Jadi Korban Tragedi Super Tucano, Kolonel Pnb. Subhan Baru Menuntaskan Misi Kemanusiaan di Gaza

Kamis, 16 November 2023 - 18:21 WIB
loading...
Jadi Korban Tragedi...
Kolonel Pnb. Subhan yang turut menjadi korban jatuhnya pesawat tempur taktis Super Tucano, baru saja menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina. Foto/Ist.
A A A
Duka mendalam dirasakan para perwira TNI alumni Akademi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (AKABRI) tahun 1998, saat mendengar kabar tragedi jatuhnya pesawat tempur taktis Super Tucano. Kolonel Pnb. Subhan yang berada di salah satu pesawat naas tersebut, merupakan alumni AKABRI 1998.



"Mohon doanya, untuk empat prajurit terbaik TNI AU yang mengalami kecelakaan pesawat Super Tucano. Semoga seluruh keluarga diberi kesabaran, ketabahan serta kekuatan," sebuah pesan singkat dituliskan Kolonel Inf. Eko Paskah, yang juga merupakan alumni AKABRI 1998.



Para perwira menengah TNI tersebut, memiliki ikatan yang sangat kuat meskipun berbeda matra. Mereka pernah disatukan dalam pendidikan militer di Lembah Tidar Magelang, sebelum dilantik menjadi taruna AKABRI.



Eko Paskah yang menjadi perwira menengah TNI AD, mengatakan, Kolonel Pnb. Subhan merupakan litfting atau angkatan AKABRI 1998, yang pernah menempuh pendidikan dasar taruna AKABRI bersama di Lembah Tidar Magelang.

"Beliau (Kolonel Pnb. Subhan) baru saja menjalankan misi kemanusiaan ke Gaza, Palestina," ujar Eko Paskah, Kamis (16/11/2023). Dilansir dari tni-au.mil.id, Kolonel Pnb. Subhan, merupakan Komandan Wing 2 Lanud Abdulrachman Saleh Malang. Jabatan itu diembannya sejak Februari 2023.

Dalam misi kemanusiaan mengirimkan bantuan untuk warga Palestina, Kolonel Pnb. Subhan menjadi mission commander atau komandan misi tersebut. Dia memimpin dua pesawat C-130 Hercules TNI AU. Yakni Pesawat C-130 Hercules A-1327 dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdamakusuma, dan A-1328 dari Skadron Udara 32 Lanud Abdulrachman Saleh.

Jadi Korban Tragedi Super Tucano, Kolonel Pnb. Subhan Baru Menuntaskan Misi Kemanusiaan di Gaza


Misi kemanusiaan ini membawa logistik seberat 26 ton, berupa obat-obatan, peralatan medis, makanan, pakaian, selimut, perlengkapan bayi, dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya. Mereka sukses mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Mesir, untuk didistribusikan lewat jalur darat ke Palestina.

Kolonel Pnb. Subhan menjadi salah satu penumpang dari pesawat tempur Super Tucano, yang mengalami kecelakaan dan jatuh di kaki Gunung Bromo, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Pesawat tempur taktis yang jatuh diketahui memiliki nomor seri TT-3111, dan TT-3103.

Dua pesawat tersebut, diterbangkan empat awak pesawat. Untuk pesawat bernomor seri TT-3111 di terbangkan Letkol Pnb Sandhra Gunawan, dan Kolonel Adm Widiono. Sedangkan pesawat bernomor seri TT 3103 diterbangkan Mayor Pnb Yuda A. Seta, dan Kolonel Pnb Subhan.



Camat Puspo, Edi Santoso menyebutkan, dari keterangan yang disampaikan warga, ada dua pesawat yang jatuh. Satu pesawat jatuh menabrak tebing Watu Gedek, dan satu lagi jatuh di lahan kentang milik warga.

"Pesawat yang jatuh di tebing Watu Gedek, kondisinya hancur. Sementara pesawat yang jatuh di ladang kentang, kondisinya terbalik dan terbakar. Saat pesawat jatuh di lahan kentang, tidak ada warga yang berada di lahan tersebut," ungkap Edi.
(eyt)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2345 seconds (0.1#10.140)