sekitar pukul 10.51 WIB.

Dimana untuk pesawat dengan nomor ekor TT-3111, kedua awak di dalamnya adalah Letkol Pnb Sandhra Gunawan (Frontseater) dan Kolonel Adm Widiono (Backseater). Sementara untuk pesawat bernomor eko TT-3103, dua awak di dalamnya yakni Mayor Pnb Yuda A. Seta (Frontseater) dan Kolonel Pnb Subhan (Backseater).

Kemudian, dugaan cuaca buruk berupa gumpalan awan menyelimuti sekitar lokasi kejadian. Empat pesawat sempat masuk ke dalam awan itu, dimana dua pesawat berhasil lolos dan keluar dari awan. Sementara dua pesawat lain hilang kontak hingga dinyatakan ditemukan terjatuh pada pukul 11.18 WIB.
(hri)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1183 seconds (0.1#10.140)