Pelatihan UMKM Ditutup di Purwokerto, 180 Peserta Langsung Bisa Ekspor

Rabu, 08 November 2023 - 20:41 WIB
loading...
Pelatihan UMKM Ditutup di Purwokerto, 180 Peserta Langsung Bisa Ekspor
Sebanyak 360 UMKM peserta Export Coaching Program (ECP) merampungan Diklat selama 8 bulan yang ditutup di Purwokerto, Banyumas. Foto/iNews TV/Saladin Ayyubi
A A A
BANYUMAS - Sebanyak 360 Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) peserta Export Coaching Program (ECP) atau Program Pendampingan Ekspor telah merampungan pendidikan dan latihan (Diklat) selama 8 bulan. Pelatihan ini ditutup di Purwokerto, Banyumas.

Setelah mengikuti program ECP ini, sedikitnya 50 persen peserta kini sudah bisa langsung melakukan kegiatan ekspor UMKM. Pelatihan ini sudah dilakukan selama 8 bulan yang diikuti oleh peserta dari 5 provinsi secara daring.



“Kami sudah melakukan Kegiatan ECP yang berlangsung selama 8 bulan. Nah pada tahun ini, ada 360 UMKM yang menjadi peserta. Mereka yang betul-betul berawal dari pemula, kami latih hingga menjadi eksportir. Kami mendampingi secara berkesinambungan, dikawal hingga mendapatkan pembeli,” ujar Sekjen Kemendag, Suhanto saat Evaluasi dan Penutupan Export Coacing Progam di Purwokerto, Rabu (8/11/2023).

Dari 360 UMKM yang tersebar di 12 provinsi tersebut, kurang lebih sebanyak 50 persen di antaranya sudah bisa menjadi eksportir.

“UMKM yang melakukan eksportir dibantu oleh Kemendag yang memiliki perwakilan di 31 negara dengan jumlah personel 56 orang. Mereka yang memberikan informasi mengenai apa saja yang dibutuhkan negara-negara tersebut. Kemudian nantinya kebutuhan akan dicukupi oleh UMKM yang ada di Indonesia,”katanya.

Sementara transaksi peserta ECP 2023 mencapai hingga Rp74,49 miliar dan ini mengalami kenaikan sebesar Rp32,09 miliar dibandingkan nilai tahun sebelumnya yaitu Rp42,4 miliar.



Capaian jumlah eksportir ECP 2023 hingga saat ini hal ini merupakan hal yang membanggakan. Jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah sampai akhir tahun katanya.

Rencananya pada tahun mendatang peserta dari UMKM akan ditambah dua kali lipat karena ada dampak positif yang dihasilkan.

“Saya sudah minta, tahun depan setidaknya ada 700 bahkan bisa lebih UMKM yang masuk ECP," jelasnya.

Suhanto juga menambahkan jika kalau Indonesia ingin maju, maka harus menembus pasar global. Meski pasar dalam negeri juga harus dijaga. Tetapi ekspansi ekspor harus dilakukan.

“Selain itu, dengan adanya ECP maka UMKM bakal berkembang dan menyerap tenaga kerja. Jadi, tidak hanya ekspor saja untuk mendapatkan cuan, namun lapangan kerja juga terbuka. Masing-masing UMKM bisa menyerap hingga 20 pekerja,” tandasnya.

Dia menambahkan, pemerintah berupaya untuk memaksimalkan usaha dalam menangkap peluang meraih Indonesia Emas 2045, meraih posisi jadi negara lima besar kekuatan ekonomi dunia.

“Tidak hanya peluangnya saja, tetapi strategi untuk meraihnya sudah dijalankan melalui pemberdayaan sumber daya manusia, reformasi birokrasi, transformasi ekonomi, pembenahan regulasi dan Pembangunan infrastruktur,”katanya.
(shf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1660 seconds (0.1#10.140)