Kabaharkam Tinjau Produsen Sepatu Polri, Pastikan Produksi Tak Terganggu COVID
loading...
A
A
A
BANDUNG - Untuk memastikan pesananan ratusan ribu sepatu Polri selesai tepat waktu sesuai kontrak, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Baharkam) Polri Komjen Pol Agus Andrianto mengunjungi PT Yuntex di Jalan Cicukang, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung, Kamis (6/8/2020).
PT Yuntex merupakan perusahaan yang memproduksi perlengkapan pertahanan dan militer dalam negeri, TNI dan Polri, khususnya sepatu. Pabrik ini memenuhi pesanan sepatu dari seluruh kepolisian daerah (Polda) di Indonesia. (BACA JUGA: Husein Sastranegara Kembali Layani Penerbangan Gunakan Pesawat Besar )
Komjen Pol Agus Andrianto melihat langsung lokasi pabrik pembuatan sepatu khusus untuk anggota TNI dan Polri tersebut. Saat peninjauan berlangsung, Agus melihat ratusan karyawan PT Yuntex sibuk memproduksi sepatu yang biasa digunakan aparat keamanan tersebut. Mulai dari memotongan bahan baku, membentuk sepatu, hingga mengemas sepatu yang telah jadi ke dalam dus. (BACA JUGA: Dugaan Penyelewengan Bansos Pandemi COVID-19 di Jabar Jadi 17 Kasus )
KabaharkamPolri mengatakan, kunjungan itu dilakukan untuk memastikan kesiapan, mengecek kualitas, dan harga perlengkapan peralatan Polri dan TNI. (BACA JUGA: Tes COVID-19 Gencar, Jabar Target 105.000 Sampel Swab Bulan Ini )
"Bapak Kapolri memerintahkan penggunaan produksi dalam negeri untuk keperluan almatsus (alat material khusus) Polri sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap produk dalam negeri untuk keselamatan dan kemajuan bangsa dan negara. Kualitas produk dalam negeri tidak kalah dengan luar negeri," kata Komjen Pol Agus Andrianto.
Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto melihat aktivitas para karyawan PT Yuntex memproduksi sepatu. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian, ujar Kabaharkam, produksi barang dalam negeri harus tetap berjalan. Tujuannya agar ekonomi Indonesia tidak terjerumus ke jurang reses akibat pandemi.
"Jika konsumsi dalam negeri bisa terjaga dan masyarakat tetap produktif dan aman dari COVID-19, perekonomian nasional dapat terus bergerak," ujar Kabaharkam.
"(Kontrak kerja sama dengan PT Yuntex) akan terus berlanjut kalau memang kualitas produk bagus dan diminati anggota yang akan memakai, tentunya. Ngapain pesen ke luar negeri kalau di dalam negeri bisa memproduksi lebih baik," imbuh Komjen Pol Agus.
Selain mengecek pesanan sepatu Polri agar selesai sesuai target dan kontrak, tutur Komjen Pol Agus, kunjungan itu juga untuk melihat kondisi para pegawai PT Yuntex yang mengerjakan sepatu khusus untuk Polri tersebut. Termasuk penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Corona.
"Tadi juga saya lihat karyawan tidak ada yang di-PHK. Mereka mendapat upah sesuai UMK (Upah Minimum Kota) dan bantuan sembako. Kemudian dipastikan pesanan dalam negeri meningkat meski ekspor menurun," tutur Komjen Pol Agus Andrianto.
Selain ke Kota Bandung, Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto juga ke pabrik pembuatan almatsus TNI dan Polri di Kota Cimahi dan Kabupaten Subang.
"Kalau ekspor turun, pesanan dalam negeri justru meningkat. Sesuai arahan Presiden (Jokowi) agar mengoptimalkan belanja dalam negeri berjalan baik agar perekonomian nasional kembali pulih," pungkas Kabaharkam.
Sementara itu, Direktur Utama PT Yuntex Bandung Herman Wijaya mengatakan, PT Yuntex memproduksi sepatu untuk TNI dan Polri. Dalam setahun pengadaan tergantung pesana dari kedua institusi pertahanan dan kemaanan negara itu sesuai anggaran.
"Tahun ini ada 27 polda (yang memesan sepatu dari PT Yuntex). Kami memang khusus membuat sepatu TNI Polri," kata Herman Wijaya.
Selama pandemi COVID-19, ujar Herman, PT Yuntex hanya menyuplai produksi untuk TNI dan Polri. Pandemi COVID-19 memang sedikit menghambat produksi, tetap tetap berjalan. Bahan baku semua berasal dari dalam negeri.
"Sebab sepatu tetap dibutuhkan oleh TNI dan Polri. Jadi mungkin dari kuantitas kurang dikit, tapi tetap jalan semua. Jumlah pesanan tiap polda beda. Ribuan biasanya. Yang (pesanannya) besar, seperti Metro (Polda Metro Jaya), Jabar (Polda Jabar), Jatim (Polda Jatim)," ujar dia.
PT Yuntex, tutur Herman, memiliki 700 karyawan. Selama pandemi, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK). "Mudah-mudahan, jangan ada pengurangan karyawan. Kami tak inginkan ada PHK. Yang penting pandemi ini cepat berlalu. Aamin," tutur Herman.
PT Yuntex merupakan perusahaan yang memproduksi perlengkapan pertahanan dan militer dalam negeri, TNI dan Polri, khususnya sepatu. Pabrik ini memenuhi pesanan sepatu dari seluruh kepolisian daerah (Polda) di Indonesia. (BACA JUGA: Husein Sastranegara Kembali Layani Penerbangan Gunakan Pesawat Besar )
Komjen Pol Agus Andrianto melihat langsung lokasi pabrik pembuatan sepatu khusus untuk anggota TNI dan Polri tersebut. Saat peninjauan berlangsung, Agus melihat ratusan karyawan PT Yuntex sibuk memproduksi sepatu yang biasa digunakan aparat keamanan tersebut. Mulai dari memotongan bahan baku, membentuk sepatu, hingga mengemas sepatu yang telah jadi ke dalam dus. (BACA JUGA: Dugaan Penyelewengan Bansos Pandemi COVID-19 di Jabar Jadi 17 Kasus )
KabaharkamPolri mengatakan, kunjungan itu dilakukan untuk memastikan kesiapan, mengecek kualitas, dan harga perlengkapan peralatan Polri dan TNI. (BACA JUGA: Tes COVID-19 Gencar, Jabar Target 105.000 Sampel Swab Bulan Ini )
"Bapak Kapolri memerintahkan penggunaan produksi dalam negeri untuk keperluan almatsus (alat material khusus) Polri sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap produk dalam negeri untuk keselamatan dan kemajuan bangsa dan negara. Kualitas produk dalam negeri tidak kalah dengan luar negeri," kata Komjen Pol Agus Andrianto.
Kabaharkam Polri Komjen Pol Agus Andrianto melihat aktivitas para karyawan PT Yuntex memproduksi sepatu. Foto/SINDOnews/Agus Warsudi
Di tengah situasi pandemi COVID-19 yang berpengaruh terhadap aktivitas perekonomian, ujar Kabaharkam, produksi barang dalam negeri harus tetap berjalan. Tujuannya agar ekonomi Indonesia tidak terjerumus ke jurang reses akibat pandemi.
"Jika konsumsi dalam negeri bisa terjaga dan masyarakat tetap produktif dan aman dari COVID-19, perekonomian nasional dapat terus bergerak," ujar Kabaharkam.
"(Kontrak kerja sama dengan PT Yuntex) akan terus berlanjut kalau memang kualitas produk bagus dan diminati anggota yang akan memakai, tentunya. Ngapain pesen ke luar negeri kalau di dalam negeri bisa memproduksi lebih baik," imbuh Komjen Pol Agus.
Selain mengecek pesanan sepatu Polri agar selesai sesuai target dan kontrak, tutur Komjen Pol Agus, kunjungan itu juga untuk melihat kondisi para pegawai PT Yuntex yang mengerjakan sepatu khusus untuk Polri tersebut. Termasuk penerapan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Corona.
"Tadi juga saya lihat karyawan tidak ada yang di-PHK. Mereka mendapat upah sesuai UMK (Upah Minimum Kota) dan bantuan sembako. Kemudian dipastikan pesanan dalam negeri meningkat meski ekspor menurun," tutur Komjen Pol Agus Andrianto.
Selain ke Kota Bandung, Kabaharkam Komjen Pol Agus Andrianto juga ke pabrik pembuatan almatsus TNI dan Polri di Kota Cimahi dan Kabupaten Subang.
"Kalau ekspor turun, pesanan dalam negeri justru meningkat. Sesuai arahan Presiden (Jokowi) agar mengoptimalkan belanja dalam negeri berjalan baik agar perekonomian nasional kembali pulih," pungkas Kabaharkam.
Sementara itu, Direktur Utama PT Yuntex Bandung Herman Wijaya mengatakan, PT Yuntex memproduksi sepatu untuk TNI dan Polri. Dalam setahun pengadaan tergantung pesana dari kedua institusi pertahanan dan kemaanan negara itu sesuai anggaran.
"Tahun ini ada 27 polda (yang memesan sepatu dari PT Yuntex). Kami memang khusus membuat sepatu TNI Polri," kata Herman Wijaya.
Selama pandemi COVID-19, ujar Herman, PT Yuntex hanya menyuplai produksi untuk TNI dan Polri. Pandemi COVID-19 memang sedikit menghambat produksi, tetap tetap berjalan. Bahan baku semua berasal dari dalam negeri.
"Sebab sepatu tetap dibutuhkan oleh TNI dan Polri. Jadi mungkin dari kuantitas kurang dikit, tapi tetap jalan semua. Jumlah pesanan tiap polda beda. Ribuan biasanya. Yang (pesanannya) besar, seperti Metro (Polda Metro Jaya), Jabar (Polda Jabar), Jatim (Polda Jatim)," ujar dia.
PT Yuntex, tutur Herman, memiliki 700 karyawan. Selama pandemi, tidak ada pemutusan hubungan kerja (PHK). "Mudah-mudahan, jangan ada pengurangan karyawan. Kami tak inginkan ada PHK. Yang penting pandemi ini cepat berlalu. Aamin," tutur Herman.
(awd)