Pelatihan UMKM Ditutup di Purwokerto, 180 Peserta Langsung Bisa Ekspor
loading...
A
A
A
BANYUMAS - Sebanyak 360 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) peserta Export Coaching Program (ECP) atau Program Pendampingan Ekspor telah merampungan pendidikan dan latihan (Diklat) selama 8 bulan. Pelatihan ini ditutup di Purwokerto, Banyumas.
Setelah mengikuti program ECP ini, sedikitnya 50 persen peserta kini sudah bisa langsung melakukan kegiatan ekspor UMKM. Pelatihan ini sudah dilakukan selama 8 bulan yang diikuti oleh peserta dari 5 provinsi secara daring.
“Kami sudah melakukan Kegiatan ECP yang berlangsung selama 8 bulan. Nah pada tahun ini, ada 360 UMKM yang menjadi peserta. Mereka yang betul-betul berawal dari pemula, kami latih hingga menjadi eksportir. Kami mendampingi secara berkesinambungan, dikawal hingga mendapatkan pembeli,” ujar Sekjen Kemendag, Suhanto saat Evaluasi dan Penutupan Export Coacing Progam di Purwokerto, Rabu (8/11/2023).
Dari 360 UMKM yang tersebar di 12 provinsi tersebut, kurang lebih sebanyak 50 persen di antaranya sudah bisa menjadi eksportir.
“UMKM yang melakukan eksportir dibantu oleh Kemendag yang memiliki perwakilan di 31 negara dengan jumlah personel 56 orang. Mereka yang memberikan informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan negara-negara tersebut. Kemudian nantinya kebutuhan akan dicukupi oleh UMKM yang ada di Indonesia,”katanya.
Sementara transaksi peserta ECP 2023 mencapai hingga Rp74,49 miliar dan ini mengalami kenaikan sebesar Rp32,09 miliar dibandingkan nilai tahun sebelumnya yaitu Rp42,4 miliar.
Capaian jumlah eksportir ECP 2023 hingga saat ini hal ini merupakan hal yang membanggakan. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah sampai akhir tahun katanya.
Rencananya pada tahun mendatang peserta dari UMKM akan ditambah dua kali lipat karena ada dampak positif yang dihasilkan.
Setelah mengikuti program ECP ini, sedikitnya 50 persen peserta kini sudah bisa langsung melakukan kegiatan ekspor UMKM. Pelatihan ini sudah dilakukan selama 8 bulan yang diikuti oleh peserta dari 5 provinsi secara daring.
“Kami sudah melakukan Kegiatan ECP yang berlangsung selama 8 bulan. Nah pada tahun ini, ada 360 UMKM yang menjadi peserta. Mereka yang betul-betul berawal dari pemula, kami latih hingga menjadi eksportir. Kami mendampingi secara berkesinambungan, dikawal hingga mendapatkan pembeli,” ujar Sekjen Kemendag, Suhanto saat Evaluasi dan Penutupan Export Coacing Progam di Purwokerto, Rabu (8/11/2023).
Dari 360 UMKM yang tersebar di 12 provinsi tersebut, kurang lebih sebanyak 50 persen di antaranya sudah bisa menjadi eksportir.
“UMKM yang melakukan eksportir dibantu oleh Kemendag yang memiliki perwakilan di 31 negara dengan jumlah personel 56 orang. Mereka yang memberikan informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan negara-negara tersebut. Kemudian nantinya kebutuhan akan dicukupi oleh UMKM yang ada di Indonesia,”katanya.
Sementara transaksi peserta ECP 2023 mencapai hingga Rp74,49 miliar dan ini mengalami kenaikan sebesar Rp32,09 miliar dibandingkan nilai tahun sebelumnya yaitu Rp42,4 miliar.
Capaian jumlah eksportir ECP 2023 hingga saat ini hal ini merupakan hal yang membanggakan. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah sampai akhir tahun katanya.
Rencananya pada tahun mendatang peserta dari UMKM akan ditambah dua kali lipat karena ada dampak positif yang dihasilkan.