Jadi Korban Tragedi Super Tucano, Kolonel Pnb. Subhan Baru Menuntaskan Misi Kemanusiaan di Gaza
loading...
A
A
A
Misi kemanusiaan ini membawa logistik seberat 26 ton, berupa obat-obatan, peralatan medis, makanan, pakaian, selimut, perlengkapan bayi, dan berbagai kebutuhan mendesak lainnya. Mereka sukses mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Mesir, untuk didistribusikan lewat jalur darat ke Palestina.
Kolonel Pnb. Subhan menjadi salah satu penumpang dari pesawat tempur Super Tucano, yang mengalami kecelakaan dan jatuh di kaki Gunung Bromo, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Pesawat tempur taktis yang jatuh diketahui memiliki nomor seri TT-3111, dan TT-3103.
Dua pesawat tersebut, diterbangkan empat awak pesawat. Untuk pesawat bernomor seri TT-3111 di terbangkan Letkol Pnb Sandhra Gunawan, dan Kolonel Adm Widiono. Sedangkan pesawat bernomor seri TT 3103 diterbangkan Mayor Pnb Yuda A. Seta, dan Kolonel Pnb Subhan.
Camat Puspo, Edi Santoso menyebutkan, dari keterangan yang disampaikan warga, ada dua pesawat yang jatuh. Satu pesawat jatuh menabrak tebing Watu Gedek, dan satu lagi jatuh di lahan kentang milik warga.
"Pesawat yang jatuh di tebing Watu Gedek, kondisinya hancur. Sementara pesawat yang jatuh di ladang kentang, kondisinya terbalik dan terbakar. Saat pesawat jatuh di lahan kentang, tidak ada warga yang berada di lahan tersebut," ungkap Edi.
Lihat Juga: 4 Penumpang Pesawat SAM Air Tewas usai Jatuh di Dekat Bandara Pohuwato, Ini Identitasnya
Kolonel Pnb. Subhan menjadi salah satu penumpang dari pesawat tempur Super Tucano, yang mengalami kecelakaan dan jatuh di kaki Gunung Bromo, Desa Keduwung, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan. Pesawat tempur taktis yang jatuh diketahui memiliki nomor seri TT-3111, dan TT-3103.
Dua pesawat tersebut, diterbangkan empat awak pesawat. Untuk pesawat bernomor seri TT-3111 di terbangkan Letkol Pnb Sandhra Gunawan, dan Kolonel Adm Widiono. Sedangkan pesawat bernomor seri TT 3103 diterbangkan Mayor Pnb Yuda A. Seta, dan Kolonel Pnb Subhan.
Camat Puspo, Edi Santoso menyebutkan, dari keterangan yang disampaikan warga, ada dua pesawat yang jatuh. Satu pesawat jatuh menabrak tebing Watu Gedek, dan satu lagi jatuh di lahan kentang milik warga.
"Pesawat yang jatuh di tebing Watu Gedek, kondisinya hancur. Sementara pesawat yang jatuh di ladang kentang, kondisinya terbalik dan terbakar. Saat pesawat jatuh di lahan kentang, tidak ada warga yang berada di lahan tersebut," ungkap Edi.
Lihat Juga: 4 Penumpang Pesawat SAM Air Tewas usai Jatuh di Dekat Bandara Pohuwato, Ini Identitasnya
(eyt)